Banjir Landa Asia Selatan dan China, Renggut 250 Nyawa

Di Srinagar, India bahkan banjir besar ini disebut-sebut sebagai yang terparah dalam enam dekade terakhir.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 08 Sep 2014, 08:21 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2014, 08:21 WIB
Banjir Parah Rendam Asia Selatan & China Renggut Hampir 500 Nyawa
Banjir di Srinagar, India. (CNN)

Liputan6.com, Beijing - Banjir parah dari musim hujan yang intens di Asia Selatan dilaporkan banyak menelan korban jiwa. Jumlahnya ratusan orang.

"Menewaskan lebih dari 250 orang dan ratusan lainnya kehilangan tempat tinggal di Asia Selatan dan China. Puluhan lainnya terluka atau hilang," demikian diberitakan CNN, Senin (8/9/2014).

Di barat daya China, lebih dari 40 orang tewas dan 18 lain hilang setelah hujan lebat dan banjir selama seminggu terakhir. Kerugian akibat banjir ini diperkirakan melebihi lebih dari US$ 530 juta atau sekitar Rp 6,2 triliun.

"Di Pakistan, banjir bandang telah menewaskan 110 orang dan melukai hampir 150 lainnya dalam beberapa hari terakhir," kata pihak berwenang.

Daerah yang paling parah terkena di Pakistan termasuk Punjab, provinsi terpadat penduduknya, dan Pakistan-Kashmir. Lahore dan Rawalpindi, kota-kota besar di Punjab, juga ikut terendam banjir.

"Banjir telah menghancurkan 650 rumah di Pakistan," ungkap kantor Perdana Menteri (PM) Pakistan Nawaz Sharif.

Pemerintah Pakistan melaporkan, hujan lebat turun di bagian-bagian timur negara itu dalam beberapa hari terakhir.

"Beberapa korban banjir meninggal akibat tertimpa atap runtuh atau tersengat listrik," kata para pejabat.

Di India, lebih dari 2.000 desa di wilayah Kashmir dan Jammu juga tergenang banjir. Puluhan jembatan dan ratusan kilometer jalan rusak. Tak ada pasokan Listrik dan air, semua dimatikan.

Pejabat berwenang dari relief and rehabilitation commissioner, Vinod Koul mengatakan, banjir di India merenggut nyawa sedikitnya 97 orang di Kashmir.

Menteri Dalam Negeri India Rajnath Singh juga telah berkeliling wilayah yang hancur di dekat ibukota negara bagian Srinagar. Bantuan masih dalam perjalanan.

Pemerintah negara bagian telah melakukan operasi penyelamatan dan bantuan besar-besaran, namun warga mengeluhkan kurangnya pasokan bantuan akibat daerahnya sulit dijangkau. Meski tentara India juga mengambil bagian dalam operasi penyelamatan dan bantuan.

Menurut Kementerian Pertahanan India, pada Sabtu 6 September, 5.000 orang telah diselamatkan dari zona banjir.

Badan ini juga mengatakan tentara telah menyelamatkan tujuh dari sembilan tentara terperangkap oleh banjir setelah kapal mereka terbalik selatan Srinagar.

CNN-IBN melaporkan daerah ini mengalami banjir terburuk dalam enam dekade.

Di Thailand, kantor berita yang dikelola negara MCOT melaporkan, pihak berwenang mendesak warga di sepanjang aliran air di wilayah tengah negara itu untuk pindah ke tempat yang lebih tinggi. Sebab risiko banjir meningkat setelah dilakukan pembukaan pintu bendungan untuk mengurangi tingkat air banjir yang melanda bagian utara negara itu.

Hujan lebat juga menyebabkan banjir besar di Bangladesh, Myanmar, Nepal, Korea Selatan, dan Jepang bulan lalu. (Yus)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya