Liputan6.com, Kathmandu - Musibah tanah longsor terjadi di timur laut [Nepal](Para VDC yang terpengaruh adalah Khokling, Liwang, Santhakra, Thinglabu, Lingtep dan Khamlung, dengan Liwang, "") pada Kamis 11 Juni 2015 pagi waktu setempat. Enam desa di Kabupaten Taplejung dilaporkan terkubur material longsoran.
"Tanah longsor melanda desa-desa di Kabupaten Taplejung saat malam hari, ketika orang-orang tengah terlelap tidur," ucap Chief District Officer (CDO) Surendra Bhattarai dalam pemberitaan yang dimuat Republica Jumat (12/6/2015).
Desa yang terkubur adalah Khokling, Liwang, Santhakra, Thinglabu, Lingtep dan Khamlung, juga Liwang.
"Dikhawatirkan ada 30 orang tewas. Kami sudah mengangkat dan mengidentifikasi 13 jasad. 19 Orang hilang, namun jumlah tersebut bisa bertambah," kata juru bicara Kepolisian Nepal Kamal Singh Bam seperti diberitakan Hindustan Times.
Advertisement
Sementara menurut Republica jumlah korban tewas mencapai 55 orang. Ada 9 orang di Khokling, 12 di Santhakra, 5 di Thinglabu dan 3 di Lingtep. Lalu 26 lainnya di Liwang.
"21 jasad Jelah ditemukan sejauh ini, dan 37 lainnya dilaporkan hilang," kata petugas bernama Shanti Raj Koirala.
Akibat puluhan rumah di enam desa yang terkena dampak longsoran, pihak berwenang memperkirakan jumlah korban bisa bertambah.
Pejabat pemerintah Nepal mengatakan longsor itu dipicu oleh hujan deras. Upaya penyelamatan dan bantuan dilaporkan terhambat akibat cuaca buruk.
"Curah hujan terus menerus di daerah itu telah menghambat upaya penyelamatan dan bantuan. Kami berusaha untuk memberikan bantuan utama bagi mereka yang terkena dampak longsor dan melakukan upaya penyelamatan," ucap kepala distrik Taplejung, Surendra Bhattarai.
Selain mengubur 6 desa, 3 jembatan dilaporkan hanyut diterjang longsor dan banjir bandang di Kabupaten Sankhuwasabha. Namun belum ada laporan korban jiwa.
Musibah tanah longsor kerap terjadi di sana, sejak gempa bumi Nepal yang dahsyat pada 25 April dan 12 Mei, lindu yang juga memblokir jalan dan merusak rumah-rumah di beberapa kabupaten. Kedua guncangan tersebut menewaskan lebih dari 8.700 orang dan melukai hampir 22.000 lainnya.
Hujan diperkirakan kerap melanda negara itu dalam 3-4 hari ke depan, dikhawatirkan banyak daerah di perbukitan akan dilanda longsor. (Tnt/Sss)