Tanpa Kamu Sadari, Ini 6 Kebiasaan yang Bisa Merusak Otak

Kita seringkali melakukan kebiasaan yang tanpa disadari membahayakan otak saat menjalani kehidupan sehari-hari.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 26 Jan 2024, 11:04 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2024, 11:04 WIB
Tanpa Kamu Sadari, Ini 6 Kebiasaan yang Bisa Merusak Otak
Tanpa Kamu Sadari, Ini 6 Kebiasaan yang Bisa Merusak Otak (sumber: unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Otak merupakan keajaiban kehidupan dan kompleksitas yang mengendalikan ingatan, perasaan, dan pikiran kita. Karena jaringan neuron yang kompleks mengontrol semua gerakan kita, ini adalah organ terpenting dalam tubuh manusia.

Namun, kita seringkali melakukan kebiasaan yang tanpa disadari membahayakan organ yang tak ternilai harganya ini saat menjalani kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itu, ketahui beberapa kebiasaan yang bisa merusak otak, seperti melansir dari Times of India, Jumat (26/1/2024).

1. Duduk lama

Berkat teknologi, kita menjadi nyaman dengan gaya hidup yang tidak banyak bergerak dan tidak menyadari dampak negatifnya terhadap otak kita.

Duduk dalam waktu lama bisa menurunkan aliran darah ke otak, seperti yang ditunjukkan oleh studi UCLA Health.

Penipisan wilayah otak yang terkait dengan pembentukan memori merupakan pengingat bahwa gerakan tidak hanya bermanfaat bagi tubuh, tetapi juga penting bagi kesehatan kognitif.

Hindari terjebak dalam perangkap ini dengan menerapkan jadwal mingguan yang mencakup aktivitas fisik setidaknya 150 menit dan dengan memperkenalkan istirahat singkat setiap 15 hingga 30 menit.

2. Kurang tidur

Kita sering mengabaikan pentingnya tidur dalam kehidupan kita yang sibuk. Namun, kurang tidur mengganggu kemampuan kognitif, memengaruhi memori, penalaran, dan keterampilan memecahkan masalah, seperti yang ditunjukkan oleh penelitian Harvard Health.

Tidur satu jam lebih awal, tidak mengonsumsi alkohol dan kafein satu jam sebelum tidur, dan mengurangi paparan cahaya biru semuanya dapat bertindak sebagai penghalang pelindung, menjamin pembaharuan dan perbaikan otak di malam hari.

 

3. Waktu menggunakan gadget berlebihan

Gadget
Ilustrasi orang yang menjaga jarak dengan gadget. (Foto: Unsplash/Lilly Rum)

Kita hidup dikelilingi oleh layar yang menciptakan permadani digital yang memengaruhi cara kita hidup. Di sisi lain, waktu menatap layar gadget yang berlebihan akan mengganggu keseimbangan ritme sirkadian kita, yang dapat menyebabkan gangguan mood, kelelahan, dan insomnia.

National Institutes of Health memperingatkan bahwa waktu menatap layar yang lebih lama pada anak-anak dikaitkan dengan hasil tes kemampuan berpikir dan bahasa yang lebih buruk.

Batasi waktu pemakaian perangkat harian Anda dan ciptakan zona bebas layar setidaknya satu jam sebelum tidur untuk membantu Anda menavigasi labirin digital ini.

4. Asupan air yang tidak mencukupi

Air merupakan komponen penting otak, namun sering kali terlupakan dalam aktivitas kita sehari- hari. Namun, dehidrasi ringan sekalipun dapat memengaruhi waktu reaksi, memori, dan perhatian, seperti yang ditunjukkan oleh studi “Efek Dehidrasi dan Rehidrasi pada Kinerja Kognitif."

Pastikan Anda minum cukup air sepanjang hari, terutama sebelum dan sesudah aktivitas fisik, agar oasis di otak Anda tetap terisi.

 

5. Melewatkan sarapan

Ilustrasi sarapan, makan pagi
Ilustrasi sarapan, makan pagi. (Photo by Jonas Jacobsson on Unsplash)

Sarapan, yang secara luas dianggap sebagai waktu makan paling penting dalam sehari, memberi otak energi penting yang dibutuhkan untuk menjalani hari.

Konsekuensi dari melewatkan waktu makan penting ini diuraikan dalam penelitian “Melewatkan Sarapan dan Asosiasinya dengan Perilaku Berisiko Kesehatan dan Kesehatan Mental,” yang juga menghubungkannya dengan peningkatan stres dan kinerja akademis yang lebih buruk.

Pilihlah sarapan seimbang yang tinggi serat, protein, dan lemak sehat untuk memberi bahan bakar pada otak menuju kesuksesan.

6. Mendengarkan musik terlalu keras

Meskipun musik dapat membuat kita bahagia, namun jika berlebihan, musik dapat menjadi ancaman bagi kesehatan otak kita.

Paparan musik keras dalam jangka panjang dapat memengaruhi struktur dan fungsi otak serta menyebabkan gangguan pendengaran akibat kebisingan.

Tanpa mengorbankan kesehatan kognitif, kita dapat menyeimbangkan pengalaman pendengaran dengan mematikan musik, memakai penutup telinga, dan beristirahat.

Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan
Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan. Source: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya