Binance Dirikan Anak Usaha di Polandia

Entitas baru tersebut memastikan perusahaan dapat mematuhi kewajiban peraturan di Polandia

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 01 Sep 2023, 14:00 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2023, 14:00 WIB
Dok: Binance
Dok: Binance

Liputan6.com, Jakarta Binance, bursa mata uang kripto terbesar di dunia, mengatakan telah mendirikan anak usaha di Polandia untuk melayani klien Belgia, setelah regulator Belgia memerintahkan Binance untuk berhenti menawarkan layanan mata uang virtual di negara tersebut.

Dilansir dari Channel News Asia, Jumat (1/9/2023), Binance mengatakan dalam sebuah pernyataan entitas baru tersebut memastikan perusahaan dapat mematuhi kewajiban peraturannya dan dapat terus memberikan layanan kepada pengguna Belgia.

Didirikan oleh Changpeng Zhao di Shanghai pada 2017, Binance telah berkembang mendominasi industri kripto tetapi juga berada di bawah pengawasan ketat dari regulator yang ingin menekan pencucian uang.

Regulator AS menggugat bursa kripto dan Zhao pada bulan Juni karena diduga mengoperasikan jaringan penipuan. Binance mengatakan akan mempertahankan dirinya dengan sekuat tenaga.

Sebuah otoritas di Nigeria, Asosiasi Operator Bureaux De Change Nigeria (ABCON) juga telah mendesak pemerintah Nigeria untuk melarang operasi Binance karena memperburuk ketegangan mata uang Naira.

Presiden ABCON Alhaji Aminu Gwadebe menyatakan pertukaran tersebut menjadi titik jangkar untuk pasar resmi dan paralel negara untuk Dolar AS. Gwadebe menyoroti peran Binance dalam memberikan lebih banyak tekanan pada mata uang, dengan mengatakan bursa adalah pasar yang paling likuid.

Bulan ini, Mastercard mengatakan telah memutuskan untuk mengakhiri empat kemitraan kartu kripto dengan Binance di Argentina, Brasil, Kolombia, dan Bahrain.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya