Liputan6.com, Kunduz: Akhirnya benteng pertahanan terakhir pasukan Taliban di Kunduz berhasil dikuasai Aliansi Utara. Sejumlah komandan garis depan Taliban menyerah pada pasukan oposisi di Kunduz, Kamis (22/11). Pasukan yang berada di selatan Afghanistan tersebut dilaporkan berjumlah ratusan personel. Sejumlah sukarelawan juga turut menyerahkan diri.
Ketika menyerah, pasukan Taliban dikabarkan dipimpin langsung sejumlah komandan lapangan, termasuk Deputi Menteri Pertahanan Taliban Mullah Fazil. Sehari sebelumnya pasukan Taliban bersikukuh mempertahankan Kota Kunduz. Sebab, kota itu adalah benteng pertahanan terakhir pasukan pendukung Osama bin Laden di kawasan selatan. Sebaliknya Aliansi Utara bertarung habis-habisan menduduki kota itu karena moral pasukan Taliban bakal tenggelam jika benteng pertahanan tersebut ditaklukkan.
Gempuran artileri dan roket beruntun yang dilancarkan pasukan Aliansi Utara terhadap garis depan Taliban di Kunduz, sejak kemarin, dilaporkan berhasil melumpuhkan seluruh personel pasukan. Termasuk milisi sukarelawan pro-Taliban yang berasal dari mancanegara.
Sementara itu, konvoi truk tanki yang membawa minyak dari Iran ke Pakistan yang ditahan empat hari silam, akhirnya dihancurkan. Para sopir meyakini arak-arakan truk tangki dari kawasan gurun di sebelah barat Kandahar itu dikawal pasukan Amerika Serikat. Truk itu dihadang pasukan yang melakukan sweeping terhadap Taliban. Wawancara APTN dengan empat sopir tersebut mengatakan, kemungkinan penghancuran truk disebabkan komunikasi yang terhambat. Karena tak ada satu pun personel pasukan tadi yang dapat berbicara dalam bahasa Pashtun.(TNA/Jsi)
Ketika menyerah, pasukan Taliban dikabarkan dipimpin langsung sejumlah komandan lapangan, termasuk Deputi Menteri Pertahanan Taliban Mullah Fazil. Sehari sebelumnya pasukan Taliban bersikukuh mempertahankan Kota Kunduz. Sebab, kota itu adalah benteng pertahanan terakhir pasukan pendukung Osama bin Laden di kawasan selatan. Sebaliknya Aliansi Utara bertarung habis-habisan menduduki kota itu karena moral pasukan Taliban bakal tenggelam jika benteng pertahanan tersebut ditaklukkan.
Gempuran artileri dan roket beruntun yang dilancarkan pasukan Aliansi Utara terhadap garis depan Taliban di Kunduz, sejak kemarin, dilaporkan berhasil melumpuhkan seluruh personel pasukan. Termasuk milisi sukarelawan pro-Taliban yang berasal dari mancanegara.
Sementara itu, konvoi truk tanki yang membawa minyak dari Iran ke Pakistan yang ditahan empat hari silam, akhirnya dihancurkan. Para sopir meyakini arak-arakan truk tangki dari kawasan gurun di sebelah barat Kandahar itu dikawal pasukan Amerika Serikat. Truk itu dihadang pasukan yang melakukan sweeping terhadap Taliban. Wawancara APTN dengan empat sopir tersebut mengatakan, kemungkinan penghancuran truk disebabkan komunikasi yang terhambat. Karena tak ada satu pun personel pasukan tadi yang dapat berbicara dalam bahasa Pashtun.(TNA/Jsi)