Bocah Perempuan Ledakkan Diri Dekat Pasar, 5 Orang Tewas

Kedua saksi mata itu menggambarkan bocah perempuan yang meledakkan diri di pasar di Potiskum, berusia tidak lebih dari 8 tahun.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 23 Feb 2015, 12:06 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2015, 12:06 WIB
5 orang Tewas Saat Bocah Perempuan Ledakkan Diri Dekat Pasar
Ledakkan di pasar. (CBC News)

Liputan6.com, Abuja - Seorang bocah perempuan bunuh diri dengan meledakkan bom yang melekat pada tubuhnya. Orang-orang yang berada di dekat pasar saat ledakan terjadi pun menjadi korban.

"5 Orang tewas dan puluhan lainnya terluka," kata saksi mata seperti dikutip dari Reuters, Senin (23/2/2015).

"Bocah perempuan itu menolak untuk diperiksa di gerbang masuk pasar dan terlibat perdebatan. Dia lalu meledakkan diri yang mengenai 5 orang lain, dan melukai banyak orang," jelas saksi lain bernama Ibrahim Maishago.

Kedua saksi mata itu menggambarkan bocah perempuan yang meledakkan diri di pasar di Potiskum, di mana warga setempat menjual dan memperbaiki ponsel, berusia tidak lebih dari 8 tahun.

Insiden bom bunuh diri yang dilakukan anak-anak ini merupakan kedua kalinya. Sebelumnya pada 12 Januari, 2 bocah perempuan berusia sekitar 10 tahun juga meledakkan dirinya. 2 Orang dilaporkan tewas dalam insiden tersebut.

Dilansir dari VOA News, serangan itu di timur laut Nigeria terjadi, saat pasukan pemerintah sedang memerangi pemberontak kelompok ekstrimis Boko Haram.
 
Sejauh ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas pemboman itu, tetapi serangan seperti itu dikenal sebagai ciri dari serangan Boko Haram. Kelompok pemberontak itu kerap menggunakan aksi bom bunuh diri setahun terakhir ini.

Boko Haram telah mengalami kekalahan dalam pertempuran melawan Nigeria dan negara-negara tetangganya -- seperti Kamerun, Niger dan Chad. Tetapi terus melancarkan serangan yang baru-baru ini memaksa Presiden Nigeria Goodluck Jonathan menangguhkan pemilu presiden dan parlemen hingga 28 Maret mendatang.

Dalam wawancara dengan harian 'ThisDay' yang diterbitkan Minggu 22 Februari, pemimpin Nigeria itu mengakui ia dan pemerintahnya sebelumnya meremehkan kekuatan Boko Haram.

"Mungkin pada awalnya saya dan tim di pemerintah meremehkan Boko Haram," ujar Jonathan.

Tetapi, lanjut dia, lalu dilakukan penambahan militer bahkan baru-baru ini memperoleh sejumlah besar senjata dan amunisi untuk melawan Boko Haram.

"Dengan izin Tuhan kami akan menangkap pemimpin Boko Haram -- Abubakar Shekau -- sebelum pemilu," ucap Jonathan. (Tnt/Sss)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya