Sesama Penganut Agama 'Monster Spageti Terbang' Kini Bisa Menikah

Sesama penganut agama 'Monster Spageti Terbang' kini bisa menikah, setelah disetujui oleh pemerintah Selandia Baru.

oleh Indy Keningar diperbarui 18 Des 2015, 06:00 WIB
Diterbitkan 18 Des 2015, 06:00 WIB
Sesama Penganut Agama 'Monster Spageti Terbang' Kini Bisa Menikah
Sesama penganut agama 'Monster Spageti Terbang' kini bisa menikah, setelah disetujui oleh pemerintah New Zealand.

Liputan6.com, New Zealand - Setelah pengikutnya boleh mengenakan saringan pasta di kepala untuk foto SIM, Gereja Monster Spageti Terbang kini bisa menikahkan sesama penganutnya. Orang-orang yang mencintai kekasihnya dianggap sama dengan mencintai spageti.

Awalnya, kepercayaan Gereja Monster Spageti Terbang adalah parodi, namun, konggregasi New Zealand baru-baru ini telah ditahbiskan, dan bisa melakukan upacara pernikahan, dikutip Metro.co.uk, Kamis (17/12/2015)

Melalui laman Facebook-nya, Gereja Monster Spageti Terbang New Zealand mengunggah foto yang menampilkan persetujuan dari pemerintah untuk pernikahan sesama penganut Gereja Monster Spageti Terbang.

Persetujuan pernikahan antar penganut Agama Spageti Terbang. (foto: Facebook/ Church of the Flying Spaghetti Monster - New Zealand)

"Ahoy para pastafarian (sebutan untuk penganut kepercayaan)! Gereja Monster Spageti Terbang dikukuhkan pada 10 Desember 2015--kalian bisa mencari di laman NZ Gazette dengan keyword 'Spaghetti' dan lihat sendiri.

"Kami Jadi Resmi! R' Amen!" begitu tulis laman Facebook.

Pastafarianisme adalah sebuah aliran kepercayaan yang diciptakan Januari 2005 oleh seorang sarjana fisika lulusan Oregon State University, Bobby Henderson.

Kala itu, ia mengirim surat yang mengatasnamakan Flying Spaghetti Monster pada Badan Pendidikan Kansas, Amerika Serikat. Agar diperbolehkan mengajar penciptaan alam semesta versi mereka sebagai alternatif teori penciptaan alam semesta versi Injil.

"Saya tidak memiliki masalah dengan agama. Tapi, kalau memang ada zat pencipta yang memang benar-benar pintar, saya menebak pasti dia punya selera humor yang bagus," tulis Henderson, yang juga ditahbiskan sebagai nabi Pastafarianisme.

Tidak mendapat jawaban, Henderson akhirnya membuat situs sendiri, dan mendapat sambutan positif dari banyak pihak. Dari tahun ke tahun, jumlah penganut Pastafarianisme semakin meningkat di kampus-kampus.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya