Liputan6.com, Jakarta Eleftheria Tosiou sudah harus memakai kursi roda selama hidupnya. Namun kondisi yang dimilikinya tidak menghalangi ambisi wanita Yunani itu untuk mencapai puncak gunung Olympus.
Pada 5 Oktober tahun lalu, mahasiswa 22 tahun asal Drama itu bersama dengan beberapa rekannya telah mencapai puncak gunung tertinggi di dataran Yunani.
Baca Juga
Dikutip dari CNA pada Kamis (22/4/2021), selama perjalanan Tosiou digendong dengan ransel modifikasi di punggung teman-teman perjalanannya, terutama Marios Giannakou, seorang pelari jarak jauh.
Advertisement
Dua teman lain ikut bergantian menggendong Tosiou di beberapa titik selama perjalanan. Namun Giannakou membawanya melewati medan-medan yang sulit, terutama mendekati puncak gunung setinggi 2.917 meter itu.
"Saya senang, saya terharu," kata Tosiou. "Di akhir yang paling intens ketika kami turun, dan menyadari apa apa yang telah kami lakukan," ujar mahasiswi biologi yang juga senang berolahraga ekstrem itu.
Giannakou dan Tosiou sendiri bertemu pada bulan September melalui seorang teman yang sama. Saat itu, wanita dengan disabilitas langka itu pun menceritakan keinginannya untuk mencapai gunung Olympus.
Είχα τη χαρά να συναντήσω την Ελευθερία Τόσιου και τον Μάριο Γιαννάκου, που μαζί κατάφεραν να κατακτήσουν την υψηλότερη κορυφή της Ελλάδας, τον Μύτικα του Ολύμπου. Ιστορίες όπως η δική τους δίνουν σε όλους μας δύναμη να υπερβαίνουμε τις δυσκολίες και να βάζουμε υψηλούς στόχους. pic.twitter.com/4jzw3eTfjJ
— Prime Minister GR (@PrimeministerGR) February 3, 2021
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini
Bagian Tersulit
"Ada banyak kesulitan. Itu adalah proyek yang dilakukan untuk pertama kalinya. Kami harus mengorganisir tim dengan banyak orang," kata Giannakou.
"Namun bagian tersulit adalah psikologis. Seorang pria kehilangan nyawa di sana sehari sebelumnya," kata pria 28 tahun itu mengungkapkan.
Keduanya mengungkapkan bahwa pendakian yang mereka lakukan sangat menantang dengan tanjakannya yang sangat curam, serta bebatuan yang licin.
"Ada rasa takut karena ada tebing di depan dan di belakang saya, tapi itu bukan ketakutan nyata yang membuat kami tidak bisa berhasil," kata Tosiou.
Keberhasilan mereka menarik perhatian Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis. Setelah sempat hanya memberikan ucapan selamat lewat video, pada Februari lalu Giannakou dan Tosiou akhirnya bertemu dengan Mitsotakis.
"Kisah seperti mereka memberikan kita semua kekuatan untuk mengatasi kesulitan dan menetapkan tujuan yang tinggi," Mitsotakis seperti dikutip dari Greek City Times.
Namun petualangan itu bukan yang terakhir bagi keduanya. Tosiou dan Giannakou mengatakan bahwa mereka ingin melakukan terjun payung bersama.
Advertisement