Kim Jong-un Hilang, Patah Tulang Akibat Kegemukan atau Dikudeta?

Hampir sebulan Kim Jong-un 'menghilang', ia tak lagi tampil di depan publik seperti biasanya. Maka rumor pun berseliweran.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 01 Okt 2014, 13:07 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2014, 13:07 WIB
Kim Jong Un Sidak Penjaga Garis Terdepan
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un (tengah), bersama anggota polisi sipil di bawah KPA Satuan 171 yang berjaga di garis terdepan, (15/7/2014). (REUTERS/KCNA)

Liputan6.com, Pyongyang - Hampir sebulan Kim Jong-un 'menghilang', ia tak lagi tampil di depan publik seperti biasanya. Maka rumor pun berseliweran. Ada yang menduga kudeta pecah di Korea Utara, lalu militer menahannya. Isu lain menyebut, ia menderita stroke tiba-tiba seperti ayahnya, Kim Jong-il yang meninggal dunia pada 2008.

Isu-isu soal Kim Jong-un, terutama bahwa ia digulingkan dari kekuasaan merebak dengan cepat di situs serupa Twitter di China, Weibo.

Benarkah demikian? Terkait itu, Amerika Serikat mengaku belum bisa mengonfirmasi soal isu kudeta di Korut.

"Saya hanya bisa mengatakan bahwa belum ada konfirmasi soal laporan tersebut. Kami sudah mencari tahu namun belum mendapatkan konfirmasi," kata juru bicara Deplu AS, Jen Psaki, seperti dikutip dari Yonhap, Rabu (1/10/2014).

Spekulasi juga menyebar luas bahwa pemimpin muda Korut, yang usianya baru awal 30-an, memiliki masalah kesehatan. Rekaman video terbaru, sekaligus yang terakhir dirilis, menunjukkan dia berjalan pincang.

Sementara, seperti dimuat Telegraph, akhirnya diketahui apa yang sesungguhnya menimpa pemimpin belia Korut. Lewat media pemerintah, pihak Pyongyang mengakui pemimpinnya sakit. Namun tak disebutkan apa penyakitnya.

Kabar terbaru mengungkapkan, Kim Jong-un diduga kegemukan, sehingga mengalami masalah di pergelangan kakinya -- yang tak kuasa menahan berat badannya. Ia dikabarkan harus menjalani operasi di rumah sakit.

Pengobatan yang harus dijalani juga membuatnya tak bisa menghadiri acara Majelis Agung Rakyat Korea Utara atau parlemen yang dihadiri para pejabat partai, petinggi militer, dan sejumlah organisasi nasional. Demikian ujar sumber di Pyongyang kepada media Korsel, Chosun Ilbo.

Tak seperti elit politik Korut lainnya yang tiba-tiba menghilang, dalam kasus Kim Jong-un, itu bukan berarti bahwa ia tewas dieksekusi mati atau ditahan.

Menurut sumber, Jong-un mengalami kegemukan akibat pola makannya yang tak sehat. Berat badannya diduga mencapai 127 kilogram -- gara-gara kebiasaannya menenggak alkohol dan makan keju impor dari Swiss.

Cedera pergelangan kakinya dilaporkan gara-gara Kim Jong-un melakukan tur panjang ke pangkalan militer dan pabrik,  sambil mengenakan sepatu bertumit ala Kuba yang membuat tubuhnya lebih menjulang.

Awalnya sang pemimpin hanya keseleo, namun karena memaksakan diri tetap berjalan, cederanya makin parah mengarah ke patah tulang.

Pengawal diterjunkan ke sekitar bangsal sebuah rumah sakit di Pyongyang di mana Kim Jong-un dirawat. "Ada peningkatan signifikan jumlah pejabat elit yang mengunjungi ruang perawatan," kata sumber itu. Ada juga spekulasi bahwa tim dokter swasta dari Eropa telah diterbangkan untuk merawatnya. (Tnt)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya