Liputan6.com, Jakarta - Penyandang disabilitas, atau yang sering disebut sebagai Insan Berkebutuhan Khusus (IBEKA), merujuk pada individu yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama.
Karena keterbatasan ini, IBEKA mengalami hambatan dan kesulitan dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar, sehingga sulit untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dalam kehidupan sosial dan masyarakat, sebagaimana halnya dengan individu lain yang tidak memiliki disabilitas.
Baca Juga
Data terkini menunjukkan bahwa penyandang disabilitas memiliki harapan hidup yang lebih rendah, yaitu sekitar 20 tahun lebih awal dibandingkan dengan individu yang tidak memiliki disabilitas.
Advertisement
Mereka juga memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami berbagai penyakit seperti depresi, asma, diabetes, stroke, obesitas, dan masalah kesehatan mulut yang serius.
Dalam upaya untuk mengatasi tantangan ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengeluarkan pernyataan 'United in action to rescue and achieve the SDGs for, with and by persons with disabilities', yang mengajak seluruh dunia untuk bersatu dalam aksi untuk menyelamatkan dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) bersama dan untuk penyandang disabilitas.
Langkah-langkah konkret telah diambil untuk memastikan bahwa sahabat disabilitas memiliki kesempatan dan kebebasan yang sama dengan individu lainnya, sehingga mereka dapat hidup secara mandiri dan bermartabat dalam masyarakat.
Ini mencakup pemberian akses yang lebih baik terhadap layanan kesehatan, pendidikan inklusif, peluang kerja yang setara, dan perlindungan terhadap hak-hak mereka.
Lions Indonesia Gelar Panggung Talenta 2024
Perkumpulan Lions Indonesia telah memberikan pelayanan selama 106 tahun, di mana 54 tahun di antaranya fokus pada pelayanan di Indonesia.
Perkumpulan tersebut memperhatikan nasib para kaum disabilitas dalam menjalani kehidupan mandiri, terutama terkait dengan lapangan pekerjaan dan kewirausahaan dalam era persaingan global.
Untuk mewujudkan hal ini, mereka menyelenggarakan acara PANGGUNG TALENTA 2024, yang merupakan panggung khusus untuk menampilkan keindahan dan keberanian bakat luar biasa para penyandang disabilitas.
Acara ini menjadi bukti bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk meraih mimpi dan prestasi, dengan menyajikan seni pertunjukan musik, tari, pantomim, dan berbagai kreativitas seni lainnya.
Gubernur Distrik 307A1 Perkumpulan Lions Indonesia, Peter Djayadi menyatakan bahwa acara ini adalah sekuel kedua setelah keberhasilan tahun sebelumnya dalam melahirkan bintang-bintang panggung yang unik, dan kini telah menjadi profesional di bidang seni.
Pendaftaran untuk tahun ini dibuka mulai 4 Desember di seluruh Indonesia, dengan syarat usia peserta antara 13 hingga 50 tahun. Dengan total 521 pendaftar dari seluruh Indonesia, seleksi dilakukan melalui pengiriman video yang akan dipilih melalui beberapa tahapan. Tahap pertama akan memilih 60 peserta terbaik, tahap kedua akan memilih 20 peserta untuk mengikuti proses karantina selama 7 hari, hingga akhirnya menemukan 3 peserta terbaik yang akan masuk ke babak grand final.
Advertisement
Proses Seleksi Panggung Talenta 2024
Proses seleksi untuk Panggung Talenta 2024 akan dilakukan dalam tiga tahap yang berbeda. Pertama, seleksi dari 20 peserta menjadi 14 peserta terbaik akan diadakan pada tanggal 12 Mei 2024 di Gedung Walikota Jakarta Selatan. Kemudian, proses seleksi lanjutan akan dilakukan untuk memilih 7 peserta terbaik pada tanggal 15 Mei 2024, juga di Gedung Walikota Jakarta Selatan.
Acara final untuk memilih 3 peserta terbaik akan diadakan pada tanggal 19 Mei 2024 di Studio Metro TV dan akan disiarkan langsung di Metro TV. Proses pemilihan ini akan dipimpin oleh 3 juri handal, yaitu Denny Malik (penyanyi), Nirina Zubir (aktris), dan Anton Mirsaputra (penyanyi Jamaica Cafe), yang akan memberikan penilaian dan memilih bakat-bakat terbaik dari para peserta.
Bukti Kepedulian Perkumpulan Lions Indonesia
Perkumpulan Lions menunjukkan kepedulian kepada para penyandang disabilitas sebagai bentuk perhatian terhadap kesenjangan kesehatan yang mereka alami. Hal ini mengingatkan kita bahwa mereka memiliki hak yang sama untuk mendapatkan kesehatan dan kesejahteraan.
Peserta dalam acara Panggung Talenta 2024, termasuk penyandang netra, rungu, multidisabilitas, autis, hingga cerebral palsy, menampilkan bakat luar biasa di panggung tanpa terlihat memiliki kelemahan.
Acara ini diharapkan menjadi langkah awal untuk menghilangkan stigma sosial dan pandangan negatif terhadap penyandang disabilitas.
Pemerintah dan pemangku kepentingan diharapkan dapat memberikan peluang dan komitmen dalam memberikan perlindungan, pelayanan, dan fasilitasi bagi mereka untuk mengejar mimpi tanpa diskriminasi.
Salah satu peserta, Safandra, seorang disabilitas autis dengan Safan Syndrome, menunjukkan kemampuan luar biasa dalam melukis menggunakan fotografi sebagai memori.
Meskipun memiliki disabilitas, Andra mulai menggambar sejak usia 4 tahun dengan detail yang luar biasa tanpa menggunakan penggaris atau pensil. Harapannya dengan mengikuti Panggung Talenta 2024, Andra dapat mengembangkan diri, bersosialisasi dengan teman sejawat, dan dikenal oleh masyarakat luas.
Pesannya kepada teman-teman disabilitas lainnya adalah untuk terus berkarya dan tidak menempatkan batasan pada diri sendiri, karena keterbatasan sebenarnya kita yang menciptakannya.
Advertisement