Departemen Cyberpolice Ukraina Mulai Terima Sumbangan Cryptocurrency

Unit tersebut baru-baru ini memposting pengumuman di situs webnya meminta bantuan amal dalam bentuk koin digital.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 13 Mar 2022, 06:00 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2022, 06:00 WIB
Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple
Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple. Kredit: WorldSpectrum via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Departemen Cyberpolice dari Kepolisian Nasional Ukraina telah bergabung dengan pemerintah di Kyiv dan LSM Ukraina yang mencoba mendapatkan dana melalui cryptocurrency di tengah invasi militer Rusia. 

Unit tersebut baru-baru ini memposting pengumuman di situs webnya yang meminta bantuan amal dalam bentuk koin digital.

"Juga, orang yang ingin mendukung Ukraina di masa sulit ini dapat menghubungkan peralatan penambangan mereka atau sebagiannya ke dompet Ethereum dan Bitcoin ini," isi pengumuman tersebut, dikutip dari Bitcoin.com, Minggu (13/3/2022).

Lembaga itu telah menerbitkan beberapa alamat kripto dan saat ini menerima sumbangan dalam Bitcoin (BTC), Ether (ETH), Tether (USDT), Tron (TRX), Poligon (MATIC), dan BNB. 

Kripto yang terkumpul akan digunakan untuk mendukung Polisi Nasional, Garda Nasional, Layanan Penjaga Perbatasan Negara, dan Layanan Darurat Negara. Uang digital juga akan digunakan untuk pembelian obat-obatan, kebutuhan pokok lainnya, dan untuk memberikan perawatan medis bagi para korban permusuhan dengan Rusia.

Pasukan Cyberpolice adalah badan penegak hukum Ukraina yang bertanggung jawab untuk memerangi kejahatan dunia maya. Sebelumnya mereka telah melakukan operasi terhadap kegiatan kripto ilegal pada 2018 juga menyerukan legalisasi cryptocurrency meskipun berbagi beberapa kekhawatiran tentang aset tersebut.

Ukraina sedang dalam proses mengatur ruang kriptonya ketika Rusia meluncurkan serangan militernya seminggu yang lalu. Pada pertengahan Februari, Verkhovna Rada, badan legislatif negara itu, mengadopsi undang-undang "Tentang Aset Virtual" yang diharapkan mulai berlaku setelah pembaruan Kode Pajak Ukraina.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Legenda Tinju Ukraina Luncurkan Koleksi NFT

Ilustrasi NFT (Foto: Unsplash by Pawel Czerwinski)
Ilustrasi NFT (Foto: Unsplash by Pawel Czerwinski)

Sebelumnya, legenda tinju Ukraina dan juara dunia kelas berat dua kali Wladimir Klitschko merilis koleksi Non Fungible Token (NFT) untuk mendukung upaya perang Ukraina.

Hasil dari koleksi akan disumbangkan ke Palang Merah Ukraina dan UNICEF. Koleksi berjudul “Vandalz for Ukraina: WhIsBe x Wladimir Klitschko,” dibuat dalam kemitraan dengan seniman WhIsBe dan akan tersedia untuk dicetak serta dijual dengan rentang harga USD 100 (Rp 1,4 juta), USD 1.000 (Rp 14 juta), dan USD 10.000 (Rp 143 juta).

"Ini adalah inisiatif yang luar biasa, dukungan melalui seni untuk melayani orang-orang yang menderita. Seni bisa menjadi indah di banyak tingkatan ketika digunakan untuk melayani kemanusiaan,” kata Klitschko dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Yahoo Finance, Sabtu, 12 Maret 2022.

Klitschko dan saudaranya Vitali, yang merupakan wali kota Kiev saat ini dan juga mantan petinju juara, telah menjadi wajah perlawanan militer negara itu, karena keduanya memilih untuk bertarung di garis depan meskipun status mereka sebagai selebriti.

Koleksi tersebut adalah salah satu dari banyak proyek terkait NFT yang akan dirilis untuk mendukung Ukraina dalam beberapa pekan terakhir.

NFT dari bendera Ukraina dijual seharga USD 6,75 juta pada 2 Maret, dan total kontribusi yang dibuat ke Ukraina melalui cryptocurrency selama perang kini telah melampaui USD 50 juta.

"Saya bersyukur atas kesempatan untuk melayani untuk kebaikan yang lebih besar,” kata WhisBe dalam sebuah pernyataan.

"Sungguh luar biasa dapat menggunakan karya seni saya dan teknologi yang sedang berkembang ini untuk membantu orang lain yang membutuhkan dan memberikan bantuan langsung ke lokasi mana pun di dunia," pungkasnya.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya