Liputan6.com, Utah - Selama lima tahun, lebih dari 100 petugas polisi melakukan pencarian untuk buronan yang mencoba membunuh seorang jagawana--penjaga hutan. Setelah kejadian tersebut tidak ada bukti yang ditemukan, memberikan spekulasi bahwa pelaku bernama Leeroy Arellano berhasil meloloskan diri.
Federal Bureau and Investigations atau FBI, mengeluarkan hadiah sejumlah US$ 30.000 kepada siapa saja yang bisa menyediakan infromasi kepada penangkapan pelaku, yang terlibat baku tembak dengan jagawana bernama Brody Young, ketika itu 34, pada tahun 2010.
Baca Juga
Dikutip News.com.au, Rabu 30 Desember 2015, tak diduga seorang mahasiswa berusia 23 tahun bersama adiknya 15 tahun, hanya memerlukan dua hari untuk menutup kasus yang membingungkan otoritas AS ini.
Advertisement
Pada saat kejadian, 19 November 2010, Young sedang melakukan pemeriksaan rutin di lembah dekat Moab di Taman Nasional Dead Horse, Utah.
Baca Juga
Di jalur Poison Spider Head ia melihat kendaraan terpakir di lokasi yang melarang orang untuk berkemah.
Arellano yang sedang tidur di dalam mobilnya dibangunkan oleh Young dan memaksanya untuk pergi. Namun sebelum melepaskannya, meminta KTP untuk dilakukan pemeriksaan ke kantor pusat.
Namun ketika Young kembali ke kendaraannya untuk memeriksa KTP palsu yang telah diberikan Arellano, ia ditembak.
"Aku tak mendengar pergerakannya. Ketika sampai di pintu mobilku, ia mulai melepaskan tembakan. Berondongan peluru pertama mengenai lenganku, aku berteriak," kata Young kepada pihak penyidik saat itu.
Rompi anti-peluru hanya berhasil menghentikan dua peluru. Young menderita cedera serius.
Young ditembak 9 kali, dua pada bagian paru-paru, jantung, bahu, punggung, pinggul dan selangkangan.
Baku tembak terjadi dengan sengit, tim penyelamat mengatakan selongsong peluru berserakan di mana-mana. Young berhasil merangkak 10 meter dekat mobilnya yang dihiasi lubang peluru dan jejak darah.
Bantuan datang dan Young terselamatkan, tapi Arellano telah menghilang. Seolah-olah ia lenyap di kegelapan gurun.
Pencarian besar-besaran dilakukan oleh petugas bersenjata selama berminggu-minggu. Pesawat pencari menelusuri lokasi hingga jauh mencari bukti atau jejak Arellano.
Ketika pencarian sudah berjalan hingga berbulan-bulan lamanya, polisi gagal menemukannya.
Polisi dibuat kebingungan,"apakah di berhasil meloloskan diri? Bagaimana bisa? Jika tidak, di mana dia sekarang? Apa dia mendapatkan bantuan?"
Misteri Terpecahkan
Seorang mahasiswa dan warga Moab, Caleb Shumay merupakan salah satu diantara mereka yang dibuat kebingungan. Dia merasa heran dengan kasus itu selama bertahun-tahun, terutama ayahnya adalah salah seorang petugas yang melakukan pencarian ketika itu.
Ketika ia sedang pulang kampung menjelang liburan musim dingin, dia dan adiknya Jarom berniat untuk mengungkap misteri tersebut.
Shumway mengatakan imbalan yang ditawarkan oleh pihak kepolisian juga menjadi salah satu motivasinya.
"Bagi mahasiswa yang tidak punya uang, nominal itu sangat menarik," ungkapnya.
Ia juga mengatakan, mengungkap kasus ini penting bagi masyarakat Moab. "Banyak yang bisa diakhiri dengan penemuan orang itu, karena tidak ada yang pernah mengetahui apakah ia mati atau masih hidup," tambahnya.
Sebagai anggota Elang Pramuka, peringkat tertinggi yang diberikan dalam program Boy Scouting dari Boy Scouts of America (BSA). Shumway tumbuh besar dengan melakukan penjelajahan gua dan lembah di wilayahnya.
Ia mengungkapkan keyakinannya untuk menemukan jasad Arellano setelah mempelajari dan membahas kasus tersebut dengan ayahnya.
"Aku punya perkiraan apa yang terjadi," ungkapnya.
Mereka tak hanya sekadar mencari, Shumway melompat dari batu-batu besar dan mengambil foto yang menjadi bagian dari penyelidikan mereka.
Dalam hari kedua pencarian, dia dan Jarom menemukan tulang belulang dan sebuah tas dekat gua pada hari Rabu, 16 Desember 2015.
Keesokan hari, mereka pergi ke kantor polisi dan membawa mereka ke lokasi gua di mana sisa-sisa pelaku berada. Pada hari itu mereka menemukan lebih banyak tulang, pakaian dan tas lainnya berisikan senjata api, amunisi dan teropong di kedalaman gua.
Shumway percaya jasadnya diseret oleh binatang ke dalam gua. Ia kini sedang menantikan kabar tentang hadiah yang didapati dengan penemuan tersangka.
Sementara itu, petugas mengatakan bukti yang ditemukan dekat sisa-sisa jasad dipercaya adalah milik Arellano, namun mereka tidak memberikan penjelasan lebih lanjut.
Sisa-sisa yang ditemukan akan dikirim ke penelitian medis negara bagian tersebut untuk dilakukan pengindentifikasian. Polisi menduga Arellano cedera ketika Young memberikan perlawanan dengan tembakan balasan.
Untuk sekarang ini, adik-kakak tak percaya mereka berhasil apa yang telah mereka niatkan dari awal.
"Sangat menyenangkan untuk bisa memberikan akhiran bagi semua keluarga, polisi yang terlibat. Dan berada di tengah-tengah ini semua sungguh luar biasa."
Video ini merupakan pemberitaan dan wawancara Fox 13 Now dengan Caleb Shumway yang menutup kasus yang membuat otoritas AS malu.