Liputan6.com, Madrid - Wartawan Spanyol Javier Espinosa yang sempat disandera ISIS di Suriah selama lebih dari enam bulan, buka suara terkait penyekapannya. Ia menggambarkan eksekusi pura-pura dan beragam bentuk siksaan psikologis yang diterimanya dan para sandera lain.
Kepada The Sunday Times, Espinosa mengungkapkan, anggota militan Mohammed Emwazi memainkan peran utama dalam eksekusi pura-pura itu. Emwazi -- seorang warga London yang dikenal dengan julukan 'Jihadi John'-- diyakini berperan penting dalam serangkaian video pemenggalan para sandera.
Pria yang bekerja untuk surat kabar El Mundo ketika diculik pada September 2013 itu menggambarkan Emwazi sebagai psikopat haus darah dan menikmati ketika mengancam dirinya dan sandera-sandera Barat lain.
Jurnalis itu membeberkan Emwazi mengusap-usap lehernya dengan pisau panjang. Lalu mengancam seolah-olah akan memenggal kepalanya.
"Rasakan. Rasanya dingin bukan? Dapatkah Anda bayangkan rasa sakitnya ketika pisau ini memotong leher Anda? Rasa sakit yang tidak terbayangkan!" ucap Espinosa mengutip pernyataan Emwazi seperti dikutip dari VOA News, Senin (16/3/2015).
Emwazi disebutkan menggunakan pedang antik dalam eksekusi pura-pura tersebut, yang diikuti dengan menempatkan pistol Glock ke kepalanya dan menarik pelatuknya tiga kali.
Lalu, Emwazi menggambarkan secara rinci bagaimana pemenggalan kepala yang akan dilakukan. Pun menjelaskan di mana ia akan menempatkan kepala Espinosa setelah dipenggal.
Espinosa menceritakan bagaimana para militan dengan gembira bercerita satu sama lain tentang lebih dari 20 sandera yang akan mereka penggal.
'The Beatles'
Espinosa dan beberapa sandera lain menjuluki tiga warga Inggris yang bergabung dengan ISIS itu sebagai 'The Beatles', kendati band asal Liverpool itu beranggotakan empat orang.
Julukan 'Jihadi John' – yang kemudian dikutip media Inggris – merujuk pada mantan vokalis The Beatles sesungguhnya, John Lennon.
Espinosa dibebaskan pada Maret 2014 setelah disandera selama 194 hari. Sebagian besar sandera dibebaskan, tetapi tujuh lainnya tewas -– termasuk sedikitnya enam sandera yang dibunuh dan satu orang lainnya yang masih disandera.
Marc Marginedas –- wartawan kedua Spanyol yang dibebaskan bersamaan dengan Espinosa -– turut berbicara di surat kabar The Periodico de Catalunya edisi Minggu 15 Maret 2015.
Marginedas mengaku telah menjelaskan kepada para penculiknya, dirinya bukan mata-mata dan sudah dua kali datang ke Suriah untuk melakukan reportase jurnalistik. "Aku diperlakukan dengan baik," ungkap dia. (Tnt/Yus)
Cerita Jurnalis Spanyol Jalani "Teror Psikologis" ISIS
Espinosa mengungkapkan bahwa militan ISIS Mohammed Emwazi memainkan peran utama dalam eksekusi pura-pura itu.
diperbarui 16 Mar 2015, 12:06 WIBDiterbitkan 16 Mar 2015, 12:06 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cara Mengatasi Phobia Reptil pada Anak, Pelajari Panduan Ini untuk Menenangkan Anak
15 Tips Makanan Sehat untuk Menjaga Kesehatan Tubuh
Timnas Indonesia Bungkam Arab Saudi 2-0, Intip Gaji Pelatih RI Shin Tae-yong
10 Tips Jantung Sehat untuk Hidup Lebih Berkualitas, Penting Diketahui
ATM Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Aman Menggunakannya
Tips Awet Muda Alami, Rahasia Tampil Segar dan Sehat di Segala Usia
Tips Awet Muda di Usia 30 Tahun: Panduan Lengkap untuk Tampil Segar dan Sehat
Tips Mempercepat Pembukaan, Panduan Lengkap untuk Persalinan Lancar
Pelaku Penganiayaan Sopir Taksi Online di Tol Jakarta-Tangerang Ditangkap
Doa Buka Puasa Pendek dan Waktu Tepat Membacanya, Sempurnakan Ibadah Puasamu
Tips Jika Dijauhi Teman, Panduan Lengkap Mengatasi Pengucilan Sosial
Denny Cagur DM Lionel Messi Usai Timnas Indonesia Menang vs Arab Saudi, Banggakan Kemenangan Skuad Garuda