Liputan6.com, Berlin - Banyak prediksi yang dikemukakan soal kehancuran dunia. Mulai dari pergeseran kerak Bumi hingga bencana alam dahsyat. Tapi menurut ilmuwan dari Plack Institute, Jerman, sebuah komet diprediksi akan menghancurkan Bumi pada seperempat juta tahun mendatang.
Coryn Bailer-Jones, nama ilmuwan itu, mengemukakan bahwa ada triliunan komet sisa-sisa pembentukan sistem tata surya yang bercokol jauh luar orbit Planet Neptunus. Tepatnya di suatu area yang dinamakan Oort Cloud.
Saat ini kumpulan komet itu memang tidak terlalu mengancam Bumi karena dalam posisi relatif stabil lantaran terikat orbit Matahari. Tapi ilmuwan itu memprediksi ada sejumlah bintang tata surya dan menyenggol komet-komet tersebut di orbit Matahari. Bintang bersama pecahan komet diprediksi menumbuk Bumi. Hujan komet bisa menghujam Bumi.
"Bintang yang melintas dekat Matahari bisa membuat komet masuk tata surya dan bertabrakan dengan Bumi," tulis Bailer-Jones dalam makalahnya, seperti dikutip Liputan6.com dari Dailymail, Sabtu (20/12/2014).
Bintang yang paling berbahaya bernama Hip 85605 dengan ukuran lebih kecil dari Matahari. Saintis tersebut menilik ada kemungkinan sebesar 90 persen bahwa bintang itu bergerak sejauh 0.13 hingga 0,65 tahun cahaya dengan waktu tempuh sekitar 240 hingga 470 juta tahun lagi.
Tahun cahaya merupakan satuan panjang yang didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya dalam satu tahun melewati ruang hampa udara.
Hasil analisis tersebut didapat berdasarkan data dari pesawat Hipparcos milik Badan Antariksa Eropa (ESA), yang diterbangkan untuk memindai langit pada tahun 1990-an.
Ilmuwan Jerman itu mengatakan, perkiraannya soal bintang yang akan mendekati tata surya itu merupakan yang paling akurat saat ini. Tapi dia menekankan belum bisa memastikan posisi dan pergerakan Hip 85605 saat ini.
Lebih jauh, Bailer-Jones mengatakan ada bintang lain yang juga mengancam, disebut GL 710, yang memiliki peluang 90 persen tiba ke Bumi dalam kisaran jarak 0,3 hingga 1,4 tahun cahaya dalam kurun waktu 1,3 juta tahun.
Tak hanya komet-komet OOrt Cloud, radiasi dari bintang-bintang tersebut juga bisa mengancam Bumi lewat skenario pengikisan lapisan ozon.
"Saat bintang berubah menjadi supernova saat bertabrakan, dan cukup intens, maka bisa saja radiasinya membunuh organisme secara langsung. Lapisan ozon terkikis radiasi tersebut yang menyebabkan kehidupan di dalam Bumi bisa musnah," tandas Bailer-Jones. (Riz/Ans)
Prediksi Baru Ilmuwan Soal Kehancuran Bumi
Ilmuwan dari Plack Institute, Jerman mengemukakan prediksinya soal kehancuran Bumi.
Diperbarui 20 Des 2014, 17:17 WIBDiterbitkan 20 Des 2014, 17:17 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
800 Ribu Ton Sampah Plastik Diproyeksi Mengalir ke Laut Indonesia di 2025, Ada Solusi?
Sihir Bruno Fernandes Jaga Asa Manchester United
Doa Niat Mandi Wajib Setelah Berhubungan, Pahami Tata Cara yang Benar
Temuan Baru di Sabuk Kuiper Dapat Ubah Sejarah Alam Semesta
Doa untuk Memulai Hari Selama Ramadan agar Tetap Produktif dan Berkah
4 Cara Menyantap Kurma Arab yang Tepat, Perhatikan Akibat Jika Salah Konsumsi
Hasil All England 2025: Gregoria Mariska Tunjung Dijegal Wakil China
Jadwal Sholat dan Imsakiyah Ramadhan DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 15 Maret 2025
Wahana Honda Siapkan Layanan Mudik Lebaran 2025
Polisi Bekuk Komplotan Maling Ban Serep Truk di Tol Cikampek
Resep Bola-Bola Salju supaya Kue Lebaran Tidak Itu-Itu Saja
6 Resep Telur Ceplok Kecap Anti Gagal, Praktis untuk Sarapan hingga Makan Malam