Menlu Retno Marsudi: Diplomat Indonesia Harus Blusukan

Blusukan yang diperintahkan Menlu Retno Marsudi kepada jajarannya adalah untuk memetakan masalah yang terjadi. Mirip Jokowi.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 29 Okt 2014, 17:24 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2014, 17:24 WIB
Menlu Retno Marsudi
Menlu Retno Marsudi (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Tradisi blusukan yang menjadi ciri khas Presiden Joko Widodo (Jokowi), akan ditiru oleh Menteri Luar Negeri Baru, Retno Marsudi. Turun ke lapangan juga akan dilakukan para diplomat yang ditempatkan di seluruh penjuru dunia.

"Diplomat Indonesia harus blusukan," sebut mantan Dubes RI untuk Belanda itu dalam jumpa pers pertamanya di depan awak media, di kantor Kementerian Luar Negeri, Rabu (29/10/2014).

Sama seperti yang dilakukan Jokowi, blusukan yang diperintahkan Retno kepada jajarannya adalah untuk memetakan masalah yang terjadi.

Retno pun memberi contoh. Misalnya, ketika ada negara yang jumlah turisnya yang datang ke tanah air menurun, para diplomat harus segera turun ke lapangan.

Blusukan tersebut juga bisa dilakukan dengan cara mendatangi kedutaan negara bersangkutan dan menanyakan kenapa itu terjadi. Lebih lanjut, informasi yang didapat digunakan untuk menganalisa apa yang sebenarnya terjadi.

Menlu perempuan pertama itu menambahkan, ada alasan kuat mengapa blusukan wajib dilakukan. Selain memetakan masalah, juga agar Indonesia bisa dipromosikan secara baik ke negara luar.

Untuk blusukan tersebut, Retno tidak memungkiri pastinya dibutuhkan anggaran yang besar. Namun, persoalan anggaran baik itu besar apa kecil sama sekali tidak menjadi persoalan.

"Kita (Kemlu) sudah terbiasa dengan (anggaran) yang ada. Nama juga diplomat," tandas Retno Marsudi. (Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya