Korea Utara Klaim Telah Pulih dari Pandemi Covid-19

Korea Utara mengatakan semua orang yang jatuh sakit sejak negara itu mengkonfirmasi infeksi Covid-19 pertamanya telah pulih.

oleh Camelia diperbarui 11 Agu 2022, 10:08 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2022, 10:08 WIB
Waspada Virus Corona COVID-19 di Korea Utara
Mahasiswa menjalani pemeriksaan suhu sebagai upaya mencegah penyebaran pandemi Covid-19 di Universitas Kedokteran Pyongyang di Pyongyang, Rabu (22/4/2020). Korea Utara memberlakukan pembatasan ketat guna mengantisipasi penyebaran pandemi yang telah menyebar hampir di seluruh dunia. (KIM Won Jin/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Korea Utara mengatakan semua orang yang jatuh sakit sejak negara itu mengkonfirmasi infeksi Covid-19 pertamanya telah pulih. Pada hari Jumat (5/8/2022) media pemerintah melaporkan nol kasus demam selama tujuh hari berturut-turut. Korea Utara mengacu pada pasien demam daripada Covid-19 karena kurangnya peralatan pengujian.

Negara ini mengumumkan wabah Covid-19 pertamanya pada bulan Mei lalu dan telah melaporkan infeksi demam dan kematian sejak itu. Tetapi ada keraguan luas atas data tersebut, terutama jumlah kematian.

"Tidak ada kasus demam baru yang dilaporkan selama seminggu terakhir dan semua yang menerima perawatan telah pulih di seluruh negeri," Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) melaporkan pada hari Jumat (5/8/2022).

Korea Utara telah memasuki fase "stabilitas", tambahnya, tetapi negara itu akan menggandakan upaya untuk mempertahankan kesempurnaan dalam pelaksanaan kebijakan anti-epidemi negara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Banyak ahli meragukan

Korea Utara Dilanda COVID-19, Kim Jong-un Sidak ke Apotek
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengenakan masker memeriksa apotek di tengah wabah Covid-19 di Pyongyang, Korea Utara pada 15 Mei 2022. Korea Utara telah memobilisasi militernya untuk mendistribusikan obat-obatan COVID dan mengerahkan lebih dari 10.000 petugas kesehatan untuk membantu melacak pasien potensial terkena Covid-19. (STR/KCNA VIA KNS/AFP)

Pyongyang belum mengkonfirmasi berapa banyak orang yang dinyatakan positif Covid. Tetapi media pemerintah mengatakan sekitar 4,77 juta pasien demam telah pulih sepenuhnya dan 74 telah meninggal sejak akhir April, yang merupakan tingkat kematian 0,002%, terendah di dunia.

Banyak ahli menganggap statistik ini sulit dipercaya. Korea Utara memiliki salah satu sistem perawatan kesehatan terburuk di dunia, dan tidak memiliki obat atau vaksin perawatan Covid-19, kata para ahli.

Sebaliknya, Korea Selatan yang memiliki sistem perawatan kesehatan yang canggih dan populasi yang sangat divaksinasi memiliki tingkat kematian akibat Covid-19 yang dilaporkan sebesar 0,12%, menurut data resmi.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Masalah kredibilitas

Karyawan Toko Umum Bahan Makanan Kyonghung mendisinfeksi ruang pamer di Pyongyang, Korea Utara, Rabu, 10 November 2021. Sebelum mengakui kasus COVID-19 domestik, Kamis, 12 Mei 2022. (Foto AP/Jon Chol Jin, File)
Karyawan Toko Umum Bahan Makanan Kyonghung mendisinfeksi ruang pamer di Pyongyang, Korea Utara, Rabu, 10 November 2021. Sebelum mengakui kasus COVID-19 domestik, Kamis, 12 Mei 2022. (Foto AP/Jon Chol Jin, File)

Shin Young-Jeon, seorang profesor di sekolah kedokteran Universitas Hanyang di Seoul, mengatakan kepada Reuters bahwa kematian yang dinyatakan Korea Utara hampir tidak mungkin dan jumlah korban tewas bisa mencapai 50.000.

Menteri Unifikasi Korea Selatan Kwon Young-se, yang bertanggung jawab untuk urusan antar-Korea, minggu ini mengatakan ada masalah kredibilitas dengan data tersebut, tetapi Covid-19 tampaknya agak terkendali di Korea Utara.

Infografis Ledakan Kasus Covid-19 di Korea Utara. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Ledakan Kasus Covid-19 di Korea Utara. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya