Liputan6.com, Hong Kong - Dengan kawalan ketat polisi, Rurik Jutting, seorang bankir asal Inggris dibawa ke pengadilan di wilayah timur Hong Kong. Ia didakwa atas kasus pembunuhan, terkait temuan jasad 2 perempuan di apartemen mewahnya.
Sebelumnya, polisi mendatangi tempat tinggal pria 29 tahun yang pernah bekerja di Bank of America Merrill Lynch itu di Distrik Wanchai Sabtu dini hari.
Para penyelidik menemukan seorang perempuan, tak bernyawa, dalam kondisi telanjang dengan luka tusuk di leher dan bokongnya di ruang tengah sebuah flat di lantai 31 kompleks apartemen. Jasad wanita lainnya ditemukan membusuk di sebuah koper di balkon. Ada belatung ditemukan di sana. Bau busuk menguar dari unit apartemen itu.
Polisi menduga, para korban adalah pekerja seks komersial. Dokumen pengadilan mencatat, salah satu korban bernama Sumarti Ningsih, sementara lainnya belum diketahui. Diduga setidaknya satu korban adalah warga negara Indonesia. Atau mungkin keduanya.
"Ada kemungkinan kedua korban adalah WNI," kata konsul jenderal RI Chalief Akbar. "Kami masih menunggu konfirmasi dari pihak kepolisian."
Sementara, pemerintah RI di Jakarta mengindentifikasi seorang korban, wanita berusia 25 tahun, sebagai WNI.
Rurik Jutting, alumni Universitas Cambridge, salah satu perguruan tinggi ternama di Inggris terlihat tenang saat mendengarkan dakwaan atas dirinya di pengadilan wilayah timur Hong Kong. Setelah sidang, ia kembali ditahan untuk menjalani persidangan 10 November 2014 mendatang.
Memakai kemeja hitam dan kaca mata gelap, bankir yang tak sempat mencukur janggutnya itu berbicara hanya dua kali untuk mengkonfirmasi bahwa ia mengerti atas dakwaan jaksa. Sesekali ia terlihat mengetuk dadanya dengan jari.
Jutting diketahui pernah jadi murid di sekolah asrama eksklusif Winchester College sebelum mengambil jurusan sejarah dan hukum di Cambridge University.
"Dia terlihat seperti pria normal meski pendiam. Secara akademis ia sangat berprestasi," kata seorang mantan kenalannya di Cambridge, seperti Liputan6.com kutip dari Bangkok Post, Senin (3/11/2014).
Teman sekelas juga mengatakan ia adalah sosok yang atletis dan pernah menjadi anggota klub dayung yang eksklusif di Cambridge.
Polisi kini sedang meneliti ribuan foto dalam ponsel milik Jutting, termasuk beberapa yang menunjukkan sosok mayat yang terbungkus karpet di dalam koper di balkon. Demikian dilaporkan South China Morning Post.
Dalam posting terakhirnya di Facebook pekan lalu, Jutting sesumbar sedang melakukan 'perjalanan baru'. (Yus)
Misteri 'Sumarti Ningsih' dalam Kasus Pembunuhan Sadis Hong Kong
Rurik Jutting didakwa melakukan pembunuhan 2 perempuan yang diduga WNI. Dalam sebuah pembunuhan sadis yang menggerkan Hong Kong.
diperbarui 03 Nov 2014, 13:17 WIBDiterbitkan 03 Nov 2014, 13:17 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Tips Putih dalam Seminggu: Panduan Lengkap Mencerahkan Kulit Secara Alami
Pilkada Serentak Jadi Sentimen Positif IHSG, Siap Ambil Peluang
Apa Itu BFO: Sejarah, Fungsi, dan Peran Penting dalam Kemerdekaan Indonesia
Apa Itu Asimilasi dan Akulturasi: Pengertian, Perbedaan dan Contoh
OPINI: Menyelamatkan Nasib Guru, Menyelamatkan Anak Bangsa
Shell Dikabarkan Tutup Semua SPBU di Indonesia, Menteri ESDM Beri Kepastian
VIDEO: Jenazah AKP Ryanto Ulil Dimakamkan dengan Upacara Kedinasan di Makassar
Apa Itu Bhang India: Minuman Tradisional Bersejarah dengan Kontroversi
Rata-Rata Usia Pemain Timnas Indonesia di Piala ASEAN Mitsubishi Electric Cup 2024, Siap Saingi Lawan Tangguh
Apa Itu Asst Supervisor: Peran Krusial dalam Manajemen Perusahaan
Cosplay Jadi Princes Belle di Ulang Tahun Anak, Potret Tasya Farasya Curi Perhatian
Penembakan Dekat Kedutaan Besar Israel di Yordania, Pelaku Tewas Ditembak