Liputan6.com, Moskow - Sebelum ajalnya menjemput, Dr James Bedford berwasiat. Profesor fisika dari University of California itu meminta jasadnya dibekukan di dalam kapsul logam berisi cairan nitrogen.
Maka, saat ia mengembuskan napas penghabisan pada 12 Januari 1967 -- sebelum otaknya dinyatakan mati -- dalam usia 73 tahun, keluarganya melaksanakan wasiat itu. Proses cryonic (krionika) pun dilakukan. Tujuannya, untuk melestarikannya, menjaga kondisi jasadnya hingga tiba waktunya nanti, mendiang akan dihidupkan kembali.
Caranya, tubuh manusia segera diproses beberapa menit setelah dinyatakan meninggal secara klinis. Direndam dalam es, jaringan tubuh beku itu diisi heparin untuk mencegah koagulasi saat dibawa ke laboratorium.
Setelah itu, pasien yang tak lagi sadar dimasukkan ke dalam cryostat -- tanki logam berisi nitrogen cair bersuhu -196 derajat Celcius. Semua itu dilakukan untuk menjaganya agar tetap berada di bawah titik beku agar sel tak rusak sehingga bisa dibangkitkan kembali.
Advertisement
Baca Juga
Bedford menjadi manusia pertama dalam sejarah yang jasadnya dibekukan, untuk dibangkitkan suatu saat nanti.
Majalah Time kala itu memuat artikel soal peristiwa itu, dengan judul 'Never Say Die'.
Seperti dikutip dari situs PR Newswire, pihak AlcorLife Extension Foundation--Â yang kini mengurusnya -- mengungkapkan, pada 16 Desember 2015, Bedford yang lahir pada 20 April 1893 menjadi manusia 'paling awet' dengan bertahan selama 122 tahun, 183 hari.
Teknologi yang terinspirasi buku The Prospect of Immortality karya fisikawan Robert Ettinger pada 1964 itu mengilhami beberapa perusahaan pembeku jasad di AS. Namun, karena mahalnya proses tersebut, satu-per satu gulung tikar.
AlcorLife Extension Foundation yang ada di Amerika Serikat adalah salah satu yang berhasil bertahan. Kini, perusahaan itu bahkan menyimpan 141 tubuh manusia. Â
Di Alcor, tubuh beku itu tidak disebut 'jasad' melainkan 'klien'. Proses pembekuan disebut 'stasis', dan proses kebangkitan mereka diberi istilah 'reanimation' -- kembali hidup.
Sementara, KrioRus, yang terletak di Sergiyev Posad, pinggiran Moskow, Rusia justru berdiri belakangan.
'Dunia Lain'
'Dunia Lain'
Perusahaan itu berada di ujung jalanan berdebu, dengan tenggara sebuah rumah pink di mana bendera palu dan arit berkibar di depannya. Gerbangnya yang berwarna hijau dipasangi papan peringatan 'awas anjing penjaga dan CCTV 24 jam'.
Di balik gerbang itu, ada dunia lain.
Danila Medvedev menjadi pengawasnya. Pria 35 tahun itu yakin Rusia akan segera menyalip AS dalam hal anti-penuaan, biomedis, dan ilmu untuk 'hidup abadi'. Ia adalah pendiri KrioRus, perusahaan cryonics pertama di Negeri Beruang Merah. Satu-satunya di luar AS.
Danila Medvedev adalah putra seorang ilmuwan, tumbuh besar dengan membaca kisah-kisah fiksi sains karya Arthur C Clarke dan Robert Heinlein.
Medvedev yang sebelumnya menjadi aktivis anti-perdagangan manusia dan bekerja di bank, yakin manusia yang didinginkan pada suhu -196 derajat Celcius pada saat dinyatakan meninggal dunia secara klinis, akan bisa dibangkitkan kembali saat ilmu pengetahuan kelak cukup maju. Sekaligus, menyembuhkan penyakit serta melawan keniscayaan manusia: menjadi tua.
Pada 2005, ia bersama 8 rekannya mendirikan KrioRus.
Selama dekade terakhir, KrioRus telah berubah menjadi salah satu perusahaan cryonics terbesar di dunia, menjadi pesaing rivalnya di AS.
Perusahaan itu terdiri atas bangunan berlantai dua yang sederhana, dan hanggar yang didominasi warna putih di halaman belakang -- di mana KrioRus menyimpan tubuh beku 45 kliennya.
Tubuh manusia digantung terbalik pada pergelangan tangan. Bagian kepala berada dekat dengan dasar tabung -- area paling dingin. Cara itu juga untuk mengantisipasi kebocoran tanki. Seandainya itu terjadi, setidaknya kepala masih terendam nitrogen cair.
Setiap bulan, Medvedev datang, memeriksa dua tabung nitrogen cair tempat jasad manusia disimpan.
Selain manusia, KrioRus juga menyimpan jasad hewan. Catatan pada 2013 menyebut, klien mereka terdiri atas 25 manusia, 3 kucing, 5 anjing, dan 2 burung.
"Kami mencoba untuk tidak menekankan fakta bahwa kami menyimpan manusia bersama-sama dengan binatang," kata Medvedev, seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa 5 Januari 2016.
Selain tubuh utuh, mereka juga menyediakan layanan pembeku kepala -- yang menyimpan organ vital otak. Sebab, sejumlah orang berpendapat, identitas seorang manusia, juga semua memori tersimpan di otak, sehingga bagian tubuh yang lain tak dianggap penting.
Praktik cryonics pernah dihantam skandal parah saat Robert Nelson, mantan tukang reparasi televisi yang tak punya basis keilmuwan, tak punya cukup uang untuk memelihara cryopreservation atau pembeku para pasiennya.
Dengan ngawur, mereka menempatkan tubuh 9 manusia dalam kapsul yang hanya ditujukan untuk satu orang. Akibatnya, jasad-jasad itu terdekomposisi. Keluarga para mendiang pun berang. Pada 1981, Nelson harus membayar denda mahal.
Meski prosesnya nyaris serupa, KrioRus menawarkan tarif yang lebih murah dari AlcorLife Extension Foundation.
Karena belum pernah ada skandal cryonics di Rusia, KrioRus lebih diuntungkan. "Tak ada krisis seperti yang dialami AS pada 1970-an. Warga Rusia tak punya kesan negatif pada proses itu."
KrioRus berencana melakukan kerja sama dengan pihak China dan membuka cabang di Swiss -- negara yang netral.
Medvedev yakin benar, teknologi dan ilmu pengetahuan akan berkembang pesat, sehiangga mampu menghidupkan kembali otak manusia yang beku dalam 40 tahun ke depan.
"Ini sangat mungkin. Kita akan memiliki teknologi untuk menghidupkan kembali otak manusia pada 2050. Jika belum, setidaknya pada suatu waktu di Abad ke-21 -- itu jika manusia tak menghancurkan dirinya sendiri," kata dia.Â
Meski belum tentu bisa dibangkitkan, sejumlah pesohor berniat untuk bangkit kembali. Kepala beku bintang baseball star Ted Williams disimpan dalam suhu -196 derajat Celcius di Arizona.
Salah satu pendiri PayPal, Peter Thiel telan mendaftarkan diri, pun dengan presenter televisi Larry King yang konon siap membubuhkan tanda tangan.
Sementara itu, sejumlah orang memilih berburu 'keabadian'. Mantan Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi mengaku siap mengucurkan dana bagi institut penelitian yang bisa membuat orang hidup hingga usia 120 tahun.
Sementara, Presiden Kazakhstan, Nursultan Nazarbayev dikabarkan mendirikan akademi yang bertugas menemukan ramuan ajaib panjang umur.*
Advertisement