Putri Raja Arab Saudi soal NFT: Media Baru Ekspresi Artistik

Putri Raja Arab Saudi, Reem Al Faisal menilai, NFT juga menjadi evolusi alami seni yang memberikan kebebasan kepada seniman.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 28 Feb 2022, 20:00 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2022, 20:00 WIB
Raup Cuan Miliaran, Ghozali Everyday Beri Tips Sebelum Jual NFT di Marketplace
Ghozali Everyday Beri Tips Sebelum Jual NFT di Marketplace (unsplash/pawelczerwinski).

Liputan6.com, Jakarta - Non Fungible Token (NFT) adalah media baru ekspresi artistik yang memberi seniman kebebasan dan kemampuan untuk menjangkau audiens yang beragam.

Hal itu disampaikan Putri Raja Arab Saudi, Reem Al Faisal. Dia menuturkan, NFT juga menjadi evolusi alami seni yang memberikan kebebasan kepada seniman untuk menjangkau berbagai ras, budaya, dan tempat. Reem juga menegaskan NFT telah melakukan apa yang telah dilakukan keuangan terdesentralisasi (defi) yaitu memiliki "seni terdesentralisasi."

Komentar putri Saudi tentang NFT itu sejalan dengan meningkatnya penggunaan NFT. Berdasarkan laporan baru-baru ini, diketahui Reem telah meluncurkan NFT pertamanya serta eksposisi virtual pertama NFT Saudi. Peluncuran NFT tersebut menimbulkan reaksi dari banyak orang.

Mengomentari reaksi terhadap peluncuran NFT-nya sendiri, putri Saudi itu mengatakan dia terkejut orang masih gagal melihat NFT sebagai cara baru untuk memamerkan seni.

"Orang-orang membuat banyak keributan tentang itu (NFT) tetapi saya tidak mengerti mengapa mereka begitu terkejut sehingga orang-orang masuk ke NFT, khususnya artis dan khususnya fotografer. Ini adalah media ekspresi artistik berikutnya,” kata Reem, seperti dikutip dari Bitcoin.com, Senin (28/2/2022). 

Namun, terlepas dari peran mereka dalam memberdayakan seniman, NFT telah menjadi sasaran kritikus yang bersikeras token tersebut digunakan untuk mencuci uang.

Selain mendukung NFT, putri berusia 56 tahun itu juga mengatakan kepada Bitcoin.com, bahwa dia selalu terpesona oleh blockchain yang dia katakan sekarang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari di Arab Saudi.

Dia mengatakan perusahaan IT-nya, Dar Al Saaed sudah berurusan dengan blockchain. Selain blockchain, Reem mengatakan dia juga terpesona oleh cryptocurrency dan Bitcoin yang dia sebut teknologi paling menakjubkan.

Beralih ke penggunaan cryptocurrency di Arab Saudi, Reem mengakui kerajaan tidak seperti beberapa negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC), yang belum secara resmi mengadopsi kripto. 

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Bakal Atur Cryptocurrency

Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)
Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)

Namun, dia memperkirakan pemerintah Saudi mungkin akan mengatur cryptocurrency dan mengizinkan penggunaan teknologi itu secara gratis karena telah menunjukkan dirinya sebagai evolusi penting dalam keuangan.

Reem juga berbagi alasan lain mengapa beberapa orang di Arab Saudi yakin kerajaan, yang sebelumnya mengatakan cryptocurrency ilegal, pada akhirnya akan mengizinkan penggunaan kripto secara gratis.

"Arab Saudi selalu mengadopsi hal tercanggih yang bisa ditemukannya. Ini telah mengadopsi sesuatu yang baru dan karena cryptocurrency masih baru, ada harapan bahwa ini juga akan diadopsi,” pungkasnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya