Liputan6.com, Jakarta - Inside Indonesia, majalah yang menuliskan lebih dari tiga puluh tahun sejarah perubahan sosial dan politik di Indonesia, sekarang tersedia dalam bentuk digital.
Inside Indonesia mewakili lebih dari tiga dekade kolaborasi antara peneliti Indonesia dan Australia, dan menampilkan kontribusi dari komentator, cendekiawan, penulis dan aktivis Indonesia yang terkemuka.
Baca Juga
Proses digitalisasi dari katalog majalah dapat terwujud berkat dukungan dari The Australia Indonesia Institute (AII), Herb Feith Foundation dari Universitas Monash dan National Library of Australia.
Advertisement
"Ini mungkin merupakan kali pertama masyarakat Indonesia berkesempatan melihat Inside Indonesia dalam bentuk lengkap, dalam bentuk aslinya. Melihat kembali isu masa lalu yang menggambarkan perjalanan Indonesia yang mengagumkan," kata Ketua Dewan AII, Professor Tim Lindsey dalam kunjungannya ke Indonesia di Universitas Indonesia (UI), Depok melalui keterangan tertulis yang diterima Rabu (27/4/2016).Â
Majalah ini pertama kali dipublikasikan di Melbourne tahun 1983, oleh Program Sumber Daya dan Informasi Indonesia untuk memberikan informasi yang lebih baik bagi pembacanya mengenai keberagaman masyarakat Indonesia, perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai demokrasi, hak asasi manusia, jender, persamaan ras, toleransi dan kelestarian lingkungan hidup yang lebih baik. Ini merupakan sumber bersejarah yang penting untuk kedua negara Indonesia dan Australia.
AII didirikan tahun 1989 oleh Pemerintah Australia untuk mempromosikan hubungan kemasyarakatan dan didukung oleh Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia. Institut itu mendukung berbagai proyek dalam bidang seni, musik, pendidikan dan Studi Australia, kepemudaan, masyarakat sipil, antar agama, media dan sektor olahraga.
Setelah peluncuran, delegasi Dewan AII berangkat ke Makassar untuk bertemu dengan pemerintah daerah, masyarakat sipil, akademisi, media dan tokoh budaya. Lalu berlanjut mengunjungi SDN Pacinongang Unggulan Makassar, sekolah yang terhubung online dengan Australia melalui program BRIDGE (Building Relations through Intercultural Dialogue and Growing Engagement).
Program BRIDGEÂ menghubungkan ribuan pelajar dan guru Australia dan Indonesia.