Pengamat: Investasi Bodong Skema Sama, Bajunya Beda

Umumnya investasi bodong memberikan iming-iming keuntungan besar dalam jangka waktu cepat.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 07 Mar 2022, 17:07 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2022, 17:07 WIB
Ilustrasi investasi Bodong
Ilustrasi investasi Bodong (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Investasi bodong merupakan penipuan berkedok investasi yang belakangan ini marak terjadi dan cukup banyak memakan korban. Tak sedikit orang yang sering disebut crazy rich turut terseret namanya karena kasus investasi bodong. 

Mengomentari hal tersebut, investor sekaligus pengamat, Teguh Hidayat mengungkapkan, kasus investasi bodong sudah ada sejak dulu dan skemanya sama. 

“Jadi begini, namanya investasi bodong sudah ada dari dulu, dari dulu sekali dari zaman orangtua kita mungkin. Modusnya sebenarnya selalu sama menawarkan cara untuk cepat kaya, atau skema cepat kaya,” kata Teguh kepada Liputan6.com, Senin (7/3/2022). 

Teguh menuturkan, umumnya investasi bodong memberikan iming-iming keuntungan besar dalam jangka waktu cepat. 

“Misalnya ada yang menawarkan investasi dengan modal 1 juta, kemudian minggu depan dijanjikan akan dikembalikan 2 juta. Skema seperti itu yang lebih menarik di mata orang awam, dibandingkan investasi seperti deposito yang hanya memberi keuntungan 4 sampai 5 persen setiap tahun,” ujar Teguh. 

Lebih lanjut, Teguh menjelaskan meskipun skemanya sama yaitu skema cepat kaya, tetapi modusnya beda-beda. 

“Skemanya satu dari dulu, tapi modusnya macam-macam, saya bilangnya bajunya beda-beda. Misalnya investasi emas, saham atau properti. Iming-imingnya uang yang diberikan akan dibelikan emas atau properti, namun nyatanya tidak. Tapi pada dasarnya, skema tetap sama yaitu skema ingin cepat kaya,” ujar Teguh. 

“Binomo misalnya yang belakangan ini lagi ramai, itu salah satu contoh bajunya juga,” lanjut Teguh.

Kemunculan sosial media juga memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap investasi bodong yang diduga dimanfaatkan juga oleh para orang yang disebut crazy rich

"Kanapa crazy rich banyak yang terlibat? Karena mereka bisa memamerkan kekayaan seperti mobil, rumah mewah yang mereka katakan dari hasil investasi. Kemudian tinggal ditambahkan cerita dramatis seperti mulai dari miskin, itu membuat orang semakin percaya dan tertarik,” tutur Teguh. 

Pada akhirnya banyak masyarakat yang tertarik karena crazy rich pamer kemewahan yang semakin membuktikan kekayaan mereka nyata hasil dari suatu investasi.

Maka dari itu, Teguh selaku investor dan pengamat selalu mengimbau kepada orang-orang untuk tidak mudah percaya dengan skema cepat kaya. 

“Untuk seseorang dari enggak punya uang sampai punya miliaran itu butuh proses panjang, tidak ada beli saham hari ini, besoknya kaya. Jadi hati-hati, ketika ada yang menawarkan investasi dengan keuntungan besar dalam waktu singkat,” ucapnya. 

Selain itu, Teguh juga menuturkan, crazy rich yang sebenarnya itu tidak pernah memamerkan kekayaannya di media sosial. Maka dari itu masyarakat juga perlu waspada ketika ada orang yang tidak tahu asalnya dari mana, pamer kekayaan, dan menawarkan investasi dengan skema cepat kaya. 

“Crazy rich beneran seperti Pak Sandiaga Uno dan Erick Thohir saja tidak pernah pamer.  Kalau pingin kaya ada prosesnya, kalau tiba-tiba nongol entah dari mana yang disebut crazy rich yang setahun lalu kita enggak tahu siapa, terus sekarang viral  di mana-mana itu perlu dicurigai, kalau bukan penipu mungkin tokoh penipu yang direncanakan,” pungkas Teguh.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Bappebti Ungkap Modus Baru Penjualan Robot Trading

Bappebti  menindak tegas terhadap usaha penjualan expert advisor/robot trading tak berizin pada Jumat, (28/1/2022). (Foto: Kemendag)
Bappebti menindak tegas terhadap usaha penjualan expert advisor/robot trading tak berizin pada Jumat, (28/1/2022). (Foto: Kemendag)

Sebelumnya, kasus robot trading belakangan ini jadi perbincangan hangat karena banyak memakan korban. Akibat hal tersebut, pihak berwenang melakukan pemblokiran hingga menyetop beberapa entitas robot trading ilegal.

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan, mengungkapkan, ada modus baru dari robot trading saat ini yang digabungkan dengan MLM. 

"Robot trading sekarang marak digabungkan dengan MLM, MLM itu memiliki ranah sendiri, jadi jangan digabungkan," ungkap Kepala Biro Peraturan Perundang-Undangan dan Penindakan Bappebti, Aldison Karorundak, Senin, 21 Februari 2022.

Bukan cuma itu, kegiatan perdagangan berjangka lainnya juga banyak yang digabungkan dengan kegiatan MLM. 

“Sampai saat ini, Bappebti masih melakukan penelusuran terkait kegiatan yang menggabungkan kedua hal tersebut. Pada intinya, semua kegiatan perdagangan berjangka harus memiliki perizinan dari Bappebti,” ujar Aldison 

Demi mencegah berkembangnya entitas-entitas seperti itu, Bappebti dengan ini berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo) untuk terus melakukan patroli siber. 

Kegiatan patroli tersebut dilakukan setiap hari untuk memantau dan memblokir entitas-entitas ilegal yang masih berkeliaran di internet. 

“Kami saat ini masih melakukan patroli siber untuk memblokir entitas-entitas ilegal tersebut. Kami juga akan bekerja sama dengan beberapa pihak seperti Google dan Apple,” kata Koordinator Koordinator Pengendalian Internet Ditjen APTIKA, Kominfo, Anthonius Malau. 

Sejalan dengan itu, tak hanya Bappebti yang terus berkoordinasi dengan Kominfo, Satgas Waspada Investasi (SWI) juga terus berkoordinasi dengan Kominfo untuk memblokir entitas ilegal seperti Binary Option hingga pinjaman online ilegal.

“SWI saat ini telah banyak melakukan pemblokiran yang berkoordinasi dengan Kominfo untuk memberantas entitas-entitas ilegal, seperti platform Binary Option hingga grup di Telegram yang memberikan investasi ilegal,” pungkas Ketua SWI, Tongam L. Tobing. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya