Analis Sebut Bitcoin Dua Kali Lebih Langka dari Emas Usai Halving

Analis di bursa kripto terkemuka, Bybit mengungkapkan Bitcoin (BTC) akan semakin langka setelah setiap halving.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 18 Apr 2024, 17:10 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2024, 17:10 WIB
Bitcoin (Foto: Jievani Weerasinghe/Unsplash)
Bitcoin (Foto: Jievani Weerasinghe/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Analis di bursa kripto terkemuka, Bybit mengungkapkan Bitcoin (BTC) akan semakin langka setelah setiap halving. Menurutnya Halving Bitcoin 2024 akan membuat Bitcoin dua kali lebih langka dari emas.

Dilansir dari CryptoPotato, Kamis (18/4/2024), Bybit mengatakan model stock-to-flow (S2F) Bitcoin memperkuat klaimnya karena metriknya menunjukkan BTC menjadi lebih langka daripada emas setelah setiap halving. Rasio S2F dihitung dengan membagi pasokan komoditas yang beredar dengan produksi tahunannya untuk mendapatkan ukuran kelangkaan.

Saat ini rasio S2F Bitcoin berada di kisaran 56, sedangkan emas adalah 60. Setelah halving, rasio Bitcoin diperkirakan akan meningkat dua kali lipat menjadi 112.

Perkuat Pasokan

Halving akan memperlambat pasokan dengan mengurangi laju produksi BTC, dan tekanan pasokan mungkin tidak bisa dihindari. Bitcoin sudah melihat tanda-tanda awal penurunan, yang akan memburuk pasca-halving. 

Meskipun halving diketahui memicu kenaikan harga bitcoin, para analis melihat siklus ini sebagai siklus yang kompleks dan masih belum yakin mengenai dampak peristiwa mendatang karena BTC telah mencatat rekor tertinggi baru. 

Beberapa orang percaya bahwa reli pasca-halving tidak akan sehebat yang dialami pasar setelah kejadian di masa lalu. Namun demikian, pakar pasar percaya permintaan akan mendorong lonjakan BTC pasca-separuh kali ini karena ETF Bitcoin mencapai potensi penuhnya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Selanjutnya

Bitcoin - Image by VIN JD from Pixabay
Bitcoin - Image by VIN JD from Pixabay

Pasokan BTC untuk ETF Bitcoin spot biasanya berasal dari bursa terpusat karena investor menyadari posisi mereka yang menguntungkan dan penambang menjual hadiah blok mereka. 

Ketika imbalan penambangan dipangkas dan investor menahan aset mereka pada cold storage atau dompet terdesentralisasi, penambang akan menahan diri untuk tidak menjual dengan cepat, dan pasokan sisi jual yang mengalir ke bursa akan menurun.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya