Liputan6.com, Jakarta - Sebagian besar cryptocurrency mengalami kondisi perdagangan berombak pada Jumat (11/3/2022), menunjukkan kurangnya keyakinan di antara para pedagang dan investor.
Ketidakpastian geopolitik juga telah membuat investor gelisah, terutama karena serangan Rusia terhadap Ukraina meningkat. Sementara itu, pembicaraan antara diplomat telah tersendat, karena kedua belah pihak tidak mencapai kesepakatan tentang gencatan senjata.
Di sisi makro, Bank Sentral Eropa mengumumkan rencananya untuk menghentikan program pembelian obligasi pada September, yang dapat menyebabkan suku bunga menjadi lebih tinggi.
Advertisement
Baca Juga
Kepala strategi valuta asing di Saxo Bank, John Hardy dalam sebuah catatan menggambarkan pengumuman itu sebagai pengubah permainan, dilansir dari CoinDesk, Jumat (11/3/2022).
Hal tersebut menunjuk pada meningkatnya tekanan bank sentral untuk memerangi inflasi dengan memperketat kebijakan moneter, yang dapat membebani aset spekulatif seperti kripto.
Kripto dan saham sedikit lebih rendah sepanjang Kamis dan Jumat, sementara harga minyak turun. Tempat berlindung aset tradisional seperti emas dan dolar AS diperdagangkan lebih tinggi.
Cryptocurrency alternatif (Altcoin) mengalami lebih sedikit tekanan jual dibandingkan dengan Bitcoin (BTC) pada JUmat. Ether (ETH) turun 3 persen selama 24 jam terakhir, dibandingkan dengan penurunan BTC sebesar 6 persen. Sementara itu, STX, token asli dari jaringan Stacks yang digunakan untuk memicu kontrak pintar, naik sebanyak 20 persen.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Harga Kripto Jumat Pagi 11 Maret 2022
Sebelumnya, harga bitcoin dan kripto jajaran teratas terlihat kembali alami pergerakan harga yang seragam, Jumat pagi, 11 Maret 2022. Beberapa kripto yang sebelumnya menguat, kali ini serentak kembali melemah.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Jumat pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) melemah sebesar 6,45 persen dalam 24 jam terakhir dan 7,42 persen dalam sepekan.
Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 39.262,95 per koin atau setara Rp 560,5 juta (asumsi kurs Rp 14.277 per dolar AS).
Ethereum (ETH) sebagai kripto terbesar kedua juga ikut melemah Dalam 24 jam terakhir, ETH melemah sebesar 4,05 persen dan 7,94 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 2.602,67 per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) pagi ini kembali melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB melemah sebesar 5,45 persen dan 7,69 persen dalam sepekan. Hal itu membuat BNB berada di level USD 370,89 per koin.
Adapun Cardano (ADA) yang kemarin menguat, kini kembali melemah. ADA melemah dalam satu hari terakhir sebesar 4,46 persen dan 10,51 persen dalam sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,8067 per koin.
Sedangkan, Solana (SOL) juga turun dalam satu hari terakhir sebesar 5,11 persen dan 13,59 persen dalam sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 82,79 per koin.
XRP juga turut melemah dalam satu hari terakhir sebesar 3,42 persen dan 1,70 persen dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,7389 per koin.
Di antara kripto lain yang melemah, Terra (LUNA) masih perkasa dengan menguat dalam 24 jam sebesar 0,60 persen dan 10,06 persen dalam sepekan. Saat ini LUNA dihargai USD 99,81 per koin.
Stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD coin (USDC), keduanya alami pergerakan harga yang berbeda pagi ini. Dalam satu hari terakhir USDT menguat 0,02 persen yang membuat harganya masih berada di level USD 1,00.
Sedangkan USDC harus melemah 0,03 persen dalam satu hari terakhir. Hal tersebut membuat harga YSDC harus turun ke level USD 0,9998.
Advertisement