Intip Kinerja AXS Coin, Token Kripto Utilitas dari Game P2E Axie Infinity

AXS Coin turut melemah mengikutip kripto lainnya yang tersengat sentimen komentar ketua The Fed.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 29 Agu 2022, 13:31 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2022, 13:31 WIB
Bitcoin - Image by Benjamin Nelan from Pixabay
Bitcoin - Image by Benjamin Nelan from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Axie Infinity adalah permainan perdagangan dan pertarungan berbasis blockchain yang sebagian dimiliki dan dioperasikan oleh para pemainnya. 

Axie Infinity terinspirasi oleh permainan populer seperti Pokemon dan Tamagotchi, Axie Infinity memungkinkan pemain untuk mengumpulkan, membiakkan, memelihara, bertarung, dan memperdagangkan makhluk berbasis token yang dikenal sebagai Axie.

Game Axie Infinity memiliki token kripto utilitasnya sendiri yang disebut AXS Coin. AX Coin menjadi salah satu kripto dengan kapitalisasi besar. Namun, pada perdagangan Selasa, 23 Agustus 2022, AXS Coin turut melemah mengikut jejak kripto lainnya. 

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Senin (29/8/2022) harga AXS Coin adalah Rp 198.833 dengan volume perdagangan 24 jam sekitar Rp 1,2 triliun. AXS Coin harus terkoreksi cukup dalam yaitu 3,76 persen dalam 24 jam terakhir.

Sedangkan untuk peringkat Coinmarketcap saat ini adalah 46. AXS Coin memiliki kapitalisasi pasar sekitar Rp 16,3 triliun. Hingga saat ini telah terjadi peredaran suplai sebanyak 82,9 juta AXS Coin dari maksimal suplai 270 juta AXS Coin. 

AXS Coin Ini digunakan untuk berpartisipasi dalam pemungutan suara tata kelola utama dan akan memberikan hak suara kepada pemegangnya tentang bagaimana dana di Perbendaharaan Komunitas Axie dibelanjakan.

Sejak akhir pekan, pasar kripto mulai alami koreksi yang cukup dalam menyusul komentar dari ketua The Fed, Jerome Powell soal kebijakan moneter dalam menghadapi inflasi. 

Powell menegaskan pihaknya akan terus menempuh kebijakan moneter yang ketat lantaran pertempuran melawan inflasi membutuhkan waktu lama. Sontak, nilai aset kripto pun berguguran, bahkan masih melanjutkan pelemahan pada awal pekan ini.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Harga Kripto Senin Pagi 29 Agustus 2022

Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)
Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)

Sebelumnya, harga bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada perdagangan Senin, 29 Agustus 2022. Meskipun alami penguatan, tetapi secara keseluruhan harga kripto turun dari sepekan lalu.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Senin (29/8/2022) pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) menguat 0,12 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih anjlok 6,78 persen sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 19.945 per koin atau setara Rp 296,2 juta (asumsi kurs Rp 14.852 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) juga turut menguat terbatas pagi ini. Selama 24 jam terakhir, ETH naik tipis 0,15 persen, tetapi masih ambles 8,32 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.470 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) berhasil kembali ke zona hijau. Dalam 24 jam terakhir BNB menguat 1,68 persen. Namun masih menguat 6,52 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 279,74 per koin. 

 

 

Harga Kripto Lainnya

Aset Kripto
Perkembangan pasar aset kripto di Indonesia. foto: istimewa

Kemudian Cardano masih melemah pagi ini. Dalam satu hari terakhir ADA melemah 1,77 persen dan 5,18 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,4378 per koin.

Adapun Solana (SOL) turut alami penguatan tipis. Sepanjang satu hari terakhir SOL melonjak 0,37 persen. Namun, masih anjlok 14,01 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 31,34 per koin.

Sedangkan XRP pada pagi ini juga masih melemah. XRP melemah 0,72 persen dalam 24 jam terakhir dan 3,89 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,3333 per koin. 

Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00

Sedangkan Binance USD (BUSD) melemah 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi harganya masih bertahan di level USD 1,00.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto dalam 24 jam turun dari kisaran USD 992 miliar menjadi USD 963,5 miliar.

Dampak Crypto Winter, CEO Coinbase Bakal Kurangi Biaya Pengeluaran Perusahaan

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital.
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Sebelumnya, pertukaran kripto Coinbase tengah menghadapi tantangan industri dan hambatan ekonomi. Dalam situasi seperti ini, CEO Coinbase, Brian Armstrong mengungkapkan, perusahaan mencermati cara bagaimana dapat memotong pengeluaran biaya.

Saham Coinbase telah kehilangan lebih dari 70 persen nilainya tahun ini karena perusahaan telah berhadapan dengan "musim dingin kripto" yang terkait dengan jatuhnya harga pasar kripto seperti bitcoin dan ethereum. 

Armstrong mengatakan penurunan itu tidak biasa, karena Coinbase telah melalui empat siklus turun dalam 10 tahun sejak ia memulai perusahaan. Sebelumnya, Coinbase sempat menghadapi tekanan inflasi dan potensi resesi.

"Saya pikir salah satu alasan Coinbase begitu sukses dalam 10 tahun terakhir adalah kami hanya mencoba untuk tidak fokus pada pasang surut jangka pendek,” ujar Armstrong dikutip dari CNBC, Sabtu, 27 Agustus 2022.

Coinbase memangkas 18 persen tenaga kerjanya pada Juni, dan Armstrong sebelumnya mengaitkan PHK dengan kemungkinan resesi dan kebutuhan untuk mengelola tingkat pengeluaran biaya perusahaan dan meningkatkan efisiensi.

Armstrong mengatakan PHK dimaksudkan untuk menjadi peristiwa satu kali, tetapi menurutnya apapun bisa saja terjadi saat ini. 

"Saya tidak bisa memberi tahu Anda seperti apa dunia setahun dari sekarang," ujarnya. 

Armstrong mengatakan Coinbase sedang mengamati dengan cermat pengurangan biaya yang terkait dengan pemasaran, vendor eksternal, dan Amazon Web Services. Dia menambahkan perusahaan juga sedang mencari cara untuk mengubah sebanyak mungkin biaya tetap menjadi biaya variabel.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya