Liputan6.com, Jakarta - Dalam kasus varian Omicron, memang sulit untuk mengidentifikasi gejala infeksi karena tidak mirip dengan varian Covid-19 sebelumnya.
Omicron menyebabkan gejala ringan, yang bahkan tidak berhubungan dengan sistem pernapasan. Sebagian besar gejala Omicron mirip dengan flu biasa.
Advertisement
Baca Juga
Tanda-tanda yang paling umum dari infeksi ini adalah pilek, sakit kepala dan sakit tenggorokan. Ini adalah beberapa tanda khas yang juga terkait dengan varian Covid-19 lainnya.
Selain itu, varian Omicron juga menyebabkan masalah pencernaan, yang tidak umum terjadi pada kasus infeksi Covid-19 sebelumnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tanda tak biasa gejala Omicron
Melansir dari Times of India, Rabu (9/2/2022), sesuai data yang dikumpulkan dari jutaan orang di ZOE Covid Study, individu yang terinfeksi Omicron mengalami salah satu dari lima masalah terkait sistem pencernaan.
Beberapa tanda yang tidak biasa dari Covid-19 varian Omicron, di antaranya diare, sakit perut, mual, kehilangan selera makan dan melewatkan makan.
Advertisement
Saran dari studi tersebut
Studi tersebut menyatakan bahwa telah terjadi peningkatan yang cukup besar dalam kasus gejala gastrointestinal atau penyakit pencernaan di antara individu yang terinfeksi Omicron.
Masalah terkait perut juga dilaporkan selama varian Alpha dan Delta, tapi itu tidak terlalu umum. Di Omicron, individu bahkan tidak menunjukkan tanda-tanda masalah pernapasan dan masalah perut. Jadi, gejala gastrointestinal dianggap sebagai tanda utama varian Omicron.
Mengapa Omicron sebabkan gejala gastrointestinal?
Para peneliti masih berusaha mencari tahu mengapa Omicron terutama menyebabkan masalah perut. Tapi berdasarkan data yang dikumpulkan oleh studi ZOE, beberapa ahli mengatakan bahwa itu bisa disebabkan oleh penyakit perut yang disebabkan oleh virus lain.
Sementara itu, para ahli di bidang ilmu kedoteran memiliki pandangan berbeda tentang masalah ini dan lebih banyak penelitian diperlukan di bidang ini sebelum sampai pada kesimpulan apa pun.
Melihat kondisi tersebut, disarankan untuk menjaga pola makan agar sehat dan tetap aman terhindari masalah kesehatan.
Advertisement