Liputan6.com, Abu Dhabi - Setelah India dan Pakistan, gelombang panas merambah ke Uni Emirat Arab (UEA). Pada siang hari, beberapa bagian di wilayah Timur Tengah suhunya tercatat tertinggi di dunia.
"Pada Rabu, 24 Juni 2015, tercatat suhu di Sweihan, Abu Dhabi, naik mencapai 50,5 derajat Celcius," demikian dilaporkan Al Jazeera, Kamis (25/6/2015).
Panas di Pakistan dilaporkan telah berkurang, seiring dengan berhembusnya angin pantai. Namun, udara panas tersebut tertiup lembut ke arah selatan, melalui delta Indus dan Gwadar ke Laut Arab. Bulan Juni ini suhu di Gwadar terangkat 10 derajat ke 48 derajat Celcius selama 2 hari berturut-turut.
Udara panas ini sarat dengan debu yang terlihat oleh satelit, kini telah mencapai Oman dan Uni Emirat Arab. Suhu di sini telah meningkat 3-5 derajat sejak awal Juni.
Pada hari Rabu, Khasab, Sunayah dan Fahud -- semuanya di Oman -- tercatat dengan suhu 49 derajat Celcius. Kondisi tersebut terjadi juga di Khasab, semenanjung Musandam. Wilayah ini dikenal sebagai "Oman's Norway of Arabia".
Gelombang panas UEA juga mempengaruhi Ras al-Khaimah, sudah 2 hari berturut-turut suhu di sana 47 derajat Celcius, sementara Sharjah dan kota Dubai suhunya meningkat menjadi 46 dan 45 derajat Celcius.
Suhu panas juga meningkat di Qatar dan Doha mencapai 45,8, 45,5 dan 46,1 derajat Celcius dalam tiga hari pertama bulan ini. Meski turun akibat hembusan angin pada Kamis ini, tapi temperaturnya akan tetap naik.
Cuaca ekstrem terjadi lebih dulu di India pada 2 pekan lalu. Meski udara panas masih dirasakan di sana, Pakistan dilanda gelombang panas pada 20 Juni pekan lalu. Di Lembah Indus, suhu di sana menjadi 48 dan 49 derajat Celcius.
Advertisement
Nawabshah, di utara Hyderabad juga tercatat berada pada suhu 49 derajat Celcius selama empat hari berturut-turut. Pada 24 Juni suhu tertinggi akibat gelombang panas Pakistan tercatat 49,5 derajat Celcius di Nawabshah.
Di india, gelombang panas dilaporkan memakan sekitar 2 ribu nyawa. Sementara di Pakistan, lebih dari 800 orang meninggal akibat cuaca ekstrem sejak akhir pekan lalu. (Tnt/Mut)
Baca juga:
Pakistan Darurat Gelombang Panas, Ulama Tak Wajibkan Warga Puasa