Pengertian Deskripsi
Liputan6.com, Jakarta Deskripsi merupakan salah satu jenis tulisan yang bertujuan untuk menggambarkan atau melukiskan suatu objek secara detail dan terperinci. Kata "deskripsi" berasal dari bahasa Latin "describere" yang berarti menggambarkan atau memberikan suatu hal. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), deskripsi didefinisikan sebagai pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara jelas dan terperinci.
Secara lebih luas, deskripsi dapat diartikan sebagai suatu bentuk tulisan yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan jelas sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, mencium, merasakan atau mengalami sendiri hal yang dideskripsikan. Tujuan utama dari deskripsi adalah membuat pembaca memperoleh kesan yang hidup dan konkret mengenai hal yang digambarkan.
Advertisement
Beberapa ahli bahasa juga memberikan definisi mengenai deskripsi, di antaranya:
Advertisement
- Menurut Gorys Keraf, deskripsi adalah bentuk wacana yang berusaha menyajikan suatu objek atau suatu hal sedemikian rupa sehingga objek itu seolah-olah berada di depan mata pembaca, seakan-akan para pembaca melihat sendiri objek itu.
- Henry Guntur Tarigan mendefinisikan deskripsi sebagai tulisan yang bertujuan mengajak para pembaca bersama-sama menikmati, merasakan, memahami dengan sebaik-baiknya objek, adegan, tokoh, dan suasana kejiwaan yang dilukiskan dalam tulisan tersebut.
- Menurut Akhadiah, deskripsi merupakan tulisan yang berusaha menggambarkan sesuatu sejelas mungkin sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat apa yang digambarkan penulisnya.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa inti dari deskripsi adalah penggambaran suatu objek secara detail dengan melibatkan pancaindera sehingga pembaca seolah-olah dapat merasakan atau mengalami sendiri apa yang dideskripsikan. Objek yang digambarkan dalam deskripsi dapat berupa benda, orang, tempat, suasana, peristiwa, atau apapun yang dapat ditangkap oleh pancaindera.
Tujuan Deskripsi
Tujuan utama dari deskripsi adalah untuk memberikan gambaran yang jelas dan terperinci mengenai suatu objek kepada pembaca. Namun secara lebih spesifik, tujuan deskripsi dapat dijabarkan sebagai berikut:
- Memberikan informasi yang detail dan akurat mengenai suatu objek
- Menciptakan imajinasi pembaca sehingga seolah-olah dapat melihat, mendengar, atau merasakan objek yang digambarkan
- Membangkitkan kesan dan pengalaman tertentu pada pembaca
- Menyampaikan sifat dan perincian wujud yang dapat ditemukan pada objek yang dilukiskan
- Memindahkan kesan, hasil pengamatan dan perasaan penulis kepada pembaca
- Membuat pembaca tertarik dan memahami apa yang dijelaskan penulis
Dengan tujuan-tujuan tersebut, deskripsi membantu pembaca untuk memperoleh gambaran yang utuh dan jelas mengenai suatu objek, seakan-akan pembaca mengalami atau melihatnya secara langsung. Hal ini membuat deskripsi menjadi bentuk tulisan yang sangat penting dalam berbagai bidang, mulai dari sastra, jurnalistik, ilmiah, hingga kehidupan sehari-hari.
Advertisement
Ciri-Ciri Deskripsi
Untuk dapat mengenali dan membuat deskripsi yang baik, perlu dipahami ciri-ciri khasnya. Berikut adalah ciri-ciri utama dari deskripsi:
- Menggambarkan atau melukiskan sesuatu
Ciri utama deskripsi adalah adanya objek yang digambarkan. Objek ini dapat berupa orang, benda, tempat, atau suasana tertentu. Penggambaran dilakukan sejelas mungkin dengan detail yang terperinci.
- Melibatkan pancaindera (penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan, pengecapan)
Deskripsi berusaha menghadirkan gambaran yang dapat dirasakan oleh pancaindera. Misalnya menggambarkan warna (penglihatan), suara (pendengaran), aroma (penciuman), tekstur (perabaan), atau rasa (pengecapan).
- Menggunakan kata-kata yang jelas dan rinci
Pemilihan kata dalam deskripsi sangat penting untuk dapat menggambarkan objek secara tepat. Digunakan kata-kata yang spesifik dan deskriptif, bukan kata-kata yang umum.
- Menjelaskan secara sistematis dan terperinci
Penyajian detail dalam deskripsi dilakukan secara teratur, bisa dari atas ke bawah, dari kiri ke kanan, dari umum ke khusus, dan sebagainya.
- Membuat pembaca seolah-olah melihat, mendengar, dan merasakan sendiri objek yang digambarkan
Ciri khas deskripsi adalah kemampuannya membuat pembaca merasa mengalami langsung apa yang digambarkan.
- Menyampaikan sifat dan semua perincian wujud objek
Deskripsi tidak hanya menggambarkan bentuk fisik, tapi juga sifat dan karakteristik objek secara menyeluruh.
- Bersifat objektif atau subjektif
Deskripsi dapat bersifat objektif dengan hanya memaparkan detail suatu objek apa adanya, atau subjektif dengan menyertakan kesan dan pendapat penulis.
- Dapat berdiri sendiri atau menjadi bagian dari bentuk tulisan lain
Deskripsi bisa menjadi suatu tulisan yang utuh atau menjadi bagian dari jenis tulisan lain seperti narasi atau eksposisi.
Dengan memahami ciri-ciri ini, kita dapat lebih mudah mengenali dan membuat deskripsi yang baik dan efektif dalam menyampaikan gambaran suatu objek kepada pembaca.
Jenis-Jenis Deskripsi
Deskripsi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan tujuan, sifat, dan objek yang digambarkan. Berikut adalah jenis-jenis utama dari deskripsi:
1. Berdasarkan Tujuan
- Deskripsi Ekspositoris
Bertujuan untuk memberikan informasi yang sejelas-jelasnya tentang objek, sehingga pembaca dapat memahaminya dengan baik. Bersifat objektif dan biasanya digunakan dalam tulisan ilmiah atau teknis.
- Deskripsi Impresionistis
Bertujuan untuk menciptakan kesan tertentu pada pembaca. Lebih bersifat subjektif dan sering digunakan dalam karya sastra untuk membangun suasana atau atmosfer tertentu.
- Deskripsi Sugesti
Bertujuan untuk menciptakan sugesti tertentu pada pembaca, sehingga pembaca seolah-olah mengalami sendiri apa yang digambarkan. Sering digunakan dalam iklan atau tulisan persuasif.
2. Berdasarkan Sifat
- Deskripsi Objektif
Menggambarkan objek apa adanya, tanpa mencampurkan pendapat atau penilaian pribadi penulis. Biasanya digunakan dalam tulisan ilmiah atau laporan.
- Deskripsi Subjektif
Menggambarkan objek sesuai dengan sudut pandang dan interpretasi penulis. Sering digunakan dalam karya sastra atau tulisan opini.
3. Berdasarkan Objek yang Digambarkan
- Deskripsi Tempat
Menggambarkan suatu lokasi atau tempat tertentu, seperti ruangan, bangunan, atau pemandangan alam.
- Deskripsi Orang
Menggambarkan ciri-ciri fisik, sifat, atau kepribadian seseorang.
- Deskripsi Benda
Menggambarkan karakteristik suatu benda atau objek, baik yang bergerak maupun tidak bergerak.
- Deskripsi Suasana
Menggambarkan atmosfer atau keadaan tertentu, seperti suasana pesta, keramaian pasar, atau ketenangan alam.
- Deskripsi Peristiwa
Menggambarkan suatu kejadian atau peristiwa secara detail.
4. Berdasarkan Cara Penyajian
- Deskripsi Spasial
Menggambarkan objek berdasarkan ruang, misalnya dari atas ke bawah, dari kiri ke kanan, atau dari depan ke belakang.
- Deskripsi Temporal
Menggambarkan objek berdasarkan urutan waktu atau kronologi.
Pemahaman tentang berbagai jenis deskripsi ini dapat membantu penulis untuk memilih pendekatan yang paling sesuai dengan tujuan dan objek yang ingin digambarkan. Setiap jenis deskripsi memiliki karakteristik dan kegunaan yang berbeda, sehingga pemilihannya akan mempengaruhi efektivitas penyampaian gambaran kepada pembaca.
Advertisement
Struktur Teks Deskripsi
Teks deskripsi memiliki struktur yang khas yang membedakannya dari jenis teks lainnya. Struktur ini membantu penulis untuk menyusun deskripsi secara sistematis dan memudahkan pembaca dalam memahami gambaran yang disajikan. Berikut adalah struktur umum dari teks deskripsi:
1. Identifikasi
Bagian ini merupakan pengenalan atau gambaran umum tentang objek yang akan dideskripsikan. Identifikasi biasanya mencakup:
- Nama objek yang akan dideskripsikan
- Lokasi objek (jika relevan)
- Definisi atau pengertian umum tentang objek
- Informasi singkat yang memberikan gambaran awal tentang objek
Contoh:
"Candi Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Candi ini merupakan salah satu monumen Buddha terbesar di dunia dan telah diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO."
2. Deskripsi Bagian
Ini merupakan bagian utama dari teks deskripsi di mana penulis memberikan gambaran rinci tentang objek. Deskripsi bagian mencakup:
- Penjelasan detail tentang ciri-ciri fisik objek
- Gambaran tentang sifat, karakteristik, atau kualitas objek
- Penjelasan tentang bagian-bagian dari objek
- Informasi tentang fungsi atau kegunaan objek (jika relevan)
Dalam menyusun deskripsi bagian, penulis biasanya menggunakan pola tertentu, seperti:
- Dari atas ke bawah atau sebaliknya
- Dari kiri ke kanan atau sebaliknya
- Dari luar ke dalam atau sebaliknya
- Dari umum ke khusus atau sebaliknya
Contoh:
"Candi Borobudur memiliki struktur berbentuk piramida dengan dasar berbentuk persegi. Candi ini terdiri dari 10 tingkat, dengan 6 tingkat bawah berbentuk persegi dan 3 tingkat atas berbentuk lingkaran. Setiap tingkat dihiasi dengan relief-relief yang menggambarkan ajaran Buddha dan kehidupan masyarakat pada masa itu. Di puncak candi terdapat stupa utama yang dikelilingi oleh stupa-stupa kecil."
3. Penutup atau Kesimpulan
Bagian ini merupakan penutup dari teks deskripsi yang biasanya berisi:
- Kesimpulan atau rangkuman dari apa yang telah dideskripsikan
- Kesan atau pendapat penulis tentang objek (terutama dalam deskripsi subjektif)
- Ajakan atau himbauan kepada pembaca (jika relevan)
Contoh:
"Dengan keindahan arsitektur dan nilai sejarahnya yang tinggi, Candi Borobudur tidak hanya menjadi kebanggaan Indonesia, tetapi juga menarik perhatian wisatawan dari seluruh dunia. Candi ini merupakan bukti nyata kejayaan peradaban Buddha di Nusantara pada masa lampau."
Perlu diingat bahwa struktur ini bersifat fleksibel dan dapat disesuaikan tergantung pada jenis deskripsi, tujuan penulisan, dan gaya penulis. Namun, secara umum, struktur ini membantu penulis untuk menyusun deskripsi secara teratur dan memastikan bahwa semua informasi penting tentang objek tersampaikan dengan baik kepada pembaca.
Langkah-Langkah Menulis Teks Deskripsi
Menulis teks deskripsi yang baik memerlukan persiapan dan proses yang sistematis. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti untuk menulis teks deskripsi yang efektif:
1. Menentukan Objek atau Tema
Langkah pertama adalah memilih objek atau tema yang akan dideskripsikan. Objek ini bisa berupa orang, tempat, benda, peristiwa, atau suasana tertentu. Pastikan objek yang dipilih cukup menarik dan memiliki banyak aspek yang dapat digambarkan.
2. Mengumpulkan Informasi dan Data
Setelah menentukan objek, kumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang objek tersebut. Ini bisa dilakukan melalui:
- Pengamatan langsung
- Penelitian atau studi literatur
- Wawancara (jika objeknya adalah orang)
- Mengingat kembali pengalaman pribadi (jika pernah mengalami atau melihat objek tersebut)
Catat semua detail yang relevan, termasuk informasi yang dapat ditangkap oleh pancaindera.
3. Membuat Kerangka
Susun kerangka atau outline yang akan menjadi panduan dalam menulis. Kerangka ini biasanya mengikuti struktur teks deskripsi:
- Identifikasi
- Deskripsi bagian (bisa dibagi menjadi beberapa sub-bagian)
- Penutup atau kesimpulan
4. Mengembangkan Kerangka
Mulailah menulis dengan mengembangkan kerangka yang telah dibuat. Dalam proses ini:
- Gunakan kata-kata yang spesifik dan deskriptif
- Manfaatkan majas atau gaya bahasa untuk membuat deskripsi lebih hidup
- Gunakan kalimat yang bervariasi untuk membuat teks lebih menarik
- Pastikan ada koherensi dan kohesi antar paragraf
5. Melibatkan Pancaindera
Pastikan deskripsi melibatkan sebanyak mungkin pancaindera. Ini akan membuat pembaca seolah-olah dapat merasakan langsung objek yang digambarkan. Misalnya:
- Penglihatan: warna, bentuk, ukuran
- Pendengaran: suara, bunyi
- Penciuman: aroma, bau
- Perabaan: tekstur, suhu
- Pengecapan: rasa (jika relevan)
6. Menggunakan Sudut Pandang yang Konsisten
Pilih sudut pandang yang akan digunakan (objektif atau subjektif) dan pertahankan konsistensinya sepanjang teks.
7. Menyusun Paragraf dengan Baik
Susun paragraf dengan baik dan teratur. Setiap paragraf sebaiknya fokus pada satu aspek atau bagian dari objek yang dideskripsikan.
8. Membuat Penutup yang Kuat
Akhiri teks dengan penutup yang memberikan kesan mendalam pada pembaca. Ini bisa berupa kesimpulan, kesan pribadi, atau ajakan, tergantung pada jenis dan tujuan deskripsi.
9. Merevisi dan Mengedit
Setelah selesai menulis draft pertama, baca kembali dan lakukan revisi. Perhatikan:
- Kejelasan dan kerincian deskripsi
- Penggunaan kata dan kalimat yang tepat
- Tata bahasa dan ejaan
- Koherensi dan kohesi antar paragraf
- Kesesuaian dengan tujuan penulisan
10. Meminta Umpan Balik
Jika memungkinkan, minta orang lain untuk membaca teks dan memberikan umpan balik. Ini akan membantu melihat apakah deskripsi yang dibuat sudah cukup jelas dan efektif.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat menulis teks deskripsi yang terstruktur, detail, dan menarik. Ingatlah bahwa menulis adalah proses, dan seringkali diperlukan beberapa kali revisi untuk menghasilkan teks deskripsi yang benar-benar baik.
Advertisement
Contoh Teks Deskripsi
Untuk lebih memahami apa yang dimaksud dengan deskripsi, berikut adalah beberapa contoh teks deskripsi dengan berbagai tema:
1. Deskripsi Tempat: Pantai Tanjung Aan
Pantai Tanjung Aan terletak di bagian selatan Pulau Lombok, tepatnya di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Pantai ini terkenal dengan keindahan pasirnya yang unik, sering disebut sebagai "pasir merica" karena bentuknya yang bulat seperti butiran merica.
Saat menginjak pasir Tanjung Aan, Anda akan merasakan sensasi yang berbeda. Pasirnya terasa lembut dan hangat di kaki, seolah-olah sedang berjalan di atas karpet alami yang nyaman. Warna pasirnya pun tidak biasa, dengan gradasi dari putih ke krem hingga sedikit kecokelatan, menciptakan pemandangan yang memukau saat terkena sinar matahari.
Air laut di Tanjung Aan berwarna biru kehijauan yang jernih, memungkinkan Anda untuk melihat dasar laut dengan mudah. Ombaknya relatif tenang, cocok untuk berenang atau sekadar bermain air di tepian pantai. Di kejauhan, Anda bisa melihat bukit-bukit hijau yang mengelilingi pantai, menciptakan panorama yang memesona antara laut, pasir, dan perbukitan.
Sepanjang pantai, Anda akan menemukan beberapa warung sederhana yang menjual kelapa muda dan makanan ringan. Pohon-pohon kelapa yang berjajar di sepanjang pantai menambah nuansa tropis yang kental. Saat senja, Tanjung Aan menawarkan pemandangan matahari terbenam yang menakjubkan, dengan langit yang berubah warna dari biru menjadi semburat oranye dan merah.
Pantai Tanjung Aan bukan hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga kedamaian. Suara deburan ombak yang lembut, semilir angin pantai, dan pemandangan yang memukau menciptakan suasana yang sempurna untuk bersantai dan menenangkan pikiran. Tidak heran jika pantai ini menjadi salah satu destinasi favorit bagi wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang masih alami di Pulau Lombok.
2. Deskripsi Orang: Nenek Tercinta
Nenekku, Siti Aminah, adalah sosok yang sangat istimewa dalam hidupku. Di usianya yang menginjak 75 tahun, ia masih terlihat energik dan penuh semangat. Rambutnya yang sudah memutih seluruhnya sering ia ikat menjadi sanggul kecil di belakang kepalanya, memberikan kesan anggun dan bijaksana.
Wajahnya yang sudah berkeriput dihiasi oleh sepasang mata cokelat yang selalu berbinar-binar, mencerminkan keceriaan dan kehangatan hatinya. Senyumnya yang lebar selalu menghiasi wajahnya, menampilkan deretan gigi yang masih lengkap dan terawat dengan baik. Pipinya yang chubby sering memerah saat ia tertawa, menambah kesan menggemaskan pada dirinya.
Nenek memiliki postur tubuh yang mungil, tidak lebih dari 150 cm. Meskipun begitu, ia selalu berdiri tegak, menunjukkan kekuatan dan ketangguhannya menghadapi hidup. Tangannya yang kecil dan berkeriput selalu terasa hangat saat menggenggam tanganku, seolah menyalurkan kasih sayang dan dukungan tanpa kata-kata.
Aroma khas selalu menyertai nenek ke mana pun ia pergi. Campuran antara wangi bedak tabur klasik dan minyak kayu putih yang selalu ia gunakan menciptakan aroma yang unik dan menenangkan. Setiap kali mencium aroma ini, aku selalu teringat akan pelukannya yang hangat dan menenangkan.
Suaranya yang lembut namun tegas selalu menjadi penenang di saat-saat sulit. Ia memiliki cara bicara yang khas, dengan logat Jawa yang kental namun tetap mudah dipahami. Kata-katanya selalu penuh dengan nasihat dan kebijaksanaan, hasil dari pengalaman hidupnya yang panjang.
Nenek selalu mengenakan kebaya dan kain batik dalam kesehariannya. Pilihan warnanya cenderung ke arah pastel, mencerminkan kepribadiannya yang lembut namun tetap ceria. Ia selalu terlihat rapi dan wangi, menunjukkan bahwa di usianya yang senja, ia masih sangat memperhatikan penampilannya.
Yang paling kusukai dari nenek adalah kehangatannya. Setiap kali bertemu, ia selalu menyambutku dengan pelukan erat dan kecupan di kedua pipiku. Kasih sayangnya terasa tulus dan tak terbatas, membuatku selalu merasa aman dan dicintai saat bersamanya. Nenekku bukan hanya seorang nenek, tapi juga sahabat, guru, dan sumber inspirasi dalam hidupku.
3. Deskripsi Benda: Jam Tangan Warisan
Di pergelangan tangan kiriku, melingkar sebuah jam tangan yang lebih dari sekadar penunjuk waktu. Jam tangan ini adalah warisan dari kakekku, sebuah Omega Seamaster yang diproduksi pada tahun 1960-an. Meskipun usianya sudah lebih dari setengah abad, jam ini masih berfungsi dengan sempurna, menjadi saksi bisu perjalanan waktu keluarga kami.
Jam ini memiliki diameter sekitar 34 mm, ukuran yang dianggap kecil untuk standar jam tangan pria modern, namun sangat ideal untuk zamannya. Bodinya terbuat dari stainless steel yang kokoh, dengan beberapa goresan halus yang menambah karakter, menunjukkan bahwa jam ini telah melewati berbagai pengalaman bersama pemiliknya.
Dial jam berwarna putih gading, warna yang dulunya putih bersih namun kini telah berubah akibat usia, memberikan nuansa vintage yang mempesona. Angka-angka penunjuk waktu tercetak dengan jelas dalam font yang elegan, dilapisi dengan material luminous yang masih mampu bersinar dalam gelap meski sudah memudar. Jarum jam dan menit berbentuk pedang, sementara jarum detik yang tipis bergerak dengan mulus, menandakan mekanisme yang masih prima.
Di bagian kanan bodi terdapat crown yang digunakan untuk mengatur waktu dan memutar mekanisme. Crown ini memiliki logo Omega yang masih terlihat jelas, simbol dari kualitas dan presisi Swiss yang terkenal. Kaca jam terbuat dari hesalite, material yang umum digunakan pada era itu, dengan beberapa goresan halus yang menambah karakter vintage-nya.
Bagian belakang jam bertuliskan nomor seri dan spesifikasi teknis yang sudah agak kabur, namun masih bisa terbaca. Tali jam yang asli sudah diganti dengan tali kulit berwarna cokelat tua yang lembut dan nyaman dipakai. Aroma kulit yang khas bercampur dengan aroma logam tua menciptakan wangi unik yang selalu mengingatkanku pada kakek.
Suara detak mekanik jam ini terdengar lembut namun mantap, seperti detak jantung yang stabil. Setiap kali kudengar suara ini, aku teringat akan nasihat kakek tentang pentingnya konsistensi dan ketekunan dalam hidup. Jam ini bukan hanya akurat dalam menunjukkan waktu, tapi juga dalam menyimpan kenangan dan nilai-nilai yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Meskipun bukan jam termahal atau termewah, jam tangan warisan ini memiliki nilai sentimental yang tak ternilai bagiku. Ia adalah penghubung antara masa lalu dan masa kini, pengingat akan kearifan dan cinta kasih yang diwariskan kakekku. Setiap kali aku memandang atau menggunakannya, aku merasa seolah-olah kakek masih ada di sisiku, membimbingku dalam perjalanan waktu kehidupan.
Kesimpulan
Deskripsi merupakan jenis tulisan yang bertujuan untuk menggambarkan atau melukiskan suatu objek secara detail dan terperinci, sehingga pembaca seol
Advertisement