Genius, Gadis 19 Tahun Ini Jadi Dokter Termuda Tahun Depan

Remaja biasanya identik dengan hal-hal yang berhubungan dengan traveling dan hal-hal lain yang menyenangkan lainnya.

oleh Karmin Winarta diperbarui 11 Jul 2017, 13:02 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2017, 13:02 WIB
Jenius, Gadis 19 Tahun Ini Jadi Dokter Termuda Tahun Depan
Foto: Istimewa

Liputan6.com, Jakarta Remaja biasanya identik dengan hal-hal yang berhubungan dengan traveling dan hal-hal lain yang menyenangkan lainnya. Namun, tampaknya hal ini tak berlaku bagi Chan Hao Shan.

Gadis berusia 19 tahun dari Malaysia ini dalam waktu dekat akan mendapatkan gelar Bachelor of Medicine, Bachelor of Surgery (MBBS) dari Universitas Taylor. Gadis ini dikabarkan akan menjadi dokter termuda yang pernah ada di Malaysia.

Dalam wawancara dengan media lokal, Chan mengungkapkan, ia memang sengaja ingin berbeda dengan remaja kebanyakan. Ia telah lama fokus pada cita-citanya dan berusaha bagaimanapun caranya agar dapat meraih secepatnya.

"Sejak kecil saya sengaja membiasakan diri untuk membaca. Saya tidak bisa berhenti membaca karena ada perpustakaan besar di rumah saya," kata Chan.

Hobi ini tentu saja didukung oleh kedua orangtuanya. Ketika mereka pergi ke toko buku, Chan langsung memilih sendiri buku-buku yang akan dibelinya. Menurut ibunya, Chan sangat cepat melahap buku-buku yang ia beli. Nyaris semua buku selesai dibaca dengan cepat.

Karena itu, ibunya merasa ingin "memperlambat" kebiasaan Chan dalam membaca buku. Tidak hanya buku-buku serius yang dilahapnya, ia juga sangat menyukai buku fiksi semacam Harry Potter dan The Hunger Games.

Pencapaian akademis Chan memang tak ada yang meragukan. Dengan usia semuda itu, ia sudah mampu meraih gelar dokter untuk tahun depan.

Banyak orang penasaran, bagaimana cara orang tuanya mendidik anaknya sehingga bisa sepintar dia? Ibu Chan mengatakan, mereka tidak melakukan sesuatu yang istimewa selama mengasuhnya.

"Dia hanya suka membaca buku apa saja, namun ia lebih tertarik dengan topik yang berkaitan dengan organisme dan sains," katanya.

Ayah Chan adalah seorang insinyur, sementara ibunya berprofesi sebagai akuntan. Saat berusia delapan tahun, ibunya didiagnosis menderita kanker payudara. Sejak itulah Chan tertarik dengan hal-hal yang terjadi dengan tubuh manusia.

Karena kecerdasan Chan di atas rata-rata anak seusianya, orangtuanya menyekolahkan dia secara khusus. Dia menghabiskan waktunya selama tiga tahun di sebuah sekolah dasar Tiongkok di Kuala Lumpur karena orang tuanya ingin dia memiliki dasar yang kuat dalam bahasa Mandarin.

"Saya suka menantang diri saya sendiri saat di sekolah. Saya merasa bosan di kelas karena sistem belajar terlalu terlalu lamban, dan para guru terus mengulang hal yang sama. Hanya dalam beberapa hari, saya telah selesai mempelajari keseluruhan buku teks."

Melihat hal ini, salah satu guru Chan menyarankan untuk mengambil kelas akselerasi. Saat berusia 14 tahun, Chan mendaftarkan diri dalam program Matrikulasi Australia (AUSMAT) di sebuah perguruan tinggi swasta dan menyelesaikan studinya dalam setahun. Di sini, ia menjadi lulusan termuda. 

Rencana ke depannya, ia ingin menjadi dokter spesialis. Chan telah membuktikan pada dunia bahwa usia hanyalah sebuah angka dan tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau memaksimalkan kemampuan kita. 

Inspiratif bukan? *

*Tonton video menarik berikut ini:

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya