Liputan6.com, Jakarta - Hari ini Satelit Lapan A2/Orari akan diluncurkan menggunakan roket peluncur India Polar Satellite Launch Vehicle (PSLV). Peluncuran dijadwalkan berlangsung pada pukul 10.00 waktu India atau 11.30 WIB.
Dilansir dari Space Flight, Senin (26/9/2015), mikrosatelit Lapan A2 Indonesia ini membawa video dan kamera digital untuk mengambil gambar Bumi dari orbit, ditambah muatan untuk sistem pelacakan kapal dan peralatan radio amatir.
Baca Juga
"Tayangan langsung detik-detik hitungan mundur akan dimulai sekitar 30 menit sebelum diluncurkan, melalui laman Space Flight," ungkap Badan Luar Angkasa India atau Indian Space Research Organization (ISRO).Â
Advertisement
Peluncuran ini sekaligus menandai penerbangan ke-10 dari konfigurasi PSLV XL, dan penerbanganke-31 PSLV secara keseluruhan sejak 1993.
Satelit yang memiliki berat 78 kilogram tersebut sebelumnya dilepas ke India Presiden Joko Widodo pada 3 September 2015.
Yang membanggakan, Lapan A2/Orari adalah satelit pertama yang murni dibuat secara mandiri oleh ahli Indonesia, tanpa bantuan asing.
Duta Besar India untuk Indonesia, Gurjit Singh mengaku yakin Indonesia bisa menyusul keberhasilan negaranya yang telah berhasil meluncurkan satelit ke Mars.
"Saya selalu percaya apa yang bisa dilakukan India bisa juga dilakukan Indonesia karena kita adalah partner," kata Dubes dalam program 'The Ambassador' beberapa waktu lalu.
Dubes India menambahkan, pihaknya juga siap meluncurkan satelit mikro buatan Indonesia ke angkasa luar. "Pada akhir bulan ini. Kita punya perjanjian terkait ilmu pengetahuan dan luar angkasa," kata dia.
Satelit Lapan A2/Orari
Lapan A2Â merupakan hasil pengembangan anak-anak bangsa yang telah mengenyam ilmu di Jerman beberapa tahun lalu. Satelit Lapan A2Â ini juga merupakan pengembangan Lapan A1 yang sudah mengorbit terlebih dahulu pada 2007 sebagai bahan eksperimen.
Kepala Lapan Thomas Jamaluddin mengungkapkan, satelit yang diluncurkan tersebut memiliki fungsi 80 persen eksperimen dan 20 persen operasional.
"‎Operasionalnya, satelit ini memberikan misi untuk menggunakan radio amatir saat bencana dan identifikasi pulau terluar di Indonesia. Alat ini diharapkan dapat membantu menjaga kedaulatan Indonesia," kata Thomas di Kantor Lapan di Bogor, Jakarta, Kamis, 3 September 2015.
Lapan A2 akan diorbitkan dekat ekuator dengan inklinasi 6 derajat pada ketinggian 650 kilometer dari permukaan Bumi. Satelit berbobot 78 kilogram tersebut membawa misi pemantauan permukaan Bumi, identifikasi kapal laut, dan komunikasi radio amatir.‎
Tidak puas dengan Lapan A2, para peneliti Lapan tengah mengembangkan Lapan A3. Fungsi operasional satelit ini akan ditingkatkan. Pengembangannya pun bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB). Fungsi Lapan A3 ini nanti mampu melakukan pengindraan jarak jauh memantau wilayah pertanian.
Selain satelit, kata Thomas, Lapan juga sedang mengembangkan Pusat Penerbangan Antariksa yang berlokasi di Nusa Tenggara Timur (NTT). Lokasi ini nantinya akan dijadikan lokasi peluncuran roket-roket luar angkasa. (Tnt/Mut/Sar)
XX