Bentrokan di Tanzania Berlanjut

Polisi antihuru-hara Tanzania menembakkan gas air mata untuk membubarkan para pendukung Partai Front Persatuan Rakyat di Zanzibar, Tanzania. Aksi itu terjadi saat mereka merayakan sinyal kemenangan pemilu Tanzania.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Nov 2005, 02:33 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2005, 02:33 WIB
311005dlnzanzibar.jpg
Liputan6.com, Zanzibar: Kericuhan pemilihan umum di Tanzania masih berlanjut, Senin (31/10). Polisi antihuru-hara Tanzania menembakkan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan para pendukung partai oposisi Front Persatuan Rakyat (CUF) yang tengah merayakan sinyal kemenangan mereka dalam pemilu Tanzania [baca: Pemilu Tanzania Rusuh].

Perayaan tersebut digelar meskipun belum ada hasil resmi pemilu. Mereka yang turun ke jalan sambil menari, menyanyi dan menabuh drum sejak pagi langsung membubarkan diri setelah polisi menyemprotkan gas air mata dan meriam air. Sementara sebagian massa lainnya mencoba melawan polisi hingga terjadi bentrokan. Akibat bentrokan itu, polisi menahan sedikitnya tiga orang pendukung CUF.

Pemimpin CUF Seif Shariff Hamad mengklaim bahwa dirinya telah dipilih oleh sekitar 61 persen pemberi suara yang memilihnya sebagai presiden. Sedangkan Presiden Amani Karume dari Partai Chama Cha Mapinduzi yang saat ini berkuasa memprediksikan pihaknya akan memenangkan mayoritas suara. Hasil resmi pemilu Tanzania baru akan diumumkan Rabu mendatang.(ZIZ/Uri)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya