Mengapa Orang Sering Menggigit Kuku? Ini Cara Menghentikannya

Sulit untuk menghentikan kebiasaan menggigit kuku yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan, seperti infeksi dan kerusakan pada gigi.

oleh Azzahra Ilka Aulia diperbarui 31 Okt 2024, 10:23 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2024, 08:09 WIB
Kuku Dijadikan Alat Bantu
Menggigit Kuku / Sumber: iStockphoto

Liputan6.com, Jakarta Jika Anda sering kali tergoda untuk menggigit kuku, Anda tidaklah sendirian.

Dilaporkan bahwa hingga 30% dari individu memiliki kebiasaan serupa.

Walaupun tindakan ini mungkin terlihat tidak berbahaya pada awalnya, tetapi menggigit kuku secara kronis, yang disebut sebagai onikofagia memiliki potensi untuk menimbulkan masalah serius.

Untungnya, ada beberapa cara efektif yang dapat membantu mengakhiri kebiasaan, seperti yang dikutip dari health.com pada (23/4).

Apa Penyebab Seseorang Mulai Menggigit Kuku?

Kebiasaan menggigit kuku yang sering dimulai pada masa anak-anak kerap berlanjut hingga dewasa.

Ada beberapa faktor yang dapat menjadi pemicu kebiasaan ini, di antaranya:

  • Faktor Warisan Genetik: Seseorang mungkin lebih mungkin menggigit kuku jika memiliki riwayat keluarga yang serupa, terutama bila kedua orang tua juga memiliki kebiasaan tersebut.
  • Tanggapan terhadap Stres: Menggigit kuku bisa menjadi cara untuk mengatasi stres atau kebosanan.
  • Kesehatan Mental: Penelitian menunjukkan bahwa kecemasan, depresi, gangguan obsesif-kompulsif (OCD), dan gangguan kesehatan mental lainnya dapat memicu kebiasaan menggigit kuku secara berlebihan.

Risiko Menggigit Kuku

Menggigit kuku secara terus-menerus dapat mengakibatkan kerusakan pada penampilan kuku dengan membuatnya menjadi lebih pendek dan bergerigi.

Selain itu, praktik ini juga berpotensi membawa dampak buruk pada kesehatan.

Kebiasaan menggigit kuku bisa merusak jaringan di bawah kuku sehingga dapat mengganggu pertumbuhannya.

Seiring waktu, hal ini dapat mengubah penampilan kuku dengan menyebabkan kelainan seperti perubahan warna menjadi hitam atau coklat, dan bahkan menimbulkan penyok di bagian bawah kuku.

Tidak hanya itu, menggigit kuku juga dapat membahayakan kulit di sekitarnya dengan menciptakan penyebaran kuman dari mulut ke jari dan sebaliknya, serta berpotensi menimbulkan infeksi kulit atau peradangan di sekitarnya.

Selain dampak pada kuku dan kulit, kebiasaan ini juga dapat memengaruhi kesehatan gigi.

Penelitian menunjukkan bahwa tekanan berulang saat menggigit kuku dapat menyebabkan gigi terkelupas dan berjejal, bahkan dapat menyebabkan peradangan pada gusi.   

 

Cara Menghentikan Kebiasaan Menggigit Kuku

Berikut beberapa teknik yang dapat membantu menangani kebiasaan menggigit kuku:

  • Gunakan sarung tangan: Pakailah sarung tangan sebagai penghalang untuk menjaga kuku dan membuatnya sulit dijangkau. Jika tidak memungkinkan, Anda bisa mencoba menutupi kuku dengan selotip atau stiker agar sulit digigit.
  • Pakai cat kuku anti gigit: Cat kuku dengan rasa pahit yang tersedia di apotek dapat membuat kuku terasa tidak enak sehingga Anda tidak akan tergoda untuk menggigitnya.
  • Lakukan perawatan manikur secara rutin: Merawat kuku secara teratur untuk menjaganya tetap pendek dan rapi dapat mengurangi dorongan untuk menggigit kuku.
  • Gantikan kebiasaan menggigit kuku dengan kegiatan lain: Saat merasa ingin menggigit kuku, coba alihkan perhatian Anda pada kegiatan lain. Penelitian baru menunjukkan bahwa melakukan gerakan memutar pada lengan atau jari dapat membantu mengurangi kebiasaan ini.
  • Identifikasi dan atasi pemicu menggigit kuku: Kenali pemicu fisik (seperti kuku bintil atau kutikula kering) atau psikologis (merasa bosan, stres, atau cemas) yang memicu kebiasaan ini. Setelah itu, hindari pemicu tersebut atau upayakan untuk mengendalikan reaksi terhadapnya.    

Perawatan Kuku yang Tepat

Merawat kuku dengan menjaga kebersihannya dan memastikan agar selalu terjaga merupakan langkah penting untuk menghindari kebiasaan menggigit kuku dan risikonya.

Memotong kuku lebih pendek bisa mengurangi keinginan untuk menggigit.

Kuku yang lebih pendek biasanya tetap bersih dan kurang rentan terhadap patah atau gangguan lainnya.

Disarankan untuk memotong kuku setelah mandi karena kuku akan lebih mudah dipotong setelah direndam dalam air hangat.

Setelah kering, ratakan tepi kuku yang kasar menggunakan kikir.

Penting untuk mengarahkan kikir ke arah yang sama saja, untuk menghindari melemahkan kuku dengan mengkikir bolak-balik.

Lebih baik menjauhkan tangan dari kutikula dan hindari menggigit kutikula yang terkelupas.

Setelah mencuci tangan dengan sabun dan air, gunakan gunting kuku dengan hati-hati untuk menghilangkan sisa kulit.

Kulit kutikula melindungi akar kuku. Oleh karena itu, sebaiknya tidak dipotong atau dipaksa.

Untuk perawatan lebih lanjut, sebaiknya berkonsultasi dengan teknisi kuku yang berlisensi.

Seperti kulit tubuh, kuku juga membutuhkan kelembapan, terutama saat udara kering. Kuku yang kering mudah rapuh.

Oleh karena itu, menjaga kelembapannya akan membuatnya fleksibel dan tetap kuat. Gunakan lotion pada kuku setelah mandi atau setelah mencuci tangan.    

Apa Efek Sering Menggigit Kuku?

Jika Anda terus-menerus menggigit kuku hingga kulit di sekitarnya terluka, risikonya semakin meningkat. Bakteri dan jamur yang ada pada kuku dapat masuk ke dalam luka, menyebabkan jari membengkak, kemerahan, dan mengeluarkan nanah. Hal ini merupakan tanda infeksi Paronychia yang serius.

 

Apa yang Terjadi Jika Kita Tidak Sengaja Menelan Kuku?

Jika kuku masuk ke dalam tubuh, dapat mengakibatkan penyebaran infeksi. Kuku yang tajam berisiko melukai tenggorokan jika tersangkut di sana. Jika kuku sulit dilepaskan dari tenggorokan, segera konsultasikan dengan dokter untuk pengangkatan kuku menggunakan alat medis.

 

Kutikula Kuku yang Mana?

Lapisan transparan pada pinggiran ujung jari tangan atau kaki dikenal sebagai kutikula. Bagian ini juga sering disebut sebagai pangkal kuku. Peran kutikula adalah menjaga kuku yang baru tumbuh dari serangan bakteri ketika tumbuh dari pangkalnya.

 

Apakah Kuku Bisa Infeksi?

Infeksi pada kuku kaki timbul saat jamur berkembang di bawah atau di dalam kuku. Istilah lain untuk kondisi ini adalah onikomikosis. Kondisi ini umum terjadi, terutama pada usia lanjut. Infeksi juga dapat menyebar ke kulit di sekitar kuku.

Bakteri Apa yang Ada di Kuku?

Paronikia tiba-tiba sering kali dipicu oleh Staphylococcus aureus atau Staphylococcus enterococcus, bakteri yang menyerang kulit kuku yang terluka karena kebiasaan menggigit kuku, yang kemudian menyebabkan infeksi pada bagian lipatan kuku.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya