Liputan6.com, Seoul - Partai berkuasa di Korea Selatan, Saenuri, kehilangan suara mayoritas di parlemen setelah pemilu legislatif digelar. Padahal, ajang pemilihan diharapkan mampu menaikkan suara parpol tersebut.
Namun dari perolehan suara sementara, Saenuri hanya menang tipis atas lawan politiknya. Jumlah suara itu tidak cukup untuk mengamankan posisi mayoritas di Majelis Nasional yang beranggotakan 300 orang.
Advertisement
Baca Juga
Itu berarti pekerjaan Presiden Park Gyun-hye bisa terhambat karena diperkirakan bakal ada banyak gangguan dari legislatif.
Partai Saenuri berharap mereka bisa memenangkan 2/3 kursi sebelum undang-undang diperkenalkan ke publik dan disetujui oleh parlemen, seperti dilansir dari BBC, Rabu (13/4/2016)
Siaran radio Korea Selatan, KBS, memprediksi Saenuri akan memenangi 121-143 kursi, sementara oposisi Partai Minju memperoleh 101 hingga 123 kursi.
Surat suara dalam pemilu legislatif tersebar di 14 ribu tempat pemilihan untuk memilih 253 dari 300 anggota parlemen. Sisa 47 kursi akan dialokasikan kepada partai secara proporsional.
Presiden Park berharap mandat kuat dalam parlemen akan membantunya mendorong reformasi tenaga kerja dan ekonomi, sebelum masa jabatannya di kantor berakhir dalam waktu sekitar 20 bulan lagi.
Pengangguran usia muda di Korea Selatan naik menjadi 12,5 persen pada bulan Februari, jauh lebih tinggi 5 persen dari rata-rata.
Pada saat bersamaan, semua partai telah berjanji memberikan langkah-langkah untuk mengurangi kemiskinan di kalangan orang lanjut usia.