Donor Sperma Personel Militer Jadi Incaran Perempuan Israel

Para wanita tentunya memiliki idaman tertentu tentang siapa dan bagaimana pria yang nantinya menjadi ayah bagi anak-anak mereka.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 11 Agu 2014, 17:06 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2014, 17:06 WIB
Sperms and egg

Liputan6.com, Yerusalem Ada banyak syarat yang diajukan dalam benak hati para wanita mengenai siapa yang pantas menjadi ayah bagi anak-anak mereka. Tentunya mereka berharap supaya keturunan mereka menjadi seperti yang mereka idamkan.

Suatu bank sperma di Israel melaporkan perubahan penting baru-baru ini mengenai apa yang diinginkan para wanita dari calon donor. Bukan syarat-syarat seperti tinggi badan, warna kulit yang lebih gelap ataupun ketampanan, tapi latar belakang militer. Terlebih lagi yang berada di kesatuan tempur.

Seperti yang dilansir Liputan6.com dari Times of Israel (10/8/2014), Rambam Medical Center mengatakan telah ada peningkatan luar biasa atas permohonan contoh-contoh yang disumbangkan oleh para prajurit tempur, atau setidak-tidaknya mereka yang pernah berdinas di Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Permohonan tersebut diajukan oleh para wanita yang sedang ingin menjalani perawatan inseminasi, demikian dilaporkan Ynet pada Minggu lalu.

Latar belakang militer merupakan tambahan kepada syarat yang biasa, misalnya warna rambut, warna mata, warna kulit, tinggi badan, tingkat pendidikan dan latar belakang kesehatan.

“Para wanita menciptakan sosok ideal bagi diri mereka sendiri dan menggambarkan siapa yang nantinya diharapkan menjadi ayah bagi anak-anak mereka," demikian dijelaskan oleh Dina Amnipour, direktur laboratorium di Ramdan Medical Center.

Wanita itu menduga gerakan militer sekarang ini di Jalur Gaza telah memberikan pemahaman tambahan kepada para wanita mengenai hal-hal yang membentuk sosok pria sesungguhnya.

Sejak Israel meluncurkan Operation Protective Edge di Jalur Gaza pada 8 Juli lalu, dua saluran TV utama negeri itu terus menerus menampilkan arus berita dari garis depan, termasuk kisah-kisah prajurit yang menunjukkan keberanian di tengah sengitnya pertempuran.

“Seorang pria yang berdinas di kesatuan tempur dipandang sebagai seseorang yang memiliki sifat jasmani yang memuaskan cita-cita genetik para wanita,” jelasnya.

“Pada umumnya, pria itu bugar secara jasmani dan dalam kesehatan yang baik, selain syarat-syarat penting lainnya.”

Setiap bulan ada 60 wanita yang mengajukan untuk mendapatkan sumbangan sperma. Dalam beberapa hari terakhir ini, sekitar setengah dari jumlah itu meminta donor dengan latar belakang tempur.

Padahal, sebelum Operation Protective Edge, permintaan demikian jarang terdengar. Saat ini, kedinasan tempur sama pentingnya dengan tinggi badan dan kepandaian.

Para petugas medik kemudian memeriksa catatan mereka dan mengungkapkan bahwa semua donor di bank sperma itu pernah berdinas ketentaraan dan setengah dari mereka berdinas di kesatuan tempur.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya