Kudeta, Putra Mahkota Thailand Mengungsi ke Hotel Mewah Inggris?

Putra Mahkota Thailand, Pangeran Maha Vajiralongkorn tak berada di negerinya saat militer mengambil alih kekuasaan sipil.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 24 Mei 2014, 11:51 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2014, 11:51 WIB
Putra Mahkota Thailand
Putra Mahkota Thailand (Reuters)

Liputan6.com, London - Putra Mahkota Thailand, Pangeran Maha Vajiralongkorn tak berada di negerinya saat militer mengambil alih kekuasaan sipil, membekukan konstitusi -- kecuali bab yang mengatur soal monarki, menerapkan jam malam, serta memberangus hak berkumpul dan kemerdekaan pers. Ia tak merasakan dampak kudeta yang dilakukan Kamis 22 Mei 2014 lalu.

Seperti Liputan6.com kutip dari media Inggris, Telegraph, Sabtu (24/5/2014), dia lolos dari kekacauan politik di negaranya dan tinggal di sebuah hotel bintang lima di wilayah pedesaan Hampshire.  

Pangeran Maha Vajiralongkorn dan robongannya yang berjumlah 30 orang menguasai sebuah sayap bangunan Hotel Tylney Hall yang berada di Desa Rotherwick. Demikian dikabarkan Evening Standard.

Pangeran Vajiralongkorn, satu-satunya putra Raja Bhumibol Adulyadej, diperkirakan akan menjadi pewaris tahta di masa depan.

Hotel yang ia tinggali, Tylney Hall  bertarif mulai 250 poundsterling atau Rp 4,9 juta semalam. Sementara untuk Duke and Duchess Suites yang terdiri dari tempat tidur 4 tiang dan bak mandi yang bisa berputar (whirlpool) dibanderol 530 poundsterling semalam atau Rp 10,3 juta.

Hotel tersebut bertempat di bangunan lama dari masa 1700-an. Memiliki 66 hektar   kebun, hutan, dan danau. Fasilitasnya meliputi kolam renang indoor dan outdoor, restoran berkubah kaca, lounge, dan bar.

Pihak hotel tak mau berkomentar soal keberadaan sang pangeran. "Kami tak akan pernah mendiskusikan soal tamu kami dan tak akan berkomentar soal itu," kata juru bicara hotel bintang lima itu. Pihak Kepolisian, Scotland Yard juga tidak mau mengomentari masalah diplomatik.

Rombongan pangeran dilaporkan tiba seminggu lalu, membawa truk berisi barang-barang pribadi mereka. Sebuah tenda telah didirikan di halaman berkerikil untuk menaungi sejumlah kendaraan termasuk Mercedes dengan plat nomor THAI 1.

Para pengawal ditempatkan  di dalam dan luar, memonitor pergerangan tamu-tamu lainnya.

Sang pangeran tiba di tengah pengamanan yang ketat. Sebuah armada mobil berhenti di depan pintu masuk, sementara staf mengunci semua pintu menuju lobi utama, agar rombongan anggota kerajaan tak terlihat orang lain.

Seorang pegawai hotel mengonfirmasi kehadiran mereka. "Pangeran Thailand tinggal di sini, ada 30 orang bersamanya. Kami hampir tak pernah melihat mereka karena sangat tertutup. Mereka tinggal selama 10 hari," kata dia.

Tamu keluarga kerajaan tak menonjolkan diri  dan tidak berbaur dengan tamu lain meski mereka terlihat makan malam di restoran di akhir pekan. "Mereka mengambil keseluruhan sayap bangunan di hotel. Tempat itu dijaga ketat pengawal. Aku duduk di sebelah pangeran saat makan malam bersama seorang perempuan. Kehadiran mereka menarik perhatian," kata salah satu tamu.

Pangeran Vajiralongkorn (61) punya reputasi playboy dan hidup mewah. Ia menjadi pusat skandal pada tahun 2009 saat sebuah saluran televisi Australia menayangkan skandal video pesta mewah yang ia adakan untuk anjing pudelnya, Foo Foo -- di mana istrinya, Putri Srirasmi hanya mengenakan G-string.

Kabel diplomatik AS yang dirilis tahun lalu mengungkapkan para pejabat senior Thailand telah menyatakan keraguan tentang kesesuaian pangeran menjadi penerus ayahnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya