Liputan6.com, Glasgow - Istana dari era abad pertengahan identik dengan bangunan berbatu berwarna abu-abu dan cokelat yang suram. Namun, bagi Earl of Glasgow, tidak seharusnya selalu demikian.
Dilaporkan Amusing Planet, Rabu (2/12/2015), Istana Kelburn, dekat Fairlie, 56 km dari Barat Glasgow, sudah menjadi rumah keluarga Boyles sejak pembangunannya pada abad ke-13. Menjadikannya istana tertua di Skotlandia yang dihuni oleh keluarga yang sama secara turun-temurun.
Baca Juga
Advertisement
Pada 1703, Parliament of Scotland memberi gelarl "Earl of Glasgow" kepada pemilik sebelumnya, David Boyle-- salah satu komisaris yang melakukan negosiasi Treaty of Union, mempersatukan Inggris dan Skotlandia menjadi Britania Raya. Semenjak itu, Istana Kelburn telah menjadi rumah bagi daftar panjang dalam keluarga Earl.
Pada tahun 2007, Earl of Glasgow ke-10, Patrick Robin Archibald Boyle, diminta untuk menyingkirkan lapisan semen yang ditambahkan pada tahun 50'an-- guna menghindari kerusakan lanjutan yang mungkin terjadi pada bangunan.
Mengikuti saran anak-anaknya, Patrick Boyle setuju untuk mengecat semen sebelum diruntuhkan-- dengan mengundang kelompok seniman jalanan Brasil untuk menghiasi kubah dan dinding istana dengan gaya graffiti mereka yang unik.
Tak disangka karya mereka mendapatkan perhatian dari media-- mendatangkan turis dari seluruh dunia. Sementara itu ide grafiti ini juga telah mendapatkan persetujuan dari Historic Scotland, kantor pemerintahan yang menjaga monumen bersejarah negara.
Lapisan semen berwarna-warni rencananya akan diruntuhkan setelah tiga tahun. Namun melihat respon publik, Earl mengajukan permintaan kepada Historic Scotland untuk membuat karya itu menjadi permanen. Tapi, mereka hanya memberi kelonggaran untuk membiarkannya bertahan beberapa tahun lagi.
Pada tahun 2012, ketika petugas melakukan inspeksi terhadap istana-- mereka menemukan bahwa lapisan semen yang menjadi media grafiti sudah merusak dinding asli istana, mendesak Earl untuk meruntuhkannya.
Lapisan semen grafiti seharusnya sudah diturunkan pada musim panas 2015, namun tak ada pemberitaan lanjutan dari media atau pemilik istana.