Liputan6.com, Jakarta Salah satu penyedia layanan disabilitas terbesar Australia, Aruma, telah mengkonfirmasi tiga penghuni dan tujuh staf yang dinyatakan positif COVID-19.
"Seperti yang bisa kami katakan, satu anggota staf terinfeksi COVID-19 melalui komunitas," kata kepala eksekutif Aruma, Andrew Richardson seperti dilaporkan ABC.
Baca Juga
"Virus telah ditransmisikan sebelum satu orang itu memperlihatkan gejala," tambahnya.
Advertisement
Dia mengatakan, telah dilakukan pembersihan menyeluruh di rumah pelayanan itu dan ada pemisahan penghuni yang telah diatur sedemikian rupa.
"Tidak ada penghuni yang sakit parah dan semuanya masih kuat untuk melakukan rutinitas," kata Richardson.
"Jelas jika seseorang menjadi lebih parah, maka akan dirujuk untuk rawat inap atau memindahkannya ke tempat lain.”
Simak Video Berikut Ini:
Kekurangan Staf
Australia berusaha menekan angka penyebaran COVID-19 di bawah 1,0. Saat ini, negeri kangguru tersebut memiliki faktor pertumbuhan di angka 1,05 sejak 17 Juni hingga 31 Juli.
Setiap harinya, rata-rata ada 475 kasus baru selama 7 hari terakhir.
Richardson menambahkan, Aruma telah dipersiapkan dengan baik untuk kemungkinan kasus COVID-19, termasuk membentuk tim staf respon cepat untuk menggantikan pekerja yang jatuh sakit dan memastikan staf hanya bekerja di tempat-tempat yang sudah ditentukan..
Dia mengakui bahwa kepegawaian di sektor disabilitas selama pandemi telah diperketat. Namun, COVID-19 yang mudah menular juga membuat kinerja staf terbatas karena biasanya satu staf dapat melayani beberapa orang bukan hanya satu orang.
Kinerja staf juga semakin terbatas mengingat beberapa staf Aruma juga bekerja dalam perawatan lansia.
Advertisement