Hindari Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini Bila Anda Terinfeksi Covid-19

Ada beberapa jenis makanan yang justru harus Anda hindari saat Anda terinfeksi Covid-19 dan dalam masa pemulihan. Apa saja?

oleh Sulung Lahitani diperbarui 18 Des 2020, 12:03 WIB
Diterbitkan 18 Des 2020, 12:03 WIB
Hindari Makanan Junk Food
Ilustrasi Makanan Junk Food Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta Menurut CDC, ketika seseorang sakit mereka harus makan makanan yang kaya vitamin dan mineral, seperti vitamin D dan C dan seng untuk pemulihan yang cepat. Makan makanan yang kaya nutrisi khusus ini bahkan penting jika Anda terinfeksi COVID-19.

Padahal, tidak ada yang lebih baik daripada menyantap makanan kesukaan saat Anda sakit. Makanan kesukaan dapat membantu menenangkan jiwa dan menjaga semangat tetap tinggi. Sayangnya, ada kalanya makanan kesukaan Anda justru dapat melakukan hal sebaliknya, yakni dengan memperburuk gejala penyakit yang tengah Anda derita.

Untuk pemulihan lebih cepat, berikut daftar makanan yang harus dihindari. Makanan ini meningkatkan peradangan dan mengganggu proses penyembuhan Covid yang Anda alami.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


1. Makanan kemasan olahan

Menghindari Junk Food
Ilustrasi Junk Food Credit: dreepik.com

Jika Anda terinfeksi COVID-19, makanan tinggi natrium, penuh aditif, tambahan gula, dan pengawet adalah sesuatu yang harus Anda hindari. Semua makanan ini diketahui menyebabkan peradangan, yang dapat mengganggu proses penyembuhan.

Peradangan yang tinggi juga meningkatkan beban pada sistem kekebalan, membuat Anda lebih rentan terhadap penyakit dan penyakit.

Seseorang tidak boleh makan keripik kentang dan makanan kemasan serupa lainnya yang secara diam-diam menyembunyikan banyak natrium.

 


2. Daging merah

[Fimela] Steak
Ilustrasi steak | unsplash.com/@joseignaciopompe

Daging merah tidak boleh sering dikonsumsi, baik Anda menderita COVID-19 atau tidak. Ini kaya akan lemak jenuh, yang sekali lagi meningkatkan peradangan. Sebagai gantinya, tambahkan makanan yang memiliki lemak tak jenuh tunggal.

Alpukat, minyak zaitun dan ikan yang kaya asam lemak omega 3 seperti salmon kaya akan lemak tak jenuh tunggal. Untuk protein, Anda juga dapat memilih protein nabati seperti kacang-kacangan dan lentil.

 


3. Makanan yang digoreng

Tahu goreng
ilustrasi/copyright pixabay.com/focusonpc

Makanan yang digoreng tinggi lemak dan sering dikonsumsi secara berlebihan. Makanan ini dapat mendatangkan malapetaka dalam tubuh Anda sehingga menambah beban pada sistem kekebalan yang sudah terisi.

Makanan yang digoreng berdampak negatif pada mikrobioma usus Anda dan menekan fungsi kekebalan. Makanan ini juga meningkatkan kolesterol jahat, yang meningkatkan risiko berbagai penyakit kardiovaskular.

 


4. Minuman manis

Menjauhi Minuman Bersoda
Ilustrasi Minuman Bersoda Credit: unsplash.com/Sidral

Gula yang ditambahkan menyebabkan peradangan pada tubuh. Saat mengikuti diet anti-inflamasi, minuman manis harus dihindari.

Hindari minuman berkarbonasi dan soda untuk membantu tubuh Anda sembuh.

 


5. Makanan pedas

Opor Ayam Pedas
Ilustrasi Opor Ayam Pedas Credit: freepik.com

Disarankan untuk menghindari makanan pedas saat sedang pilek, batuk, atau flu. Ini karena makanan pedas mengiritasi tenggorokan dan membuat Anda semakin batuk.

Jika Anda mengalami hidung tersumbat, minumlah sup dan minuman panas untuk membersihkan sinus. Pilih minuman yang lebih ringan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya