Liputan6.com, Jakarta Latihan gabungan antara Paskibraka dengan ratusan personel TNI dan Polri dinyatakan selesai oleh Kepala Staf Garnisun Tetap 1 Jakarta Brigjen TNI Yosua Pandit Sembiring pada Selasa sore (9/8/2016). Yosua menilai semua pasukan bekerja dengan sangat baik. Sehingga ia berani menyudahi latihan gabungan yang dijadwalkan berlangsung selama tiga hari.
Meski begitu bukan berarti Paskibraka, TNI, dan Polri dapat leyeh-leyeh. Mereka tetap harus latihan sendiri-sendiri agar dapat menampilkan yang terbaik pada perayaan 17 Agustus 2016 di Istana Negara.
Advertisement
Yosua tidak sungkan berterimakasih kepada seluruh pasukan yang sudah berlatih sangat keras selama dua hari kemarin. Terutama untuk para Paskibraka yang tetap semangat menjalankan latihan gabungan meski hujan turun cukup deras sepanjang Senin, 8 Agustus 2016.
"Kemarin kita dihantam hujan. Itu artinya, Tuhan sangat sayang sama kita. Kalau seandainya pas perayaan 17 Agustus turun hujan, kalian sudah siap. Panas pun kalian sudah siap. Tuhan sudah membekalimu sangu tentang permainan cuaca," kata Yosua di apel penutupan latihan gabungan di Lapangan PP-PON Menpora, Cibubur, Jakarta Timur, Selasa (9/8/2016)
Menurut Yosua, baik Paskibraka, TNI, Polri, sudah menampakkan sikap 'direndam tidak basah, dijemur tidak kering'. Yang membuatnya yakin bahwa seluruh pasukan yang terlibat di tahun ini akan menjadi orang-orang hebat di masa akan datang.
"Ini tanda-tanda dari Yang Maha Esa. Saya sangat yakin tahun ini jauh lebih sukses dari tahun-tahun yang lalu," kata Yosua.
Yosua mengaku tidak menutup mata. Ia masih melihat ada kekurangan selama latihan gabungan dua hari kemarin. Namun semua itu dianggap manusiawi. Sebab, masing-masing tim saling menutupi kekurangan tim lainnya.
"Buat Paskibraka, tolong pelihara ayunan kaki. Kalian yang paling junior tapi yang saya lihat ayunan kaki kalian sudah saya anggap lebih bagus dari yang lainnya. Pertahankan itu," kata Yosua mengimbau.
"Ciri-ciri Indonesia adalah Kebinekaan. Tapi, tidak dalam PBB. Penempatan harus pas," kata Yosua menambahkan.
Ia lalu berpesan agar Paskibraka, TNI, dan Polri mampu mengendalikan semua gerakan agar saat latihan gabungan di Istana Negara pada 13, 14, dan 15 Agustus 2016 jauh lebih serentak. "Ujung dengan ujung tolong kendalikan. Biar sama masuknya saat kita latihan gabungan di Istana," ujar Yosua menambahkan.
Terutama untuk Paskibraka. Yosua berharap, kemampuan yang mereka tampilkan selama latihan gabungan dipertahankan dan jangan sampai lepas kontrol. Harus tetap kalem, sederhana, dan tidak menghilangkan dasar-dasar pelatihan.