Dorong Digitalisasi Lebih Merata, Telkom Bekali Penyandang Disabilitas Pelatihan TIK

Telkom bekerja sama dengan Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) menyelenggarakan program Pelatihan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bagi penyandang disabilitas di tahun 2023.

oleh Algyano Rosadita diperbarui 12 Mei 2023, 19:06 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2023, 19:06 WIB
Salah satu pelaksanaan program Pelatihan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bagi penyandang disabilitas yang diselenggarakan oleh Telkom bersama Yayasan Pendidikan Telkom yang berlokasi di SMK Telkom Purwokerto.
Pelatihan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bagi penyandang disabilitas di SMK Telkom Purwokerto.

Liputan6.com, Jakarta PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) bekerja sama dengan Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) menyelenggarakan program Pelatihan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bagi penyandang disabilitas di tahun 2023.

Inisiatif program tersebut sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) dan implementasi Environmental, Social, and Corporate Governance (ESG), serta mendorong terwujudnya pendidikan inklusif melalui dukungan infrastruktur digital serta edukasi talentadigital untuk mendukung peningkatan literasi digital nasional.

Pembukaan program pelatihan TIK berlangsung secara hybrid yang dihadiri Senior General Manager CDC Telkom Hery Susanto dan Direktur Utama YPT Dodi Irawan.

Dalam sambutannya,  SGM CDC Telkom, Hery Susanto menyampaikan bahwa program ini menargetkan tingkat kompetensi serta menggali potensi produktif para generasi muda yang menyandang disabilitas. Kehadiran program ini sekaligus menjadi dukungan terhadap para penyandang disabilitas untuk mendapatkan peluang yang sama dalam mengakses dan memanfaatkan teknologi, serta untuk mendorong inklusi sosial dan ekonomi dari Telkom.

Pelatihan TIK Serentak di 12 Lokasi SMA dan SMK Telkom

Program pelatihan ini dilaksanakan secara serentak di 12 lokasi SMA dan SMK Telkom di seluruh Indonesia pada April lalu, dengan melibatkan 480 peserta dari berbagai komunitas disabilitas wilayah setempat.

Dalam pelaksanaannya, skema pelatihan dibagi ke dalam tiga tahap yaitu Tahap Persiapan, berupa pembekalan kepada Seluruh Instruktur/Pemateri Internal Telkom Schools melalui pengenalan terhadap kaum disabilitas dan bagaimana cara berinteraksi dengan kaum disabilitas (Disabilities Perspective Interactive Training). Dilanjutkan dengan tahap Pelaksanaan Pelatihan selama 3 hari, dan tahap Evaluasi serta Pendampingan.

Peserta pelatihan sendiri berasal dari komunitas disabilitas masing-masing daerah seperti HWDI (Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia), Gerkatin, Difable Creative Community (DC2), dan lainnya, dengan materi yang disampaikan meliputi motivasi (Great Spirit), Digital Marketing, dan desain grafis, serta content creator.

 

Inklusi Digital Bagian Penting Pembangunan Berkelanjutan 2030

Lebih lanjut, Hery menyampaikan bahwa inklusi digital bukan semata-mata menjadi "senjata ampuh" dalam perang melawan kemiskinan dan ketidaksetaraan, namun menjadi komponen mendasar dalam mendukung inklusi sosial.

“Inklusi digital menjadi inti dari komitmen Pemerintah untuk tidak meninggalkan siapa pun dalam mencapai Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 dan memungkinkan transisi yang adil secara sosial menuju masa depan yang lebih inklusif, adil, tangguh, dan berkelanjutan untuk semua," ungkap Hery.

Melalui program pelatihan yang diusung Telkom bersama YPT diharapkan mampu mempercepat terwujudnya inklusi digital yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya