Liputan6.com, Jakarta - Menurut data terbaru, tingkat perceraian di Indonesia terus menunjukkan tren kenaikan 3 tahun terakhir.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada Indonesia 2022, sebanyak 447.743 kasus perceraian terjadi pada tahun 2021. Angka tersebut mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 291.677 perkara. Data BPS tersebut pun hanya mencakup perceraian untuk orang Islam saja.
Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan konsultasi SDM sekaligus layanan psikologi online, PT Satmaka Raharja Group, merilis layanan assessment pra-nikah dan berbagai assesement lainnya untuk pasangan maupun individu bernama Dalami.id.
Advertisement
Layanan ini akan membantu pasangan yang akan menikah untuk mengetahui kondisi mental, kesiapan mental maupun kesiapan pasangan sebelum memutuskan maju kejenjang lebih serius maupun pernikahan.
Layanan assessment ini akan membantu pasangan mengetahui kondisi kesiapan mental, kepribadian termasuk pola emosi dan juga pola percintaan pasangan nantinya.
Selain itu, layanan ini juga akan membantu pasangan mengetahui apakah mereka memiliki ekspekatasi maupun harapan yang sama atau tidak. Semua hasil tersebut pastinya akan dibacakan oleh psikolog yang sudah berpengalaman pada bidangnya.
"Kami sangat yakin bahwa layanan assessment kami akan membantu banyak pasangan menghindari terjebak dalam hubungan yang tidak diinginkan dalam rumah tangga, maupun hubungan percintaan sebelum masa pernikahan," ujar Co-Founder Satmaka Raharja Group, Ilham Faris Baladraf, dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/1/2023).
Baca Juga
Perceraian membawa dampak negatif bagi keluarga
Patut diingat, tingginya perceraian di Indonesia juga membawa dampak negatif bagi keluarga yang terkena dampaknya.
"Kami berharap dengan layanan ini dapat membantu mengurangi tingkat perceraian dan kekerasan dalam rumah tangga di Indonesia," tambah Ilham.
Diketahui bahwa perceraian dapat menyebabkan terjadinya konflik antar anggota keluarga, termasuk anak-anak yang merasa terpengaruh oleh situasi tersebut secara psikologis.
Selain itu, perceraian juga dapat menyebabkan terjadinya krisis ekonomi bagi keluarga yang terkena dampaknya, terutama jika salah satu pihak tidak mampu memenuhi kewajibannya secara finansial.
Layanan assessment pra-nikah ini sudah bisa di akses seluruh Indonesia dan dapat melalui website Dalami yang telah diluncurkan sejak 28 September 2022.
Advertisement
Tanda Pasangan Anda Mungkin Sedang Mempertimbangkan untuk Bercerai
1. Mereka tidak berkomunikasi secara terbuka seperti dulu
Komunikasi adalah segalanya dalam sebuah hubungan. “Ketika pasangan tidak lagi mencari dukungan dari Anda, mereka menghindari komunikasi dan interaksi,” Gillian Coote, Managing Partner di Coote Family Lawyers.
Ini bisa berarti tidak meminta nasihat Anda, berbagi perasaan mereka atau bertanya tentang perasaan Anda.
2. Mereka sulit untuk terhubung secara emosional
Coote berkata, “Ketika seorang pasangan menjadi terlepas, mereka kehilangan minat untuk terhubung secara emosional dan tidak mau menginvestasikan waktu dan energi untuk menjaga hubungan tetap hidup. Mereka bisa terasa sangat jauh.
"Ketika ada jarak fisik dan emosional, suatu hubungan dapat memburuk dengan sangat cepat," kata Coote.
3. Anda perhatikan mereka memiliki rekening bank baru
Perceraian juga akan menandakan pemisahan keuangan. Coote mengatakan untuk melihat pengaturan bank yang diperbarui, akun baru, dan kata sandi yang diubah.
Anda bahkan mungkin memperhatikan bahwa uang telah hilang: “Banyak yang berpikir membuka rekening bank rahasia atau mentransfer sejumlah besar uang ke investasi baru adalah cara yang baik untuk mengamankan aset sebelum pemisahan.”
4. Mereka tidak ingin membicarakan keuangan atau investasi
“Biasanya merahasiakan tentang keuangan” adalah tanda peringatan besar, Coote menjelaskan, terutama jika pasangan Anda tiba-tiba tidak tertarik untuk merencanakan masa depan.
Mungkin mereka tidak ingin membahas investasi baru itu atau sudah lama tidak tertarik menabung untuk perjalanan keliling dunia itu.
5. Anda tidak tahu siapa yang selalu mereka telepon atau kirimi email
Apakah pasangan Anda menghabiskan waktu yang tidak biasa jauh dari rumah? Apakah Anda tidak tahu siapa yang selalu mereka panggil? Atau mungkin karena ponsel mereka tidak pernah lepas dari pandangan mereka? Ini bisa menjadi tanda sesuatu yang tidak diinginkan terjadi dalam hubungan Anda.
Advertisement