Liputan6.com, Hong Kong - Puluhan ribu orang berkumpul di jantung Kota Hong Kong menuntut dibukanya keran demokrasi yang lebih besar. Ketegangan sendiri mulai muncul setelah pemerintah di Beijing memutuskan untuk meniadakan pemilihan umum langsung di wilayah bekas koloni Inggris itu.
Jumlah demonstran sendiri terus membengkak, Sabtu malam, setelah kurang dari 24 jam sebelumnya polisi antihuru-hara menggunakan semprotan merica untuk membubarkan pengunjuk rasa di sekitar kantor pusat pemerintahan. Polisi juga menangkap lebih dari 60 orang demonstran.
Salah satu pengunjuk rasa mengatakan dia bergabung dengan yang lainnya untuk mengamankan masa depan yang lebih baik untuk anaknya yang berusia 5 tahun. Sang anak terlihat mendampingi dengan mengenakan kacamata renang untuk melindungi diri jika polisi menembakkan semprotan merica.
"Jika kita tidak berdiri, kita akan khawatir tentang masa depan dia. Dia tidak bisa memilih masa depannya sendiri," kata perempuan berusia 33 tahun bernama Li seperti dikutip Reuters, Sabtu (27/9/2014) malam.
Para demonstran sebelumnya telah menerobos penjagaan petugas, Jumat lalu, untuk mendatangi gedung pemerintah utama di Hong Kong pada puncak unjuk rasa sepekan terakhir menuntut pemilihan umum yang bebas.
Sementara itu, Rumah Sakit Otorita Hong Kong mengatakan 34 orang telah dirawat di rumah sakit itu pada Sabtu malam sebagai akibat dari bentrokan.
"Polisi telah menggunakan kekuatan yang tidak proporsional untuk menghentikan tindakan yang sah dari para mahasiswa," kata Benny Tai, salah satu dari 3 tokoh utama gerakan pro-demokrasi Occupy Central.
Seperti diketahui, Hong Kong dikembalikan Inggris ke China pada 1997 sesuai dengan formula yang dikenal sebagai "1 negara, 2 sistem", dengan tingkat otonomi dan kebebasan yang lebih tinggi dan tidak dinikmati di daratan China.
Tapi, pemerintah di Beijing bulan lalu menolak tuntutan rakyat untuk bebas memilih pemimpin Hong Kong berikutnya pada tahun 2017.
Tuntut Demokratisasi, Warga Hong Kong Kembali Turun ke Jalan
Puluhan ribu orang berkumpul di jantung Kota Hong Kong menuntut dibukanya keran demokrasi yang lebih besar.
diperbarui 28 Sep 2014, 02:27 WIBDiterbitkan 28 Sep 2014, 02:27 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Deretan Saham Top Gainers-Losers pada 23-27 Desember 2024
Petra Sihombing Rilis Lagu Harapan, Sebuah Panggilan untuk Peduli Iklim
Teknologi Kecerdasan Buatan (AI) Mainkan Peran Kunci Hilirisasi Mineral di Indonesia
Warning Pelatih Malaysia ke Timnas Indonesia, Ingatkan Memecat STY Bisa Rusak Ekosistem Sepak Bola
Prancis Kirim Surat ke Indonesia, Minta Pemindahan Terpidana Mati Kasus Narkoba Serge Atlaoui
Natal Nasional 2024 di GBK, Polisi Minta Peserta dan Warga yang Melintas Patuhi Aturan
Arti Mimpi Hamil, Ini Penjelasan Lengkap dari Berbagai Sudut Pandang
Arti Mimpi di Pantai, Simbol Kedamaian dan Refleksi Diri
Mengungkap Makna Mimpi Dikejar Orang Jahat, Tafsir dan Interpretasi Mendalam
Arti Mimpi Menikah Menurut Primbon Jawa, Ini Tafsir Lengkap dan Maknanya
Arti Mimpi Mewarnai Rambut, Berikut Tafsir Lengkap dan Maknanya
Tengok 4 Tren Adopsi AI oleh Industri Keuangan pada 2025