Terkuak, Wanita Ini Menyamar Jadi Dokter Pria Selama 50 Tahun

Setelah 140 tahun, sejarawan akhirnya menemukan jejak siapa sejatinya Dokter Barry.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 21 Apr 2016, 12:43 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2016, 12:43 WIB
Terkuak, Wanita Ini Menyamar Jadi Dokter Pria Selama 50 Tahun
Dokter James Barry atau James Miranda Stuart Barry. (LegacyProjectChicago.org)

Liputan6.com, Jakarta - Nama Dokter James Barry atau James Miranda Stuart Barry dikenal sebagai juru sembuh dengan pengalaman medan tempur di seluruh dunia. Tak hanya itu, ia juga diakui menjadi pimpinan Rumah Sakit Militer, ahli bedah Inggris pertama yang berhasil melakukan operasi caesar.

Namun ada fakta mengejutkan di balik sosoknya yang belakangan terkuak. Bahwa ia sejatinya adalah seorang perempuan.

Kematian menguak rahasia sosok pekerja keras dan menolak pensiun pada usia 65.

Hal itu diketahui setelah sang dokter menjadi korban epidemi disentri yang melanda London pada musim panas 1865.

Ketika itu, saat wasiat dibacakan, ia meminta tidak dilakukan pemeriksaan post-mortem pada jenazahnya. Namun seorang pembantu bernama Sophia Bishop, yang mendandani jasadnya sebelum dimakamkan di Kensal Green Cemetery akhirnya mengetahui Dokter Barry adalah perempuan tulen.

Sophia Bishop pun terkejut bukan kepalang, mengetahui bahwa selama ini sang dokter yang menjalani hidup sebagai laki-laki ternyata seorang perempuan.

Rumor pun berhembus kala itu -- bahwa Barry adalah perempuan pertama yang lulus sekolah kedokteran di Inggris. Ia juga berhasil mengecoh angkatan perang Britania Raya yang mempekerjakannya, yang membuatnya menyimpan rapat-rapat rahasia jenis kelaminnya selama lebih dari 50 tahun.

Bermodalkan pernyataan Bishop dan tak ada bukti pemeriksaan post-mortem, kisah itu menimbulkan spekulasi tak berujung, sejumlah orang bahkan berspekulasi Dokter Barry adalah hermaprodit: berkelamin ganda.

Ada lagi yang setuju bahwa ia perempuan, dengan bumbu dugaan bahwa ia sempat hamil dan melahirkan secara diam-diam antara 1820 dan 1821 -- ketika ia tak masuk tugas dengan alasan misterius.

Analisis Sejarawan

Dr James Barry
Dokter James Barry atau James Miranda Stuart Barry. (Forces TV)

Analisis Sejarawan

Setelah 140 tahun, sejarawan akhirnya menemukan jejak siapa sejatinya Dokter Barry yang diketahui sebagai dokter perempuan bukan laki-laki.

Pada tahun 1950-an, sejarawan Isobel Rae mendapatkan akses ke catatan militer dan menyimpulkan Barry adalah keponakan James Barry, seniman Irlandia terkenal dan dosen seni lukis di Royal Academy London. Namun, tak ada bukti meyakinkan soal jenis kelaminnya.

Urolog Afrika Selatan Dokter Michael du Preez mengaku pernah mendengar cerita yang beredar di Cape Town, tentang Dokter Barry yang memperkenalkan reformasi kesehatan saat asisten ahli bedah untuk garnisun di sana.

Dokter Barry memperjuangkan makanan, sanitasi, dan perawatan yang lebih baik pada narapidana dan pengidap kusta, juga untuk para prajurit dan keluarganya. Juga menjadi ahli bedah Inggris pertama yang berhasil melakukan bedah caesar pada 1826.

Dokter itu juga terkenal dengan sikapnya yang blak-blakan -- yang memicu duel dengan pistol. Juga tentang hubungan intimnya dengan Gubernur, Lord Charles Somerset, yang membuat pasangan tersebut difitnah homoseksual.

Sosok Bernama Margaret Ann Bulkley

Dari hasil pencarian bukti untuk memecahkan misteri Dokter Barry, Urolog Afrika Selatan Dokter Michael du Preez yang pensiun pada 2001,  menemukan dokumen maha penting yang tersembunyi di koleksi dokumen terkait sang dokter.

Isi dokumen tersebut mengungkap Dokter Barry mengawali hidupnya di Irlandia sebagai Margaret Ann Bulkley, putri Jeremiah dan Mary-Ann -- saudari seniman Irlandia James Barry.

Margaret Ann Bulkley lahir sekitar tahun 1789 di Irlandia.

Tak banyak yang diketahui tentang masa kecilnya, kecuali bahwa ketika tiba saatnya kakak laki-lakinya, John Bulkley, untuk memulai karir dan menikah, keluarga itu jatuh ke jurang kemiskinan.

Ayahnya dipenjara. Tanpa bantuan kerabat, ibunya membawa serta Margaret dan saudarinya ke London dengan harapan bisa mendapatkan pekerjaan.

Dari dokumen tersebut juga diketahui bahwa Margaret tidak menyelesaikan pendidikannya di usia 14 atau 15 tahun.

Dokumen tersebut juga menguak konspirasi antara ibu Margaret dan sejumlah orang-orang penting kenalan sang paman -- mereka yang berpikiran liberal yang membantunya masuk ke sekolah kedokteran: seorang dokter, dan seorang jenderal yang bercita-cita membebaskan tanah airnya, Venezuela. Juga William Godwin, duda Mary Wollstonecraft -- penulis pembelaan hak-hak perempuan.

Mereka mencetuskan ide radikal, mengirim Margaret ke sekolah kedokteran menyamar sebagai seorang pemuda bernama James Barry, setelah pamannya baru saja meninggal. Kala itu, hanya lelaki yang bisa menjadi dokter.

Bukti kunci berasal dari sekitar 20 surat, beberapa ditulis Margaret saat masih remaja dan lainnya ditulis oleh Barry yang kuliah kedokteran.

Alison Reboul, ahli analisis dokumen dari Forensic Science Service menyimpulkan surat-surat itu ditulis oleh orang yang sama. Salah satu surat terbaru ditulis Barry untuk pengacara keluarga Daniel Reardon pada 'kedatangannya' di Edinburgh untuk belajar kedokteran pada 1809.

Meski surat tersebut ditandatangani 'James Barry', Reardon menulis di muka surat yang ia terima 'Nona Bulkley, 14 Desember', "Readon adalah orang yang sangat cermat," kata du Preez seperti Liputan6.com kutip dari Telegraph.

"Di sampul surat-surat yang ia terima, pengacara itu selalu menulis tanggal dan nama pengirim. Apa yang dilakukannya menjadi bukti yang meyakinkan."

Dalam surat itu ia menulis soal perkembangan pendidikannya.

"Semuanya melampaui harapanku. Keponakan Tuan Barry (James Barry) diterima para dosen. Saya dikenalkan dengan Lord Buchan dan mendapatkan jalan belajar anatomi, kimia, dan filsafat alam. Juga menghadiri kelas Bahasa Yunani. Saya punya banyak urusan dan kerja dari pukul 07.00 hingga 02.00 dini hari berikutnya," seperti dikutip dari situs Today I Found Out.

Margaret alias Barry mempelajari apapun yang dipelajari para calon dokter modern: anatomi, bedah, teori medis, kimia, dan farmasi. Dia menjalani ujian pada Mei 1812: dua ujian lisan, ujian tertulis, dan uji tesis dalam Bahasa Latin.

Barry muda pun akhirnya berhasil, lulus bersama 57 mahasiswa lainnya -- semua pria. Sah menjadi dokter.

Namun rencananya ke Venezuela usai lulus -- di mana ia bisa kembali menjadi perempuan -- gagal total. Jenderal Miranda, pendukungnya, telah ditawan dan meninggal karena tifus. Itu artinya ia harus tetap merahasiakan identitasnya hingga ajal menjemput.

Akhirnya, Barry memutuskan untuk bergabung dengan Angkatan Darat Inggris dan ikut dalam Perang Napoleon. Reputasi dan prestasinya di sana pun baik.

Militer mengirim Barry ke seluruh dunia: Kanada, Jamaika, India, Malta, dan masih banyak lagi lainnya. Namun prestasi terbesarnya terjadi di Afrika Selatan pada 1826.

Ketika itu ia menjadi ahli bedah Inggris pertama yang berhasil melakukan bedah caesar. Ibu dan anak selamat. Anak itu lantas diberi nama 'Barry'.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya