Kisah 3 Korban Selamat TransAsia Berkat Tukar Tempat Duduk

"Aku merasa gelisah karena terlalu bising mendengar suara mesin ketika duduk di sisi kiri," jelas Lin yang lalu berpindah tempat duduk.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 05 Feb 2015, 11:43 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2015, 11:43 WIB
Seorang pria menyelamat anak kecil dari pesawat TransAsia GE235. (News.com.au)
Seorang pria menyelamat anak kecil dari pesawat TransAsia GE235. (News.com.au)

Liputan6.com, Taipei - Kecelakaan pesawat TransAsia Airways GE235 yang menabrak sisi jembatan layang dan tercebur ke Sungai Keelung di New Taipei City, Taiwan, sejauh ini dilaporkan menelan 31 korban jiwa. Sementara, 15 orang terluka dalam kecelakaan itu, sementara 12 lainnya hilang.

Dari 15 orang yang beruntung itu, 3 di antaranya terhindar maut akibat bertukar tempat duduk.

Kisah itu bermula saat Lin Ming-wei, seorang ayah satu orang anak itu meminta pindah tempat duduk sesaat sebelum TransAsia itu take off dari Bandara Taipei Sogshan.

Lin dan istrinya Chiang Yu-yiang serta anaknya yang berusia 2 tahun awalnya duduk di sisi kiri pesawat ATR-72 turboprop. Namun ia meminta pindah ke tempat duduk kosong di sisi kanan arah belakang.

"Aku merasa gelisah karena terlalu bising mendengar suara mesin ketika duduk di sisi kiri," jelas Lin seperti dikutip dari Focus Taiwan, Kamis (5/1/2015).

Tak dikira, kangkahnya itu telah menjadi penyelamat hidupnya dan orang-orang tercintanya. Berkat kepekaannya, mereka tak mengalami luka serius, hanya cedera ringan.

Padahal menurut laporan awal penyidik pesawat, sisi kiri pesawat turboprop itu -- tempat awal Lin dan keluarganya duduk- - mengalami rusak parah ketika tercemplung ke Sungai Keelung, sekitar tiga menit setelah lepas landas pada Rabu 4 Februari pagi waktu setempat.

"Lin beruntung karena telah berpindah untuk duduk tepat di mana badan pesawat robek. Segera setelah menyadari pesawat jatuh, Lin bergegas keluar dari lubang tersebut. Mencari istri dan anaknya, lalu membawa mereka ke tempat yang aman," beber kerabat.

Lin menemukan anaknya di dalam air, lalu segera melakukan pertolongan pertama bantuan pernapasan CPR. Setelah buah hatinya sadar, lalu ia mencari sang istri.

"Lin adalah satu-satunya korban selamat yang tidak dirawat di rumah sakit. Dia hampir tidak mengalami cedera serius setelah diyakinkan dengan tomography scan, dan pergi dengan taksi untuk menemui istri dan anaknya yang dirawat di rumah sakit lain," demikian diungkapkan pihak Rumah Sakit Kota Taipei.

Istri Lin menderita beberapa patah tulang dan akan menjalani operasi Kamis ini. Sementara anak mereka telah berada di perawatan intensif karena terlalu banyak menelan air, namun kondisinya stabil.

Pesawat TransAsia GE235 itu menuju pulau lepas pantai Kinmen, di mana Lins dan keluarganya merencanakan liburan. Dari 58 orang di dalamnya, termasuk 5 anggota awak, 31 dikonfirmasi tewas dan 12 masih hilang pada Kamis pagi. (Tnt/Ein)

Baca juga: Detik-detik Pesawat TransAsia Tercemplung Sungai Tewaskan 9 Orang

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya