Tegangnya Sidang Dzhokar Tsarnaev si Pelaku Bom Boston

Pengamanan ketat di gedung pengadilan federal Boston diberlakukan, saat sidang akhir praperadilan Dzhokar Tsarnaev.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 19 Des 2014, 18:40 WIB
Diterbitkan 19 Des 2014, 18:40 WIB
Ketegangan Sidang Baru Dzhokar Tsarnaev Pelaku Bom Boston
Pengamanan ketat di gedung pengadilan federal Boston diberlakukan, saat sidang konferensi akhir praperadilan Dzhokar Tsarnaev.

Liputan6.com, Boston - Pelaku bom Boston, Dzhokhar Tsarnaev disidang di Pengadilan Boston pada Kamis 18 Desember waktu setempat. Ini adalah kemunculan pertamanya sejak ia didakwa pada peradilan bulan Juli 2013.

Pengamanan ketat di Gedung Pengadilan Federal Boston diberlakukan, saat sidang akhir praperadilan Dzhokar Tsarnaev. Ketegangan juga sempat memuncak ketika salah satu keluarga korban pemboman terlibat adu mulut dengan pengunjuk rasa di luar ruang sidang.

"Hakim menunda sidang, termasuk mempertimbangkan desakan pembela untuk memindahkan sidang dari Boston," ujar salah satu hakim Distrik George, O’Toole Jr seperti dikutip dari New Jersey.com, Jumat (19/12/2014).

Salah satu pengacara Dzhokar, David Bruck mengatakan berencana mengajukan mosi untuk menunda sidang hingga 5 Januari dengan agenda pemilihan juri. Lalu saksi ahli akan diminta bersaksi apakah kakaknya yang bernama Tamerlan 'mencuci otak' Dzhokar.

Sementara juri juga akan mendengarkan kesaksian tentang pengasuhan keluarga Dzhokar.

3 Orang tewas dan lebih dari 260 luka-luka ketika 2 bom meledak di dekat garis finish lomba maraton yang digelar di Boston, Amerika Serikat pada 15 April 2013.
 
Pelakunya, duo bersaudara Tamerlan dan Dzhokar Tsarnaev. Dzhokhar ditangkap pada 19 April 2013 setelah petugas menemukan dia bersembunyi di perahu yang berlabuh di Watertown, Massachusetts.
 
Sedangkan Tamerlan Tsarnaev tewas pada malam setelah baku tembak dengan polisi.
 
Dzhokar yang mengaku tak bersalah atas 30 jenis kejahatan yang terkait dengan serangan tersebut, terancam hukuman mati jika terbukti bersalah. (Tnt/Ado)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya