Lembaga Penelitian Huobi Prediksi Inovasi Baru pada Game Berbasis Blockchain

Integrasi blockchain memperkenalkan elemen baru pada gameplay.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 24 Apr 2022, 18:03 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2022, 18:03 WIB
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Huobi Research Institute, organisasi penelitian blockchain terkemuka, telah memperkirakan integrasi blockchain ke dalam lanskap game akan mengatasi hambatan yang ada dalam ekosistem game tradisional.

Integrasi blockchain memperkenalkan elemen baru pada gameplay, memperdalam keterlibatan pemain, dan memberikan aliran pendapatan baru untuk semua pemangku kepentingan dan membawa industri game ke era baru.

Teknologi blockchain, dengan sifatnya yang tidak dapat diubah, akan memainkan peran penting dalam membangun ekosistem game co-creative, co-governing masa depan yang beroperasi dengan Decentralized Autonomous Organization (DAO) sebagai intinya.

Dalam sebuah laporan berjudul “Masa Depan Game Blockchain: Analisis Mendalam”, potensi jangka panjang yang dibawa blockchain ke industri game diperiksa dari perspektif gameplay, pengguna, platform, dan pengembang.

Di antara aspek yang diperiksa adalah bagaimana peluang monetisasi baru dapat meningkatkan pengembangan game blockchain dan mengakibatkan munculnya pemain dan jenis game baru.

Akan tetapi, blockchain juga membawa aset utama ke ruang permainan dalam bentuk Non-Fungible Token (NFT). Ketika model keuangan dan ekonomi unik yang dibawa oleh blockchain matang, pasar sekunder untuk perdagangan aset dalam game akan muncul.

Hal ini karena potensi menghasilkan keuntungan dari permainan blockchain mendapatkan perhatian, investasi modal di masa depan akan meningkatkan kualitas permainan mereka sehingga dapat mengejar permainan tradisional.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Mode Permainan Baru

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital.
Ilustrasi kripto

Mode Permainan Baru

Metode baru untuk monetisasi juga akan muncul saat blockchain digunakan untuk berbagai lapisan dalam game, seperti:

1. Social to Earn

Metode ini akan memberikan kesempatan pada pemain mendapatkan hadiah jika berhasil untuk mengundang pemain baru ke permainan.

2. Watch to Earn

Watch to Earn adalah model baru yang mencatat kebiasaan online pengguna di blockchain dan menggunakan data ini untuk mencapai pendapatan iklan. Token dapat diberikan kepada pengguna yang memilih untuk menonton iklan.

3. Race to Earn

Race to Earn mengacu pada mode baru untuk mencapai pendapatan dengan menjual streaming langsung dan hak siar, dan kemudian memberi penghargaan kepada komunitas melalui apresiasi nilai token saat permainan mendapatkan popularitas dan biaya untuk hak tersebut meningkat.

Manajer Senior (GameFi), Huobi NFT, Walter Lee mengatakan dalam keterangan tertulis, Jumat (23/4/2022), transisi dari web 2.0 ke 3.0 akan membawa berbagai model baru dalam dunia game. 

“Secara keseluruhan, transisi dari web 2.0 ke 3.0 untuk aplikasi game akan membuka berbagai model kreatif baru,” ujar dia. 

“Pemain akan diberdayakan dengan kepemilikan aset digital yang sebenarnya melalui teknologi blockchain (NFT), ini memang mengubah permainan,” pungkas dia.


Mengenal Apa Itu DGB Coin, Token Kripto Blockchain Publik DigiByte

Aset Kripto
Ilustrasi kripto

Sebelumnya, DigiByte (DGB) adalah cryptocurrency proof-of-work (PoW), di mana penambang memperoleh token untuk memvalidasi blok via hadiah blok.

Seperti dilansir dari situs resminya, Sabtu, 23 April 2022,  DGB merupakan kripto dari blockchain sumber terbuka dan platform pembuatan aset bernama DigiByte.

DigiByte mulai dikembangkan pada Oktober 2013 dan blok genesis dari token DGB-nya ditambang pada Januari 2014 sebagai suatu fork dari bitcoin (BTC).

Sebagai sebuah blockchain publik dan kripto yang sudah lama berdiri, DigiByte menggunakan lima algoritma berbeda untuk meningkatkan keamanan, kapasitas, dan kecepatan transaksi dari blockchain Bitcoin.

DigiByte terdiri dari tiga lapisan: smart contract "App Store", buku besar publik, dan protokol inti yang menampilkan node yang berkomunikasi untuk menyampaikan transaksi.

Pada Januari 2014, 0,5 persen dari total suplai DGB (105 juta koin) telah ditambang sebelumnya. Sebesar 50 persen dari hasil tambang tersebut dicadangkan untuk tujuan pengembangan, sedangkan sisanya diberikan.

DGB memiliki batas suplai jelas sebesar 21 miliar token, dengan penambangan membentuk kurva emisi dengan penerbitan yang menurun berkurang 1 persen setiap bulan.

DigiByte telah menyatakan bahwa mereka sengaja tidak mencoba mengumpulkan dana atau memberikan token melalui instrumen seperti penawaran koin awal (ICO) atau penjualan token serupa.

DGB adalah altcoin yang dapat diperdagangkan secara bebas dan tersedia di banyak bursa. Pasangan perdagangannya juga tersedia untuk cryptocurrency, stablecoin, dan mata uang fiat.

Pendiri DigiByte

DigiByte diciptakan oleh Jared Tate, juga dikenal sebagai "DigiMan," yang mengawasi metamorfosisnya dari pengembangan hingga susunannya saat ini sebelum mengumumkan bahwa dia akan pensiun sementara dari posisinya pada Mei 2020.

Tate sejak itu telah kembali, dan pada September 2020 sekali lagi tampaknya terlibat erat dengan pertumbuhan DigiByte. Biografi Tate menyatakan, dia terlibat dengan Bitcoin mulai 2012 dan seterusnya. 

Operasi DigiByte tidak hanya bergantung pada pengembang, tetapi juga DigiByte Foundation, organisasi relawan yang bertugas mengawasi pelestarian proyek ini. Kelompok relawan, DigiByte Awareness Team, bertanggung jawab atas kegiatan pemasaran dan promosi.

 


Keunikan dan Harga

Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)
Ilustrasi kripto

Sebelumnya, DigiByte adalah sebuah modifikasi dari Bitcoin yang bertujuan untuk mendiversifikasi kemungkinan atas keamanan, kecepatan, dan kapasitas.

Wujud pertamanya adalah sebagai blockchain sumber terbuka dan cryptocurrency terkait DGB. Jaringan ini memiliki lima algoritma terpisah yang membantu menjaga keamanan dan membantu mencegah penambang ASIC menguasai terlalu banyak daya.

Kemudian, penawaran lain, DigiAssets muncul, dengan DGB sebagai token aslinya. DigiAssets menarik bagi para pengembang yang ingin meluncurkan aset digital, aplikasi terdesentralisasi (DApps), dan mengodekan smart contract terkait yang diperlukan.

Semua struktur tata kelola untuk DigiByte dijalankan secara sukarela, sejalan dengan tesis bahwa jaringan ini harus bersumber terbuka dan dapat diakses publik. 

Harga DGB

Berdasarkan data Coinmarketcap, Sabtu (23/4/2022), harga DGB adalah Rp 351,13 dengan volume perdagangan 24 jam sebesar Rp 432.230.214.253.

DGB naik 2,72 persen dalam 24 jam terakhir. Sedangkan untuk peringkat Coinmarketcap saat ini adalah 148 dengan kapitalisasi pasar Rp 5.363.460.223.312. Hingga saat ini telah terjadi peredaran suplai sebanyak 15.274.942.997 DGB dari maksimal suplai 21 miliar DGB Coin

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya