India Kebanjiran, Warga Khawatir Singa Keluar Habitat

Setelah diterpa gelombang panas, kini India diguyur hujan deras terus-menerus.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 26 Jun 2015, 16:00 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2015, 16:00 WIB
India Kebanjiran, Warga Khawatir Singa Keluar Habitat
Banjir India. (BBC)

Liputan6.com, Gujarat - Setelah diterpa gelombang panas, kini India diguyur hujan deras terus-menerus. Pihak berwenang di negara bagian Gujarat India mengatakan, kondisi tersebut menyebabkan kerusakan luas pada properti publik dan swasta.

Angkatan udara helikopter telah mengirimkan makanan di daerah yang terkena dampak banjir India, setelah lebih dari 70 orang dilaporkan tewas dalam insiden yang terkait luapan air tersebut.

Lebih dari 10.000 orang telah pindah ke tempat yang lebih tinggi, termasuk 1.000 orang yang diterbangkan ke tempat lebih aman.

India memang kerap kebanjiran jika musim hujan terjadi. Negeri itu menerima 80% dari curah hujan tahunan selama musim hujan, yang berlangsung antara bulan Juni dan September. 

Selain banjir, hujan juga memicu rumah runtuh di wilayah Saurashtra. Akibat kondisi tersebut, banjir kali ini disebut-sebut terburuk dalam 90 tahun.

Distrik pesisir Amreli yang terparah, di mana lebih dari 600 desa telah terpengaruh.

"Petani adalah salah satu yang paling terkena imbasnya, karena tanaman yang mereka tanam di wilayah yang luas rusak," kata Menteri Kesehatan Gujarat Nitin Patel kepada wartawan BBC Hindi, Ankur Jain di Ahmedabad seerti dimuat BBC.com, Jumat (26/6/2015).

"Para penyelamat dan tim bantuan tengah bekerja," tambah dia. 

Kementerian Pertahanan mengatakan pada hari Kamis 25 Juni, helikopter angkatan udara melakukan 23 kali perjalanan untuk mengirim paket makanan kepada mereka yang terjebak banjir.

Yang tak kalah mengkhawatirkan, ada laporan singa di hutan Gir di Junagadh --satu-satunya rumah singa Asiatic-- keluar dari habitat akibat dilanda hujan terus-menerus.

Sementara itu, peringatan banjir telah dikeluarkan di Kashmir, India yang pada 2014 lalu menewaskan sekitar 300 orang.

"Ketinggian Sungai Jhelum di kota utama negara, Srinagar sudah melebihi batas tanda bahaya," demikian dilaporkan media setempat.

Di negara bagian Uttarakhand, pemerintah telah menghentikan ziarah ke Kedarnath dan tempat-tempat suci Hindu lainnya karena hujan lebat. (Tnt/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya