Liputan6.com, London - Berciuman, perbuatan atau tindakan untuk menyatakan banyak perasaan kepada orang yang dikasihi. Bisa itu pernyataan cinta, gairah, kasih sayang, rasa hormat, salam maupun persahabatan.
Banyak negara di dunia yang menerapkan tradisi ini dengan cara yang berbeda-beda. Namun di masa modern sekarang ini, berciuman lebih banyak ditunjukkan sebagai perasaan cinta atau hasrat yang dilakukan oleh pasangan dengan saling bersentuhan bibir.
Baca Juga
Tapi pernahkah kita bertanya-tanya, mengapa saat itu terjadi masing-masing pasangan secara reflek akan memejamkan mata?
Advertisement
Baca Juga
Belum lama ini, para ilmuan dari universitas di London mencoba menggungkapkan alasan kenapa banyak orang yang menutup mata saat sedang berciuman.
"Alasannya karena otak tidak bisa menangani lebih dari 2 hal sekaligus."
"Ketika seseorang mulai mengerutkan dahinya dan kesulitan untuk memproses sensasinya, daya kognitif pada otak juga digunakan untuk menganalisa apa yang dilihat," kata seorang psikolog dari Royal Holllway, Universitas London, yang dilansir dari Daily Mail, Senin (19/3/2016).
Dalam sebuah Journal of Experimental Psychology yang berjudul Persepsi Manusia dan Kinerja, Polly Dalton dan Sandra Murphy, 2 orang peneliti dari universitas di London menuturkan,"Kesadaran tergantung pada tingkat persepsi masing-masing orang terhadap beban tugas yang dilihat secara bersamaan."
Jadi, 2 psikolog kognitif itu menyimpulkan bahwa tanpa perlu sebuah penelitian, setiap pasangan melakukan yang namanya berciuman.
Sebaliknya, ketika seseorang diminta untuk melakukan visual tes untuk melihat responnya saat menyentuh tangannya sendiri, para akademisi menemukan bahwa setiap orang sensitif terhadap sentuhan atau rabaan.
Itu artinya orang akan terus berciuman jika apa yang mereka cari menjadi lebih sulit untuk diproses.
"Jika kami fokus pada tugas visual akan mengurangi stimulasi rangsangan kita pada indra lainnya," kata Dr Dalton kepada The Sunday Times.
Hasil temuan tersebut juga menjelaskan mengapa setiap orang selalu menutup mata mereka saat tengah membaca tulisan barille atau ketika sedang menari.
"Hasil ini menjelaskan mengapa kita menutup mata saat ingin memusatkan perhatian pada indra lainnya. Karena dengan menutup mata akan meninggalkan lebih banyak sumber daya mental untuk lebih fokus pada aspek-aspek lain," tambah Dr Dalton.