Liputan6.com, Jakarta Mengutip dari jurnal ilmiah merupakan keterampilan penting yang harus dikuasai oleh setiap penulis akademik. Kutipan yang tepat tidak hanya menunjukkan integritas akademik, tetapi juga memperkuat argumen dan memberikan kredibilitas pada karya tulis. Artikel ini akan membahas secara komprehensif cara mengutip dari jurnal dengan benar, mencakup berbagai aspek dan gaya penulisan yang umum digunakan dalam dunia akademik.
Pengertian dan Pentingnya Kutipan dalam Penulisan Akademik
Kutipan adalah pengambilan sebagian atau keseluruhan ide, konsep, atau data dari karya orang lain yang digunakan untuk mendukung argumen atau pernyataan dalam tulisan kita. Dalam konteks akademik, mengutip dari jurnal ilmiah sangat penting karena beberapa alasan:
- Menghargai karya intelektual penulis lain
- Menunjukkan bahwa kita telah melakukan penelitian yang mendalam
- Memperkuat argumen dengan dukungan dari sumber terpercaya
- Memungkinkan pembaca untuk menelusuri sumber asli
- Menghindari plagiarisme
Mengutip dengan benar juga menunjukkan kemampuan kita dalam menganalisis dan mensintesis informasi dari berbagai sumber. Hal ini merupakan keterampilan kritis yang sangat dihargai dalam dunia akademik.
Advertisement
Jenis-jenis Kutipan dalam Penulisan Akademik
Secara umum, ada dua jenis utama kutipan yang digunakan dalam penulisan akademik:
1. Kutipan Langsung
Kutipan langsung adalah pengambilan kata demi kata dari teks asli. Kutipan ini digunakan ketika kita ingin mempertahankan bahasa asli penulis karena dianggap sangat penting atau sulit untuk diparafrasakan. Ada dua jenis kutipan langsung:
- Kutipan pendek: Kurang dari 40 kata, ditulis dalam tanda kutip dan diintegrasikan ke dalam teks.
- Kutipan panjang: Lebih dari 40 kata, ditulis dalam paragraf terpisah tanpa tanda kutip dan diindentasi.
2. Kutipan Tidak Langsung (Parafrase)
Kutipan tidak langsung atau parafrase adalah pengambilan ide atau konsep dari sumber asli yang ditulis ulang dengan kata-kata sendiri. Parafrase lebih sering digunakan karena menunjukkan pemahaman kita terhadap materi dan kemampuan untuk mengintegrasikan informasi ke dalam tulisan kita sendiri.
Meskipun menggunakan kata-kata sendiri, parafrase tetap memerlukan referensi karena idenya berasal dari sumber lain. Penting untuk memastikan bahwa parafrase tidak terlalu mirip dengan teks asli untuk menghindari plagiarisme.
Cara Mengutip dari Jurnal: Langkah-langkah Praktis
Berikut adalah langkah-langkah praktis untuk mengutip dari jurnal dengan benar:
1. Identifikasi Informasi Penting
Sebelum mengutip, pastikan Anda memiliki informasi berikut:
- Nama penulis
- Tahun publikasi
- Judul artikel
- Nama jurnal
- Volume dan nomor terbitan
- Nomor halaman
- DOI (Digital Object Identifier) jika ada
2. Pilih Jenis Kutipan
Tentukan apakah Anda akan menggunakan kutipan langsung atau parafrase. Pertimbangkan pentingnya bahasa asli dan bagaimana kutipan akan mendukung argumen Anda.
3. Integrasikan Kutipan ke dalam Teks
Untuk kutipan langsung pendek, masukkan ke dalam teks dengan tanda kutip. Untuk kutipan panjang, buat paragraf terpisah yang diindentasi. Untuk parafrase, tulis ulang ide dengan kata-kata Anda sendiri.
4. Sertakan Referensi In-text
Setelah kutipan, sertakan referensi in-text sesuai dengan gaya penulisan yang Anda gunakan (APA, MLA, Chicago, dll). Ini biasanya mencakup nama penulis dan tahun publikasi.
5. Buat Daftar Pustaka
Di akhir tulisan, buat daftar pustaka yang mencantumkan semua sumber yang Anda kutip, termasuk informasi lengkap tentang jurnal tersebut.
Advertisement
Format Kutipan dari Jurnal dalam Berbagai Gaya Penulisan
Ada beberapa gaya penulisan yang umum digunakan dalam penulisan akademik. Berikut adalah cara mengutip dari jurnal dalam tiga gaya penulisan yang paling populer:
1. APA Style (American Psychological Association)
APA Style sering digunakan dalam ilmu sosial dan perilaku. Format kutipannya adalah sebagai berikut:
Kutipan in-text:(Penulis, Tahun)
Contoh: (Smith, 2020)
Daftar Pustaka:Penulis, A. A., Penulis, B. B., & Penulis, C. C. (Tahun). Judul artikel. Nama Jurnal, Volume(Nomor), Halaman. DOI
Contoh:Smith, J. D., Johnson, M. L., & Brown, K. P. (2020). Pengaruh media sosial terhadap perilaku remaja. Jurnal Psikologi Sosial, 15(3), 123-145. https://doi.org/10.1234/jps.2020.15.3.123
2. MLA Style (Modern Language Association)
MLA Style umumnya digunakan dalam bidang humaniora, terutama bahasa dan sastra. Format kutipannya adalah:
Kutipan in-text:(Nama Belakang Penulis Halaman)
Contoh: (Smith 125)
Daftar Pustaka:Nama Belakang, Nama Depan. "Judul Artikel." Nama Jurnal, vol. Volume, no. Nomor, Tahun, pp. Halaman. DOI jika ada.
Contoh:Smith, John D. "Pengaruh Media Sosial terhadap Perilaku Remaja." Jurnal Psikologi Sosial, vol. 15, no. 3, 2020, pp. 123-145. https://doi.org/10.1234/jps.2020.15.3.123
3. Chicago Style
Chicago Style memiliki dua sistem: catatan kaki (footnote) dan referensi penulis-tahun. Berikut adalah format untuk sistem penulis-tahun:
Kutipan in-text:(Nama Belakang Tahun, Halaman)
Contoh: (Smith 2020, 125)
Daftar Pustaka:Nama Belakang, Nama Depan. Tahun. "Judul Artikel." Nama Jurnal Volume, Nomor (Bulan atau Musim): Halaman. DOI jika ada.
Contoh:Smith, John D. 2020. "Pengaruh Media Sosial terhadap Perilaku Remaja." Jurnal Psikologi Sosial 15, no. 3 (September): 123-145. https://doi.org/10.1234/jps.2020.15.3.123
Tips Mengutip dari Jurnal Online
Dengan semakin banyaknya jurnal yang tersedia secara online, ada beberapa hal tambahan yang perlu diperhatikan saat mengutip dari jurnal elektronik:
1. Gunakan DOI jika Tersedia
Digital Object Identifier (DOI) adalah kode unik yang diberikan pada artikel jurnal online. Jika tersedia, selalu sertakan DOI dalam referensi Anda karena ini memudahkan pembaca untuk menemukan sumber asli.
2. Periksa Tanggal Akses
Untuk jurnal online yang mungkin berubah isinya, beberapa gaya penulisan mengharuskan Anda mencantumkan tanggal akses. Periksa pedoman gaya penulisan yang Anda gunakan untuk memastikan apakah ini diperlukan.
3. Verifikasi Informasi Halaman
Beberapa jurnal online mungkin tidak memiliki nomor halaman tradisional. Dalam kasus ini, Anda mungkin perlu menggunakan nomor paragraf atau bagian sebagai gantinya.
4. Periksa Versi Artikel
Beberapa jurnal online mempublikasikan artikel "advance online publication" sebelum versi cetak. Pastikan Anda mengutip versi final jika sudah tersedia.
Advertisement
Menghindari Plagiarisme saat Mengutip dari Jurnal
Plagiarisme adalah penggunaan ide atau kata-kata orang lain tanpa memberikan kredit yang sesuai. Ini adalah pelanggaran serius dalam dunia akademik. Berikut beberapa tips untuk menghindari plagiarisme saat mengutip dari jurnal:
1. Selalu Berikan Kredit
Setiap kali Anda menggunakan ide atau informasi dari sumber lain, bahkan jika Anda memarafrasakan, selalu berikan kredit kepada penulis asli.
2. Gunakan Tanda Kutip dengan Benar
Untuk kutipan langsung, selalu gunakan tanda kutip dan sertakan referensi yang tepat.
3. Parafrase dengan Hati-hati
Saat memarafrasakan, pastikan Anda benar-benar memahami ide asli dan mengungkapkannya dengan kata-kata Anda sendiri. Jangan hanya mengganti beberapa kata dari teks asli.
4. Catat Sumber dengan Teliti
Selalu catat informasi sumber secara lengkap saat Anda melakukan penelitian. Ini akan memudahkan Anda untuk memberikan referensi yang akurat nanti.
5. Gunakan Alat Pendeteksi Plagiarisme
Sebelum mengirimkan tulisan Anda, pertimbangkan untuk menggunakan alat pendeteksi plagiarisme untuk memastikan tidak ada kesamaan yang tidak disengaja dengan sumber lain.
Mengutip dari Jurnal dalam Berbagai Jenis Karya Ilmiah
Cara mengutip dari jurnal mungkin sedikit berbeda tergantung pada jenis karya ilmiah yang Anda tulis. Berikut adalah beberapa pertimbangan khusus untuk berbagai jenis karya ilmiah:
1. Skripsi dan Tesis
Dalam skripsi dan tesis, Anda diharapkan untuk menunjukkan pemahaman mendalam tentang literatur yang relevan. Gunakan kutipan untuk:
- Mendukung latar belakang penelitian Anda
- Menjelaskan metodologi yang Anda pilih
- Membandingkan temuan Anda dengan penelitian sebelumnya
Pastikan untuk mengikuti pedoman gaya penulisan yang ditentukan oleh institusi Anda.
2. Artikel Jurnal
Ketika menulis artikel untuk jurnal, perhatikan hal-hal berikut:
- Periksa pedoman penulis jurnal target Anda untuk gaya penulisan yang digunakan
- Gunakan kutipan secara strategis untuk mendukung argumen Anda
- Hindari mengutip terlalu banyak; fokus pada sumber-sumber yang paling relevan dan terkini
3. Makalah Konferensi
Untuk makalah konferensi, pertimbangkan:
- Batasan kata yang ketat; pilih kutipan Anda dengan hati-hati
- Fokus pada penelitian terbaru dalam bidang Anda
- Gunakan kutipan untuk menunjukkan kesenjangan dalam literatur yang Anda coba atasi
4. Laporan Penelitian
Dalam laporan penelitian:
- Gunakan kutipan untuk mendukung metodologi dan interpretasi hasil Anda
- Bandingkan temuan Anda dengan literatur yang ada
- Jelaskan bagaimana penelitian Anda berkontribusi pada pengetahuan yang ada
Advertisement
Mengutip dari Jurnal Berbahasa Asing
Ketika mengutip dari jurnal berbahasa asing, ada beberapa hal tambahan yang perlu diperhatikan:
1. Terjemahan Kutipan
Jika Anda mengutip dari jurnal berbahasa asing dalam tulisan berbahasa Indonesia, Anda perlu menyediakan terjemahan. Ada dua pendekatan umum:
- Berikan terjemahan dalam teks utama dan kutipan asli dalam catatan kaki
- Berikan kutipan asli dalam teks utama diikuti dengan terjemahan dalam tanda kurung atau catatan kaki
Pilih pendekatan yang paling sesuai dengan gaya penulisan dan preferensi pembaca Anda.
2. Mencantumkan Bahasa Asli
Dalam daftar pustaka, cantumkan judul artikel dalam bahasa aslinya, diikuti dengan terjemahan dalam tanda kurung siku jika diperlukan. Contoh:
Schmidt, K. (2019). Die Zukunft der Arbeit [Masa Depan Pekerjaan]. Zeitschrift für Arbeitspsychologie, 63(4), 168-179.
3. Konsistensi dalam Transliterasi
Jika Anda mengutip dari bahasa yang menggunakan sistem penulisan non-Latin (misalnya, bahasa Arab atau Mandarin), pastikan Anda konsisten dalam transliterasi nama penulis dan judul ke dalam alfabet Latin.
Mengutip dari Jurnal dengan Banyak Penulis
Cara mengutip dari jurnal dengan banyak penulis sedikit berbeda tergantung pada jumlah penulis dan gaya penulisan yang digunakan. Berikut adalah panduan umum:
1. APA Style
- 1-2 penulis: Sebutkan semua nama dalam setiap kutipan
- 3-5 penulis: Sebutkan semua nama pada kutipan pertama, gunakan "et al." untuk kutipan selanjutnya
- 6+ penulis: Gunakan nama penulis pertama diikuti "et al." untuk semua kutipan
Contoh:(Smith et al., 2020)
2. MLA Style
- 1-2 penulis: Sebutkan semua nama
- 3+ penulis: Gunakan nama penulis pertama diikuti "et al."
Contoh:(Smith et al. 125)
3. Chicago Style
- 1-3 penulis: Sebutkan semua nama
- 4+ penulis: Gunakan nama penulis pertama diikuti "et al."
Contoh:(Smith et al. 2020, 125)
Advertisement
Mengutip dari Jurnal dengan Edisi Khusus
Terkadang, Anda mungkin perlu mengutip dari edisi khusus jurnal yang memiliki editor tamu. Dalam kasus ini, Anda perlu mencantumkan informasi tambahan dalam referensi Anda:
1. APA Style
Penulis, A. A. (Tahun). Judul artikel. Dalam E. E. Editor (Ed.), Judul edisi khusus [Edisi khusus]. Nama Jurnal, Volume(Nomor), Halaman. DOI
2. MLA Style
Penulis, Nama. "Judul Artikel." Judul Edisi Khusus, diedit oleh Nama Editor, edisi khusus dari Nama Jurnal, vol. Volume, no. Nomor, Tahun, pp. Halaman.
3. Chicago Style
Penulis, Nama. "Judul Artikel." Dalam Judul Edisi Khusus, diedit oleh Nama Editor. Edisi khusus, Nama Jurnal Volume, Nomor (Tahun): Halaman. DOI
Mengutip dari Jurnal Pre-print atau Advance Online Publication
Dengan semakin banyaknya jurnal yang mempublikasikan artikel secara online sebelum edisi cetak (pre-print atau advance online publication), ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Gunakan Tanggal Publikasi Online
Jika artikel belum muncul dalam edisi cetak, gunakan tanggal publikasi online sebagai tahun publikasi.
2. Cantumkan Status Artikel
Beberapa gaya penulisan mengharuskan Anda mencantumkan status artikel, seperti "Advance online publication" atau "Pre-print".
3. Periksa DOI
Artikel pre-print seringkali memiliki DOI. Selalu sertakan ini jika tersedia karena ini akan membantu pembaca menemukan versi final artikel tersebut.
Advertisement
Mengutip dari Jurnal dengan Sistem Penomoran
Beberapa jurnal, terutama dalam bidang sains dan teknik, menggunakan sistem penomoran untuk referensi alih-alih sistem penulis-tahun. Dalam kasus ini:
1. Gunakan Angka untuk Kutipan In-text
Alih-alih nama penulis dan tahun, gunakan angka dalam tanda kurung siku atau superskrip untuk menunjukkan referensi.
Contoh: Penelitian terbaru menunjukkan bahwa [1]...
2. Daftar Referensi Berurutan
Dalam daftar referensi, urutkan entri sesuai dengan urutan kemunculannya dalam teks, bukan secara alfabetis.
3. Format Referensi
Format referensi tetap sama seperti gaya penulisan yang Anda gunakan, hanya saja diawali dengan nomor referensi.
Mengutip dari Jurnal dalam Bahasa Selain Bahasa Inggris dan Indonesia
Ketika mengutip dari jurnal dalam bahasa selain Bahasa Inggris dan Indonesia, ada beberapa pertimbangan tambahan:
1. Gunakan Judul Asli
Dalam daftar pustaka, gunakan judul artikel dalam bahasa aslinya.
2. Berikan Terjemahan
Setelah judul asli, berikan terjemahan dalam bahasa tulisan Anda (Bahasa Indonesia atau Inggris) dalam tanda kurung siku.
3. Identifikasi Bahasa
Di akhir referensi, identifikasi bahasa artikel dalam tanda kurung.
Contoh:Müller, J. (2019). Die Zukunft der Künstlichen Intelligenz [Masa Depan Kecerdasan Buatan]. Zeitschrift für Technologieforschung, 25(3), 45-60. (dalam bahasa Jerman)
Advertisement
Mengutip dari Jurnal dengan Format Khusus
Beberapa jurnal mungkin memiliki format khusus yang perlu diperhatikan saat mengutip:
1. Jurnal dengan Artikel Pendek (Brief Report)
Beberapa jurnal mempublikasikan artikel pendek atau "brief report". Dalam kasus ini, Anda mungkin perlu mencantumkan jenis artikel ini dalam referensi Anda.
Contoh:Smith, J. (2020). Dampak jangka pendek isolasi sosial [Brief report]. Jurnal Psikologi Sosial, 15(3), 123-128.
2. Jurnal dengan Nomor Artikel Alih-alih Halaman
Beberapa jurnal online menggunakan nomor artikel alih-alih nomor halaman. Dalam kasus ini, gunakan nomor artikel tersebut.
Contoh:Johnson, M. (2021). Analisis big data dalam pemasaran digital. Jurnal Pemasaran Online, 12(4), Article e0123456.
3. Jurnal dengan Bagian (Section)
Jika jurnal dibagi menjadi beberapa bagian, Anda mungkin perlu mencantumkan informasi ini.
Contoh:Brown, K. (2019). Perkembangan terbaru dalam terapi gen. Nature Reviews Genetics, 20(5), Section A, 301-315.
Mengutip dari Jurnal dengan Penulis Lembaga atau Organisasi
Terkadang, artikel jurnal mungkin ditulis oleh sebuah lembaga atau organisasi alih-alih individu. Dalam kasus ini:
1. Gunakan Nama Lembaga sebagai Penulis
Tulis nama lengkap lembaga atau organisasi sebagai penulis.
2. Singkatan
Jika lembaga memiliki singkatan yang dikenal luas, Anda dapat menggunakan singkatan tersebut dalam kutipan in-text setelah memperkenalkannya pada penggunaan pertama.
Contoh:
Pertama kali: (World Health Organization [WHO], 2020)
Selanjutnya: (WHO, 2020)
3. Format Referensi
Format referensi tetap sama, hanya saja nama lembaga menggantikan nama penulis individu.
Contoh:
World Health Organization. (2020). Dampak global pandemi COVID-19. Journal of Global Health, 10(2), 020301.
Advertisement
Kesimpulan
Mengutip dari jurnal dengan benar adalah keterampilan penting dalam penulisan akademik. Dengan memahami berbagai jenis kutipan, gaya penulisan, dan pertimbangan khusus untuk berbagai situasi, Anda dapat memastikan bahwa karya tulis Anda memenuhi standar akademik tertinggi. Ingatlah bahwa konsistensi dan ketelitian adalah kunci dalam mengutip. Selalu periksa pedoman gaya penulisan yang Anda gunakan dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan pembimbing atau editor jika Anda memiliki pertanyaan.
Dengan latihan dan perhatian terhadap detail, Anda akan dapat menguasai seni mengutip dari jurnal, memperkuat argumen Anda, dan berkontribusi pada diskusi akademik dengan cara yang etis dan profesional. Ingatlah bahwa kutipan yang baik tidak hanya tentang menghindari plagiarisme, tetapi juga tentang berpartisipasi dalam percakapan ilmiah yang lebih luas dan memajukan pengetahuan dalam bidang Anda.