Liputan6.com, Amerika Serikat - Menggunakan masker saat keluar rumah menjadi salah satu cara untuk mencegah penularan virus Corona atau Covid-19. Namun, ada saja individu yang masih tidak menggunakan masker ketika beraktivitas di luar rumah. Seperti yang dilakukan perempuan dari San Diego, Amerika Serikat ini.
Baca Juga
Advertisement
Karena enggan menggunakan masker ketika tengah memesan kopi, pesanan wanita bernama Amber Lynn Gilles tak dilayani seorang barista Starbuck.
Barista bernama Lenin Gutierrez ini semata merujuk pada aturan yang berlaku di negara bagian itu, yakni mengharuskan siapa pun memakai masker saat beraktivitas di luar rumah. Namun, perempuan tersebut tetap menolak memakai masker. Ia pun mempermalukan barista tersebut dengan menyebar foto Lenin di media sosial.
"Inilah Lenin dari Starbucks yang menolak melayaniku karena aku tidak memakai masker. Lain kali, aku akan menunggu polisi dan membawa keterangan medis," keterangan pada unggahan Gilles.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Klaim Jadi Korban Diskriminasi
Â
Publik pun bersimpati dengan kejadian yang menimpa Lenin. Mereka menggalang donasi untuk barista tersebut hingga terkumpul 100 ribu dolar AS.Â
Setelah dana terkumpul, Gilles kembali berulah. Ia menuntut diberikan setengah dari dana yang terkumpul untuk Lenin. Pada media lokal, KGTV, dikutip dari People, Jumat (17/7/2020), ia menganggap berhak dengan setengah donasi karena ia merasa jadi korban diskriminasi.Â
"Itu diskriminasi dan semua orang setuju saja dengan tindakan itu dan mendukung, bahkan memberi hadiah atas perilaku tersebut," kata Gilles.
Advertisement
Rekam Medis
Gilles mengaku dirinya punya masalah kesehatan, seperti kesulitan bernapas, pusing, dan jantung berdebar kencang. Ia juga mengklaim mengidap asma dan menderita jerawat akibat pemakaian masker.
"Jadi ada banyak hal yang terjadi dan tidak hanya itu, pengobatannya tidak berhasil," sambungnya.
KGTV melaporkan bahwa Gilles menunjukkan dua dokumen untuk membuktikan klaimnya. Rekam medis pertama adalah pemeriksaan panggul mulai 2015, dengan hasil yang mengatakan "kemungkinan fibroid eksofit timbul dari dinding anterior uterus berukuran 2,9 cm," dan "kista ovarium kiri 2,5 cm."
Dokumen kedua adalah catatan tangan dengan kop surat berasal dari chiropractor lokal mengklaim bahwa Gilles memiliki masalah pernapasan yang mencegahnya memakai masker atau tutup muka apapun. Namun, identitas chiropractor tidak diungkap jelas sehingga mengundang keraguan.
Â
Galang Dana untuk Biaya Hukum
Gilles hanya menyatakan mereka berdedikasi untuk menyediakan perawatan dan pengobatan non-invasif. "Mereka benar-benar dokter," ujarnya.
Selain itu, perempuan tersebut kini mulai menggalang dana untuk biaya hukum agar bisa menuntut siapa pun. Ia mengaku tak menyesal dengan insiden di Starbucks.Â
"Aku merasa akulah yang semestinya mendapat permintaan maaf," kata Gilles.
Advertisement