Demi Kerja Sama, Jokowi Terbang ke Jepang-China

Presiden Joko Widodo rencananya akan ke Jepang dan China pada pekan depan atau 22-28 Maret 2015.

oleh Oscar Ferri diperbarui 20 Mar 2015, 14:02 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2015, 14:02 WIB
Pasca-Ditarik Pulang, Dubes RI Untuk Brasil Temui Presiden Jokowi
Presiden Joko Widodo menjawab pertanyaan wartawan usai menggelar pertemuan dengan Dubes RI untuk Brasil Toto Riyanto dan Menlu Retno LP Marsudi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (24/2/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo akan melakukan kunjungan kerja ke Jepang dan China pada 22-28 Maret 2015. Ia akan didampingi sejumlah menteri terkait. Salah satunya Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi.

"Menurut rencana Menlu akan kunjungan kerja mendampingi Presiden ke Tokyo, Jepang, dan Beijing, Tiongkok," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanhata Nasir dalam jumpa pers di kantor Kemnlu, Jakarta, Jumat (20/3/2015).

Dalam kunjungan itu, Jokowi bersama rombongan akan bertemu dengan Kaisar Jepang Akihito dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe serta Presiden Tiongkok Xi Jiping dan Perdana Menteri Tiongkok Le Keqiang.

‎Pria yang akrab disapa Tata itu menjelaskan, ada sejumlah hal yang dibahas oleh para petinggi negara tersebut. Terutama terkait peningkatan kerja sama Indonesia dengan Jepang dan Tiongkok di sektor ekonomi.

‎"Tujuan utama kunjungan ini adalah untuk tingkatkan kerja sama Indonesia dengan Jepang dan Tiongkok, utamanya di sektor ekonomi," kata Tata.

Selain itu, di Jepang dan Tiongkok, Jokowi juga akan menghadiri forum bisnis dengan para pengusaha-pengusaha dan CEO-CEO. Dalam forum tersebut, ia juga direncanakan menjadi pembicara.

Tata juga menerangkan, dalam kunjungan Presiden Jokowi ke kedua negara itu juga diharapkan ada kerja sama baru. Di antaranya di bidang investasi, perdagangan, dan pertahanan. Mengingat, selama ini kedua negara kerap menjadi mitra strategis bagi Indonesia.

Misalnya Jepang, yang menjadi negara kedua terbesar di Indonesia di bidang investasi dalam 10 tahun terakhir dengan nilai US$ 7,2 miliar. Jepang juga menjadi mitra dagang ketiga terbesar di Indonesia dengan nilai US$ 40,2 miliar. Belum lagi di sektor pariwisata, ada 480 ribu wisatawan Jepang di Indonesia tahun 2014, atau nomor 5 terbanyak wisatawan asing di Indonesia.

Kemudian Tiongkok, juga menjadi mitra strategis Indonesia‎. Tiongkok telah menjadi mitra investasi terbesar Indonesia dengan nilai US$ 400 juta dollar dan menjadi mitra dagang terbesar di Indonesia dengan nilai US$ 48 miliar.

"Dalam kunjungan ini, bahwa Indonesia merupakan mitra penting untuk kedua negara. Indonesia siap untuk menerima dan membuka pasar serta kerja sama di bidang ekonomi, baik dengan pengusaha-pengusaha Jepang maupun Tiongkok," tutur Tata. (Tnt)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya